Uji Tabrak dan Guling Tiggo 9 CSH Buktikan Kekuatan Platform Chery Super Hybrid

Chery baru-baru ini melakukan serangkaian uji tabrak dan uji guling untuk model Tiggo 9 CSH (Chery Super Hybrid) di Longshan Test Center yang terletak di Wuhu, Anhui, China. Melalui uji tersebut, Chery berhasil menunjukkan ketahanan platform super hybrid yang mereka ciptakan.

Dalam pengujian ini, ada dua jenis tes yang dilakukan: uji tabrakan frontal penuh (Head-On Collision), dan uji rollover spiral berkecepatan tinggi. Kedua uji ini disaksikan oleh konsumen, perwakilan dealer, dan media dari berbagai negara, dalam acara Chery International Business Conference 2025 yang diadakan di Wuhu, China.

Pada uji tabrakan frontal penuh, dua unit Tiggo 9 CSH dipacu untuk saling bertabrakan pada kecepatan 56 km/jam. Berbeda dengan uji tabrak biasa yang menggunakan penghalang tetap, skenario dengan penghalang bergerak ini menciptakan tingkat energi kinetik yang lebih tinggi, menyerupai kecelakaan nyata. Hasilnya, struktur depan kabin melipat secara terkontrol, menyerap sebagian besar gaya tabrak, sementara airbag mengembang untuk melindungi penumpang. Pilar A dan B tetap kokoh, dan tidak ada deformasi atau kebocoran pada sistem bahan bakar. Kedua kendaraan berhasil menahan benturan dengan baik.

Untuk pengujian rollover spiral, Tiggo 9 CSH diperkenalkan pada kecepatan 68 km/jam di medan tanjakan miring, yang membuat SUV ini berputar 180 derajat dan jatuh dari ketinggian lebih dari 1,1 meter. Uji ini mensimulasikan kombinasi tantangan benturan kinetik dan deformasi ekstrem. Meski terkena gaya benturan yang hebat, kabin tetap utuh tanpa deformasi pada pilar, dan sistem keselamatan seperti airbag dan sabuk pengaman bekerja dengan baik. Sistem baterai pun otomatis memutuskan arus tegangan tinggi untuk mencegah kebocoran atau kebakaran.

Kehebatan Tiggo 9 CSH dalam uji tabrak didukung oleh konstruksi bodi yang terbuat dari 85% baja berkekuatan tinggi dan 21% baja hot-formed dengan kekuatan tarik 1.300 MPa. Pilar B diperkuat dengan teknologi TRB, memberikan kekuatan setara dengan tekanan di kapal selam. Desain “kapsul energi penyerap gaya” dengan struktur sangkar efisien mengalirkan gaya benturan melalui beberapa jalur saat terjadi tabrakan frontal.

Di sisi keselamatan pasif, Chery Tiggo 9 CSH dilengkapi dengan 10 airbag, termasuk airbag untuk sisi jauh, lutut, serta side curtain airbag sepanjang 2060 mm yang mampu menahan tekanan selama 6 detik. Fitur keselamatan aktif seperti sistem peringatan tabrakan depan (FCW) dan pengereman darurat otomatis (AEB), serta pencegahan keluar jalur (LDP) membantu mengurangi risiko kecelakaan dalam penggunaan sehari-hari. Selain itu, sistem keamanan baterai telah mendapatkan sertifikasi tahan air IP68 dan dilindungi oleh pelindung baja berkekuatan 590 MPa, serta pemantauan kesehatan baterai secara terus-menerus.

Chery Tiggo 9 CSH, berkat teknologi canggih dan komitmen tinggi terhadap keselamatan, akan segera diluncurkan di berbagai pasar internasional pada 2025, termasuk di Eropa, Amerika Tengah, Afrika Utara, dan Asia Tenggara.

Renault Tunda Peluncuran Alpine di AS Akibat Kebijakan Tarif Trump

Renault kemungkinan besar akan menunda peluncuran mobil sport Alpine di Amerika Serikat setelah Presiden Donald Trump memberlakukan tarif timbal balik pada 2 April lalu. Penundaan ini terjadi sambil menunggu ketidakpastian yang timbul akibat kebijakan tersebut yang dapat mempengaruhi pasar otomotif.

