Lima Model EV Hyundai Dapat Keringanan Pajak Di AS, Dukung Pertumbuhan Pasar

Pada tanggal 4 Januari 2025, Hyundai Motor Group mengumumkan bahwa lima model kendaraan listrik (EV) mereka akan memenuhi syarat untuk program keringanan pajak di Amerika Serikat. Ini adalah langkah penting bagi perusahaan dalam upaya memperluas pangsa pasar EV mereka di negara tersebut.

Model-model yang termasuk dalam program keringanan pajak ini adalah Hyundai Ioniq 5, Ioniq 9, Kia EV6, Kia EV9, dan Genesis GV70. Pembeli dari model-model ini berhak mendapatkan potongan pajak hingga $7.500, yang merupakan bagian dari undang-undang yang dikenal sebagai Inflation Reduction Act (IRA) yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden. Keringanan ini bertujuan untuk mendorong adopsi kendaraan listrik dan mendukung industri otomotif domestik.

Untuk memenuhi syarat mendapatkan keringanan pajak, kendaraan harus dirakit di Amerika Utara dan menggunakan mineral serta komponen baterai yang diperoleh dari negara-negara mitra dagang AS atau yang diproses di dalam negeri. Dengan memenuhi kriteria ini, Hyundai dapat memberikan insentif yang menarik bagi konsumen yang ingin beralih ke kendaraan listrik.

Dengan adanya keringanan pajak ini, Hyundai diharapkan dapat meningkatkan penjualan model EV mereka di pasar AS. Menurut analisis industri, insentif pajak menjadi faktor penting dalam keputusan pembelian konsumen. Dengan reputasi Hyundai dan Kia yang semakin kuat dalam segmen kendaraan listrik, langkah ini dapat menarik lebih banyak pelanggan untuk beralih ke mobil ramah lingkungan.

Hyundai juga baru saja membuka pabrik senilai $7,6 miliar di Georgia untuk memproduksi model-model EV mereka. Pabrik ini akan membantu meningkatkan kapasitas produksi dan memastikan bahwa lebih banyak kendaraan dapat dirakit di Amerika Serikat, sehingga memenuhi syarat untuk keringanan pajak. Langkah ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk berinvestasi dalam pasar otomotif AS.

Dengan lima model EV yang kini memenuhi syarat untuk keringanan pajak di AS, Hyundai Motor Group menunjukkan langkah strategis dalam menghadapi persaingan di pasar kendaraan listrik. Tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun penting bagi pertumbuhan segmen EV di Amerika Serikat, dengan harapan bahwa insentif pajak ini akan mendorong lebih banyak konsumen untuk memilih kendaraan listrik sebagai alternatif transportasi mereka. Semua mata kini tertuju pada bagaimana perkembangan ini akan memengaruhi industri otomotif secara keseluruhan.

Ledakan Tesla Cybertruck di Depan Hotel Trump: Elon Musk Jelaskan Penyebabnya

Las Vegas, Amerika Serikat – Sebuah Tesla Cybertruck mengalami ledakan hebat dan terbakar di luar hotel milik mantan Presiden AS Donald Trump pada Rabu (1/1/2025). Insiden tragis ini menewaskan satu orang dan menyebabkan tujuh orang lainnya mengalami luka-luka. Peristiwa ini terjadi di pintu masuk hotel Trump di Las Vegas, yang mengakibatkan evakuasi massal.

CEO Tesla, Elon Musk, melalui unggahan di platform X, segera memberikan klarifikasi bahwa ledakan tidak disebabkan oleh masalah pada baterai atau sistem kelistrikan Tesla Cybertruck tersebut. Menurut Musk, ledakan disebabkan oleh kembang api atau bahkan bom yang dibawa dalam kendaraan sewaan itu, dan tidak ada kaitannya dengan kendaraan Tesla itu sendiri. “Kami telah mengonfirmasi bahwa ledakan berasal dari kembang api besar atau bom yang ada di dalam Cybertruck, yang disewa melalui aplikasi Turo, dan bukan berasal dari kendaraan itu,” jelas Musk.

Sebelum ledakan terjadi, Cybertruck terparkir di area pintu masuk hotel. Video yang beredar menunjukkan bahwa ledakan pertama kali muncul dengan suara keras mirip kembang api atau petasan yang disertai dengan api yang melalap kendaraan tersebut. Sebuah video dari saksi mata memperlihatkan asap mengepul setelah ledakan terbesar terjadi, yang menyebabkan ketegangan dan ketakutan di sekitar lokasi.

Menurut Sheriff Las Vegas, John McMahill, satu korban tewas ditemukan di dalam Cybertruck yang terbakar. Sementara itu, tujuh orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka ringan. Hotel tersebut segera dievakuasi sebagai langkah pencegahan. “Kami akan melanjutkan penyelidikan untuk memastikan identitas pelaku dan tujuan dari tindakan ini,” kata Jeremy Schwartz, agen FBI yang menangani kasus ini.

Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan oleh pihak berwenang, yang mempertimbangkan kemungkinan hubungan antara ledakan ini dengan serangan yang terjadi lebih awal di New Orleans pada hari yang sama, di mana sebuah truk menabrak kerumunan orang, menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai puluhan lainnya. Tesla Cybertruck yang meledak di Las Vegas diketahui merupakan kendaraan sewaan yang sama dengan truk yang digunakan dalam insiden di New Orleans.

Sementara itu, baik Trump maupun Musk dilaporkan tidak berada di Las Vegas pada saat kejadian, karena keduanya tengah menghadiri acara pesta malam tahun baru di perkebunan Trump di Florida Selatan. Otoritas setempat kini tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk menilai apakah insiden ini merupakan tindakan terorisme atau murni kecelakaan.