DFSK & Seres Hadir di IIMS 2025: Kolaborasi Futuristik dan Kendaraan Listrik Canggih

PT Sokonindo Automobile kembali meramaikan ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 dengan menghadirkan lini kendaraan inovatif dari dua mereknya, DFSK dan Seres. Tahun ini, mereka membawa kejutan baru melalui kolaborasi dengan Gofar Hilman, menghadirkan kendaraan listrik dengan sentuhan modifikasi yang unik.

CEO PT Sokonindo Automobile, Alexander Barus, menyampaikan bahwa partisipasi mereka di IIMS 2025 bukan sekadar memamerkan mobil, tetapi juga membawa semangat petualangan, kreativitas, serta konsep masa depan dalam dunia otomotif.

Salah satu kendaraan yang menarik perhatian adalah Seres E1, mobil listrik kompak dengan jarak tempuh mencapai 300 km. Dilengkapi motor listrik penggerak roda depan (Front-Wheel Drive), kendaraan ini mengutamakan efisiensi dan performa optimal. Meski berukuran mungil, Seres E1 tetap menawarkan fitur keselamatan canggih seperti regenerative braking, ABS, dan ESC. Interiornya didesain minimalis, dengan layar sentuh 10,25 inci yang sudah terintegrasi dengan sistem infotainment berbasis cloud, memberikan pengalaman berkendara yang modern dan nyaman.

Selain Seres E1, PT Sokonindo juga memperkenalkan dua model lainnya, yakni Seres 7 dan Seres 9 Concept. Seres 7 merupakan SUV premium dengan kapasitas enam penumpang, menghadirkan kenyamanan dan teknologi mutakhir untuk kelas kendaraan mewah.

Sementara itu, Seres 9 Concept hadir dengan lebih dari 300 fitur berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), serta daya jelajah hingga 630 km. Tak hanya menawarkan kemewahan, model ini juga menyuguhkan pengalaman hiburan interaktif dengan sistem karaoke terintegrasi, menjadikannya lebih dari sekadar kendaraan, tetapi juga pusat hiburan bergerak.

Tak ketinggalan, PT Sokonindo juga memperkenalkan Gelora E Campervan, kendaraan listrik yang dirancang khusus untuk perjalanan rekreasi keluarga. Dengan desain yang nyaman dan fleksibel, campervan ini memungkinkan pengguna menikmati perjalanan dengan lebih santai dan praktis.

IIMS 2025 yang masih berlangsung hingga 23 Februari menjadi ajang bagi DFSK dan Seres untuk menunjukkan inovasi mereka dalam dunia otomotif, sekaligus menawarkan beragam pilihan kendaraan listrik dengan teknologi terkini yang siap memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Aion Indonesia Siapkan Peluncuran Mobil 7 Penumpang EV di IIMS 2025

Aion Indonesia siap memamerkan inovasi terbaru mereka dalam kendaraan listrik berkapasitas tujuh penumpang di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. CEO Aion Indonesia, Andry Ciu, mengungkapkan bahwa mereka tengah menyelesaikan dokumen pendukung untuk meluncurkan model baru tersebut di pameran otomotif terbesar di Indonesia. Mobil listrik dengan panjang mencapai 5 meter ini diharapkan dapat keluar dari proses bea cukai tepat waktu dan siap dipamerkan kepada publik.

“Model baru yang besar ini, semoga bisa keluar dari proses bea cukai. Ukurannya besar, sekitar 5 meter,” kata Andry Ciu di Yogyakarta, Selasa (4/2). Aion Indonesia menyadari potensi besar pasar mobil listrik, khususnya untuk kendaraan keluarga dengan kapasitas tujuh penumpang. Di Indonesia, pasar kendaraan jenis ini terus berkembang, terutama karena mobil keluarga tujuh penumpang sangat diminati oleh konsumen.

Andry Ciu optimistis mobil listrik tujuh penumpang ini akan mendapat tempat yang baik di pasar Indonesia, mengingat saat ini masih sedikit pemain yang menawarkan kendaraan jenis ini. Selain itu, Aion Indonesia melihat potensi besar untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan kendaraan ramah lingkungan dan efisien, yang cocok untuk keluarga besar.

“Mobil 7-seater di Indonesia sangat dibutuhkan, masyarakat sangat suka. Bentuknya bisa MPV atau SUV, tidak masalah,” ujarnya.

Sejauh ini, Aion Indonesia telah meluncurkan berbagai model kendaraan seperti Hyptec HT, Aion Y Plus, dan Aion V, yang telah mencatatkan 800 unit pemesanan sejak peluncurannya pada akhir Januari lalu. Dengan kehadiran mobil listrik tujuh penumpang ini, Aion Indonesia berharap dapat semakin memperkuat posisinya di pasar kendaraan listrik tanah air.