Duncan Minto, CFO Renault, menjelaskan bahwa langkah penundaan ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mengurangi biaya dan memitigasi dampak ekonomi jika perang dagang antara AS dan negara lainnya melambatkan pertumbuhan industri otomotif, seperti yang diungkapkan oleh Carscoops pada Senin. Minto menyatakan bahwa penundaan ini adalah langkah yang “sepenuhnya normal” dalam situasi yang tidak menentu ini.

Ekspansi ke pasar otomotif AS memang menjadi salah satu bagian penting dalam rencana CEO Renault, Luca de Meo, untuk meningkatkan pendapatan Alpine hingga lebih dari 8 miliar euro pada tahun 2030. Walaupun pasar mobil sport dua pintu seperti Alpine A110 cenderung menyusut, segmen kendaraan listrik justru menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Pada Juni lalu, Alpine memperkenalkan mobil listrik pertama mereka, A290 GT, di ajang 24 Hours of Le Mans.

Alpine yang berbasis pada model Renault 5 E-Tech hadir dengan desain agresif dan dilengkapi motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga hingga 217 hp. Mobil ini dapat melaju dari 0-100 km/jam dalam 6,4 detik dengan jangkauan hingga 380 km. Di sisi lain, Alpine juga berencana meluncurkan A390, crossover sport listrik, yang diharapkan dapat menarik minat konsumen di AS.

Namun, semua rencana ekspansi ini kini harus dievaluasi ulang menyusul pemberlakuan tarif impor ketat oleh Trump yang merupakan bagian dari kebijakan “America First”.

Tak Sekadar Mirip Porsche, GWM Ora Tawarkan Desain dengan Karakter Tersendiri

Mobil listrik asal Tiongkok, GWM Ora, kembali menjadi sorotan setelah penampilannya menuai perdebatan di kalangan pengamat otomotif yang menganggap desainnya terlalu menyerupai Porsche. Isu ini mencuat usai kemunculan beberapa model GWM Ora yang memamerkan tampilan elegan dan bentuk bodi yang dinilai mirip mobil mewah asal Jerman tersebut. Meski demikian, pihak GWM menegaskan bahwa kendaraan mereka memiliki identitas visual sendiri.

Desainer utama GWM Ora, Andrew Dreyson, menyampaikan klarifikasi pada ajang Shanghai Auto Show 2025. Ia menyatakan bahwa kemiripan dengan Porsche hanya tampak dari pandangan sekilas, dan bahwa desain GWM Ora lahir dari filosofi berbeda. Jika Porsche dikenal dengan pendekatan agresif dan performa tinggi, GWM Ora lebih menitikberatkan pada kenyamanan, kesan ringan, dan nuansa berkendara santai yang cocok untuk kehidupan urban.

Ia mengakui bahwa beberapa elemen desain seperti lengkungan bodi halus dan tampilan depan membulat bisa memunculkan asosiasi visual tertentu. Namun, gaya desain modern memang cenderung mengikuti pola aerodinamis yang serupa demi efisiensi dan estetika. Model seperti Ora 03 dan Ora Lightning Cat (internasional: Ora 07) tampil dengan ciri khas seperti atap panjang bergaya wagon, penggunaan sensor lidar, dan velg unik “cakar kucing.” Andrew menegaskan bahwa GWM Ora membawa karakter visual khas yang tak sekadar meniru, tetapi justru memperkaya pilihan desain dalam dunia otomotif.

Wuling EV Van Resmi Diluncurkan di PEVS 2025, Hadirkan Solusi Listrik untuk Bisnis

Wuling Motors (Wuling) resmi memperkenalkan kendaraan van listrik pada acara pembukaan Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa lalu. Direktur Operasi Pemasaran Wuling Motors, Ricky Christian, menjelaskan bahwa Wuling EV Van dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar kendaraan komersial yang terus berkembang di Indonesia.

Menurut Ricky, pasar kendaraan komersial memiliki potensi besar, terutama dengan hadirnya mobil listrik. Wuling EV Van menawarkan desain modern, multifungsi, dan efisien untuk mendukung operasional bisnis.

Dengan dimensi panjang 5.010 mm, lebar 1.800 mm, dan tinggi 1.960 mm, mobil ini memiliki kabin dengan kapasitas hingga 6,5 meter kubik. Pintu belakang dapat dibuka hingga 270 derajat, sedangkan pintu geser samping memiliki bukaan selebar 777 mm, memudahkan akses keluar dan masuk kabin.

Ditenagai motor listrik 75 kW dan baterai 56,2 kWh, Wuling EV Van mampu menempuh jarak hingga 400 km dalam sekali pengisian daya penuh, berdasarkan standar China Light-Duty Vehicle Test Cycle (CLTC). Baterai MAGIC yang digunakan diklaim aman dan mendukung pengisian daya cepat dari 30 persen ke 80 persen dalam waktu hanya 30 menit.

Dengan biaya perawatan rendah, pajak tahunan ringan, dan penghematan energi, Wuling EV Van menawarkan solusi kendaraan komersial yang efisien. Kendaraan ini akan diproduksi secara lokal di fasilitas Wuling di Cikarang, Jawa Barat, dan akan diluncurkan pada kuartal ketiga 2025. Tersedia dalam dua model, Minibus dan Blind Van, Wuling EV Van siap memenuhi beragam kebutuhan bisnis.

Wuling Luncurkan Van Listrik di Indonesia dengan Jarak Tempuh 400 Km

Wuling Motors secara resmi memperkenalkan Wuling EV Van dalam ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025. Kendaraan komersial listrik ini menjadi produk keempat dari Wuling yang hadir di pasar kendaraan listrik Indonesia.

Ricky Christian, Direktur Operasional Pemasaran Wuling Motors, mengungkapkan bahwa segmen mobil komersial listrik memiliki peluang pasar yang sangat menjanjikan.Itulah alasan mengapa mereka memutuskan untuk terjun ke pasar ini dengan meluncurkan EV Van.

“Wuling telah mempelajari segmen komersial baru ini, yang memiliki karakteristik konsumen berbeda. EV Van ini hadir untuk memenuhi kebutuhan segmen EV komersial yang dikenal akan fungsionalitas dan efisiensinya,” ujar Ricky saat peluncuran di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Selasa (29/4).

Meskipun sudah diperkenalkan, Wuling EV Van belum dijual di Indonesia. Kendaraan ini diperkirakan akan mulai dipasarkan pada kuartal ketiga tahun ini, bertepatan dengan gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.

Wuling EV Van memiliki dimensi yang cukup besar dengan panjang 5.010 mm, tinggi 1.960 mm, dan lebar 1.800 mm, serta kapasitas kargo sebesar 6,5 m3. Pintu sampingnya dapat dibuka hingga 777 mm dan pintu belakangnya selebar 366 mm.

Meskipun ditujukan untuk segmen komersial, desain kendaraan ini tetap terlihat modern, dengan warna satu tone dan tampilan depan yang futuristik berkat desain lampu, bumper, dan gril yang minimalis.

EV Van dilengkapi dengan motor listrik yang menghasilkan daya 75 kW, serta baterai 56,2 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 400 km. Pengisian daya dari 30% hingga 80% hanya memerlukan waktu 30 menit berkat teknologi fast charging.

Sayangnya, fitur lengkap dari kendaraan ini belum diungkap, dan unit yang dipamerkan di PEVS 2025 masih menggunakan setir kiri. Namun, Wuling mengonfirmasi bahwa EV Van akan tersedia dalam dua varian, yakni Blind Van dan Mini Van.

Solusi Ampuh Mengatasi Asap Hitam dari Knalpot Mobil

Melihat knalpot mobil mengeluarkan asap hitam bisa membuat panik, tetapi itu sebenarnya adalah indikasi adanya masalah pada mesin yang perlu segera diperbaiki. Asap hitam tidak hanya mengurangi performa kendaraan, tetapi juga berisiko terhadap kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini dengan cepat.

Salah satu penyebab umum mobil mengeluarkan asap hitam adalah filter udara yang sudah kotor atau tersumbat. Ketika filter udara tersumbat, pasokan udara ke ruang bakar berkurang, sehingga pembakaran bahan bakar tidak sempurna dan menghasilkan asap hitam. Oleh karena itu, penting untuk secara rutin memeriksa dan mengganti filter udara sesuai dengan rekomendasi pabrikan agar mesin dapat bekerja dengan lebih efisien.

Masalah lain yang sering menyebabkan asap hitam adalah sistem bahan bakar yang bermasalah. Aliran bahan bakar yang tidak stabil atau sumbatan pada filter bahan bakar bisa menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna. Solusinya adalah dengan melakukan pemeriksaan dan pembersihan rutin pada sistem bahan bakar untuk menjaga kinerja mesin.