Korea Selatan Gelontorkan Rp17 Triliun Untuk Promosi Penjualan Kendaraan Listrik Di 2025

Kementerian Perindustrian Korea Selatan mengumumkan rencana untuk menginvestasikan 1,5 triliun won, setara dengan Rp17 triliun, guna mempromosikan penjualan kendaraan listrik (EV) di tahun 2025. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan adopsi kendaraan ramah lingkungan dan mengurangi emisi karbon di negara tersebut.

Investasi ini bertujuan untuk mendukung industri otomotif Korea Selatan dalam beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik. Pemerintah berharap bahwa dengan meningkatkan infrastruktur dan insentif bagi konsumen, mereka dapat mendorong lebih banyak masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik. Ini menunjukkan komitmen Korea Selatan terhadap keberlanjutan dan perlindungan lingkungan.

Kementerian Perindustrian akan menggunakan dana tersebut untuk berbagai program, termasuk pengembangan infrastruktur pengisian daya yang lebih luas dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang manfaat kendaraan listrik. Selain itu, pemerintah juga akan memberikan insentif finansial bagi konsumen yang membeli EV, seperti potongan harga dan subsidi. Ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk berinvestasi dalam kendaraan ramah lingkungan.

Dengan investasi ini, Korea Selatan berupaya memperkuat posisinya sebagai salah satu pemimpin dalam industri otomotif global, khususnya dalam segmen kendaraan listrik. Beberapa produsen mobil besar di negara tersebut, seperti Hyundai dan Kia, sudah memiliki lini produk EV yang kuat. Dukungan pemerintah diharapkan dapat mempercepat inovasi dan produksi kendaraan listrik yang lebih efisien dan terjangkau.

Reaksi terhadap rencana investasi ini umumnya positif. Banyak pengamat industri percaya bahwa langkah ini akan membawa dampak positif bagi perekonomian Korea Selatan dengan menciptakan lapangan kerja baru dalam sektor teknologi hijau. Masyarakat juga menyambut baik inisiatif ini sebagai langkah menuju lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Dengan komitmen besar terhadap promosi kendaraan listrik melalui investasi Rp17 triliun ini, Korea Selatan menunjukkan bahwa mereka serius dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan berusaha menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. Semua mata kini tertuju pada implementasi rencana ini dan bagaimana dampaknya terhadap industri otomotif serta masyarakat luas di tahun-tahun mendatang.

Lima Model EV Hyundai Dapat Keringanan Pajak Di AS, Dukung Pertumbuhan Pasar

Pada tanggal 4 Januari 2025, Hyundai Motor Group mengumumkan bahwa lima model kendaraan listrik (EV) mereka akan memenuhi syarat untuk program keringanan pajak di Amerika Serikat. Ini adalah langkah penting bagi perusahaan dalam upaya memperluas pangsa pasar EV mereka di negara tersebut.

Model-model yang termasuk dalam program keringanan pajak ini adalah Hyundai Ioniq 5, Ioniq 9, Kia EV6, Kia EV9, dan Genesis GV70. Pembeli dari model-model ini berhak mendapatkan potongan pajak hingga $7.500, yang merupakan bagian dari undang-undang yang dikenal sebagai Inflation Reduction Act (IRA) yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden. Keringanan ini bertujuan untuk mendorong adopsi kendaraan listrik dan mendukung industri otomotif domestik.

Untuk memenuhi syarat mendapatkan keringanan pajak, kendaraan harus dirakit di Amerika Utara dan menggunakan mineral serta komponen baterai yang diperoleh dari negara-negara mitra dagang AS atau yang diproses di dalam negeri. Dengan memenuhi kriteria ini, Hyundai dapat memberikan insentif yang menarik bagi konsumen yang ingin beralih ke kendaraan listrik.

Dengan adanya keringanan pajak ini, Hyundai diharapkan dapat meningkatkan penjualan model EV mereka di pasar AS. Menurut analisis industri, insentif pajak menjadi faktor penting dalam keputusan pembelian konsumen. Dengan reputasi Hyundai dan Kia yang semakin kuat dalam segmen kendaraan listrik, langkah ini dapat menarik lebih banyak pelanggan untuk beralih ke mobil ramah lingkungan.

Hyundai juga baru saja membuka pabrik senilai $7,6 miliar di Georgia untuk memproduksi model-model EV mereka. Pabrik ini akan membantu meningkatkan kapasitas produksi dan memastikan bahwa lebih banyak kendaraan dapat dirakit di Amerika Serikat, sehingga memenuhi syarat untuk keringanan pajak. Langkah ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk berinvestasi dalam pasar otomotif AS.

Dengan lima model EV yang kini memenuhi syarat untuk keringanan pajak di AS, Hyundai Motor Group menunjukkan langkah strategis dalam menghadapi persaingan di pasar kendaraan listrik. Tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun penting bagi pertumbuhan segmen EV di Amerika Serikat, dengan harapan bahwa insentif pajak ini akan mendorong lebih banyak konsumen untuk memilih kendaraan listrik sebagai alternatif transportasi mereka. Semua mata kini tertuju pada bagaimana perkembangan ini akan memengaruhi industri otomotif secara keseluruhan.