Busi yang kotor atau aus juga dapat menyebabkan mobil berasap hitam, karena percikan api yang tidak maksimal mengganggu proses pembakaran. Pastikan busi dalam kondisi baik dan menggantinya secara berkala untuk memastikan pembakaran berlangsung sempurna.

Selain itu, penggunaan bahan bakar yang buruk juga mempengaruhi pembakaran dan bisa meningkatkan produksi asap hitam. Pilihlah bahan bakar berkualitas agar pembakaran lebih efisien dan mesin tetap awet. Terakhir, jangan lupakan oli mesin. Oli yang kotor atau tercampur kotoran bisa mengganggu pembakaran, sehingga penting untuk mengganti oli secara rutin.

Dengan merawat komponen-komponen tersebut, masalah asap hitam pada knalpot mobil dapat diatasi, membuat kendaraan tetap dalam kondisi prima dan nyaman untuk digunakan setiap hari.

Satu Dekade Emas Yamaha Nmax, Skutik Premium yang Menorehkan Sejarah

Tahun 2025 menjadi momen bersejarah bagi Yamaha dengan memperingati satu dekade kehadiran Nmax di pasar skutik premium Indonesia. Sejak pertama kali meluncur pada 2015, Nmax langsung menarik perhatian berkat desain elegan dan teknologi canggih yang sukses mengubah wajah pasar skutik nasional. Membawa konsep desain baru serta mesin inovatif, Nmax berhasil membangun loyalitas yang kuat di kalangan pengendara selama sepuluh tahun terakhir.

Generasi awal Nmax diperkenalkan dengan mesin Blue Core 155cc VVA, menawarkan keseimbangan antara performa optimal dan konsumsi bahan bakar yang efisien. Evolusi terus berlanjut ketika pada akhir 2019, Yamaha menghadirkan generasi kedua dengan fitur Y-Connect yang memungkinkan motor terkoneksi dengan aplikasi digital, menjadikannya motor produksi dalam negeri pertama yang mengusung fitur tersebut.

Pada tahun 2024, Yamaha kembali berinovasi dengan meluncurkan generasi ketiga Nmax yang dibekali teknologi terbaru seperti YECVT, fitur Riding Mode, Y-Shift, serta sistem navigasi peta digital pada layar speedometer. Dalam perjalanannya, Nmax sukses menyabet berbagai penghargaan bergengsi seperti Good Design Indonesia, Bike of The Year, dan Motorcycle of The Year. Tak hanya itu, Nmax juga menjadi produk ekspor andalan Yamaha ke lebih dari 40 negara. Dengan total lebih dari 3 juta unit terjual di Indonesia, Nmax kini diakui sebagai salah satu skutik paling sukses dalam sejarah industri otomotif nasional.

Chery Himla Debut di Shanghai Auto Show 2025, Siap Taklukkan Segala Medan

Chery resmi memperkenalkan All-New Himla, model pikap double cabin terbaru mereka, di ajang Shanghai Auto Show 2025. Nama Himla terinspirasi dari keagungan pegunungan Himalaya, mencerminkan keberanian, fungsionalitas, serta ketangguhan yang dihadirkan dalam desain dan performa mobil ini. Zhu Shaodong, Deputy General Manager Chery International, menyatakan bahwa Chery berkomitmen untuk menjadi pilihan utama bagi konsumen global, terutama mereka yang mengutamakan kebutuhan keluarga. All-New Himla dikembangkan dengan konsep “Master the Terrain,” dirancang untuk menghadapi berbagai kondisi medan sambil mendampingi penggunanya meraih berbagai impian.

All-New Himla dibangun di atas tiga fondasi utama, yakni portofolio produk yang lengkap, fokus pada transisi energi baru, serta penerapan teknologi cerdas terkini. Saat ini, industri pikap tidak lagi hanya berorientasi pada kebutuhan kerja, namun telah bergeser menjadi bagian dari gaya hidup modern. Menurut data IHS, penjualan pikap global diperkirakan mencapai 5,67 juta unit tahun ini dan berpotensi meningkat hingga 6,3 juta unit pada 2030. Melihat tren tersebut, Chery menghadirkan Himla dalam berbagai pilihan, mulai dari pikap kompak, ukuran menengah, hingga full-size.

Untuk urusan tenaga penggerak, Chery menawarkan Himla dalam berbagai opsi mesin, seperti bensin, diesel, dan Battery Electric Vehicle (BEV), demi memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam. All-New Himla dirancang menjadi sahabat sejati, baik untuk kebutuhan bisnis, mobilitas keluarga, maupun petualangan offroad di akhir pekan.

Berikut Alasan Chery Luncurkan Brand Mobil Baru ‘Lepas’

Raksasa otomotif asal China, Chery, telah meluncurkan beberapa sub-brand seperti Omoda, Exeed, Jaecoo, dan iCar. Namun, perusahaan ini sepertinya belum puas dan kembali memperkenalkan brand baru yang diberi nama Lepas. Lantas, apa alasan di balik banyaknya brand mobil baru yang diciptakan oleh Chery?

Zhang Guibing, Presiden Chery International, menjelaskan bahwa sebagai perusahaan besar, Chery terus didorong untuk berinovasi dalam pengembangan produk serta peningkatan penjualannya. Salah satu strategi yang mereka pilih adalah dengan menciptakan variasi produk yang berbeda.

“Selama lima tahun terakhir, kami telah mengalami pertumbuhan yang pesat. Oleh karena itu, Chery kini menjadi sorotan, baik dari merek internasional maupun dari merek China lainnya,” ujar Zhang Guibing beberapa waktu lalu di Wuhu.

Zhang juga menambahkan bahwa meski Chery menghadapi banyak tantangan, mereka berhasil menemukan cara terbaik untuk terus berkembang. Ia menjelaskan bahwa keberadaan berbagai brand Chery sebelumnya belum mampu memenuhi kebutuhan pasar yang sangat beragam.

“Banyak yang bertanya mengapa Chery memiliki begitu banyak merek. Sebenarnya, kami membuat empat brand berbeda. Ada Tiggo yang tangguh dan cepat, Omoda yang unik dan modern, serta Jaecoo yang penuh gaya. Sedangkan untuk brand Lepas, karakter yang ingin kami tonjolkan adalah chic dan lembut, yang ditujukan bagi konsumen muda dengan selera stylish,” jelas Zhang.

Lebih lanjut, Zhang menekankan bahwa dengan menghadirkan berbagai merek, Chery bisa meraih pasar yang lebih luas. “Meskipun kami menggunakan platform yang sama, tetapi dengan brand yang berbeda, volume penjualannya bisa sangat besar. Ini memberi kami peluang luar biasa untuk mengendalikan biaya produksi dengan efisien,” tambahnya.

Zhang juga menegaskan pentingnya memiliki berbagai brand untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang memiliki selera berbeda-beda. “Kami berharap dengan cara ini, Chery bisa lebih memahami dan memenuhi beragam preferensi pelanggan,” tutupnya.

Indonesia Siap Capai 100.000 Penjualan Kendaraan Listrik Tahun Ini

Pemerintah Indonesia semakin optimis dengan target penjualan kendaraan listrik (EV) yang mencapai 100.000 unit pada akhir 2025. Hal ini tercermin dari lonjakan penjualan mobil listrik yang terus meningkat sejak awal tahun ini. Dari Januari hingga pertengahan April 2025, penjualan kendaraan listrik telah mencatatkan angka lebih dari 16.000 unit. Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar di Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, menyatakan optimisme pemerintah terhadap target tersebut, dengan memperhatikan tren positif yang terus berkembang.

Kaimuddin menyebutkan bahwa penjualan EV di Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya sejak 2021. Pada tahun 2024, penjualan kendaraan listrik tercatat melonjak hingga 152,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai angka 43.000 unit, yang sebelumnya hanya 17.000 unit pada 2023. Pencapaian ini menegaskan potensi besar Indonesia dalam mengembangkan industri kendaraan listrik, yang dianggap bisa menjadi pusat produksi EV global berkat ketersediaan sumber daya, kemampuan teknologi, dan rantai pasokan yang memadai.

Selain itu, transisi menuju kendaraan listrik diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, mendukung kemandirian energi, dan memberikan dampak positif terhadap kualitas udara di negara ini. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan ekosistem kendaraan listrik guna mencapai target tersebut, mengingat potensi besar yang dimilikinya dalam industri ini.