BMW vs BYD Sengketa M6, Bagaimana Pendaftaran Merek yang Diakui di Indonesia?

Persidangan sengketa merek “M6” antara BMW dan BYD baru saja memasuki tahap awal. Kasus ini menyoroti sistem pendaftaran merek yang berlaku di Indonesia. Lantas, bagaimana sebenarnya mekanisme perlindungan merek di Tanah Air?

Secara global, terdapat dua sistem pendaftaran merek, yaitu first to use dan first to file. Pada sistem first to use, pihak yang pertama kali menggunakan merek dianggap sebagai pemilik sah berdasarkan hukum. Sementara itu, sistem first to file memberikan hak merek kepada pihak yang lebih dulu mendaftarkannya, kecuali dapat dibuktikan sebaliknya dalam jangka waktu tertentu.

Menurut Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM RI, Indonesia menganut sistem first to file dan prinsip teritorial, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. Namun, ada pengecualian jika pendaftaran merek dilakukan dengan itikad tidak baik atau jika merek tersebut termasuk dalam kategori merek terkenal.

Dalam kasus ini, BMW AG lebih dulu mendaftarkan merek “M6” di Indonesia, sementara BYD baru mengajukan permohonan serupa pada tahun 2024. Untuk mencegah pendaftaran merek oleh pihak yang tidak berhak, tersedia mekanisme keberatan selama masa publikasi. Jika keberatan tidak diajukan, maka prinsip first to file akan tetap berlaku. Meski begitu, perusahaan masih dapat mengajukan gugatan pembatalan merek melalui Pengadilan Niaga.

BMW Gugat BYD di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat

Bayerische Motoren Werke (BMW) Aktiengesellschaft (AG) resmi menggugat PT BYD Motor Indonesia terkait penggunaan merek “M6”. Perkara ini terdaftar di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan nomor 19/Pdt.Sus-HKI/Merek/2025/PN Niaga Jkt.Pst sejak 26 Februari 2025.

Jodie O’tania, Director of Communications BMW Group Indonesia, menegaskan bahwa BMW merupakan pemilik sah merek M6, yang dikenal sebagai salah satu seri mobil sport mewah global mereka.

“Terkait penggunaan merek M6 oleh pihak lain di Indonesia, BMW Group telah mengambil langkah hukum untuk melindungi identitas dan reputasi mereknya,” ujar Jodie kepada detikOto, Selasa (4/3/2025).

Sebagai informasi, BYD menggunakan nama M6 untuk model MPV listrik yang meluncur pada 2024.

Sementara itu, Luther Panjaitan, Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, juga mengonfirmasi adanya gugatan dari BMW terhadap perusahaannya.

“Benar bahwa ada gugatan hukum antara BMW AG dan BYD Indonesia di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Saat ini, kasus ini sedang ditangani oleh tim hukum kami, dan kami terus memantau perkembangannya,” jelas Luther.

Status Pendaftaran Merek M6 di Indonesia

Berdasarkan data Pangkalan Data Kekayaan Intelektual Kemenkumham, BMW AG telah mendaftarkan merek M6 sejak 20 Agustus 2015 dengan nomor permohonan D002015035540. Perlindungan merek ini akan berakhir pada 20 Agustus 2025, dengan kategori kelas 12, yang mencakup kendaraan bermotor serta bagian-bagian strukturnya.

Di sisi lain, BYD juga telah mengajukan pendaftaran merek M6 dengan nomor permohonan DID2024122107 pada 22 November 2024. Statusnya saat ini masih dalam tahap pemeriksaan substantif, dengan kategori kelas yang sama seperti yang dimiliki BMW.

Persidangan ini akan menjadi pertarungan hukum penting bagi kedua produsen otomotif. Apakah BMW akan mempertahankan haknya atas merek M6, ataukah BYD memiliki peluang untuk menggunakan nama yang sama di Indonesia? Kita nantikan kelanjutan kasus ini di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

Waspada Mobil Bekas Banjir, Kenali 7 Cirinya Sebelum Membeli

Menimbang untuk membeli mobil bekas bisa menjadi opsi yang lebih hemat biaya jika dibandingkan dengan membeli mobil baru. Namun, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan agar tidak menyesal di kemudian hari. Salah satu risiko terbesar adalah mendapatkan mobil bekas banjir, yang sering kali memiliki berbagai masalah tersembunyi.

Mobil yang pernah terendam banjir bisa mengalami kerusakan pada mesin, sistem kelistrikan, hingga interiornya. Oleh karena itu, calon pembeli perlu lebih teliti sebelum memutuskan untuk membawa pulang kendaraan bekas.

Berikut ini adalah tujuh tanda yang bisa membantu Anda mengenali mobil bekas banjir.

1. Muncul Karat di Beberapa Bagian

Mobil yang pernah terendam banjir biasanya menunjukkan tanda-tanda karat di beberapa bagian tertentu. Meskipun pada pandangan pertama mungkin tidak terlihat, Anda bisa mengecek bagian-bagian tersembunyi seperti baut di sekitar rem tangan, bagian dalam bumper, atau sudut-sudut bodi mobil. Jika ditemukan karat atau perubahan warna logam, ada kemungkinan mobil tersebut pernah terendam air.

2. Interior Mengalami Kerusakan

Banjir yang masuk ke dalam kabin mobil dapat menyebabkan kerusakan pada interior. Beberapa tanda yang bisa diamati antara lain bau apek yang tidak kunjung hilang, doortrim yang mulai rusak, serta karpet dasar yang bernoda atau terasa lembab. Jok mobil juga bisa menjadi petunjuk, terutama jika berbau tidak sedap atau bahkan berjamur.

3. Suara Mesin Kasar

Mobil bekas banjir sering kali memiliki suara mesin yang berbeda dari mobil normal. Jika terdengar suara mesin yang kasar atau tidak halus, bisa jadi mobil tersebut pernah terendam banjir. Air yang masuk ke dalam mesin dapat bercampur dengan oli, sehingga menyebabkan gesekan berlebih dan mengganggu performa mesin.

Selain itu, bearing pada fan belt dan kompresor AC juga bisa bermasalah. Ketika bagian ini terendam air, pelumas di dalamnya bisa hilang, menyebabkan gesekan yang lebih besar dan menimbulkan suara kasar saat mesin dinyalakan.

4. Harga Jauh di Bawah Pasaran

Jika menemukan mobil bekas dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan harga pasarannya, Anda perlu waspada. Harga yang terlalu murah bisa menjadi indikasi bahwa mobil tersebut memiliki masalah yang tidak terlihat, seperti kemungkinan pernah terendam banjir.

5. Aroma Tidak Sedap di Dalam Kabin

Bau yang muncul dari dalam mobil juga bisa menjadi indikator. Banjir sering meninggalkan aroma tidak sedap, seperti bau apek atau lumpur yang sulit dihilangkan. Meskipun penjual mungkin sudah berusaha membersihkan mobil, sering kali bau tersebut masih tersisa dan sulit dihilangkan sepenuhnya.

6. Cek Asal Daerah Mobil

Jika mobil berasal dari daerah yang sering mengalami banjir, Anda perlu lebih berhati-hati. Pastikan untuk menanyakan lokasi asal mobil tersebut dan mengecek apakah daerah tersebut termasuk kawasan rawan banjir.

7. Riwayat Perawatan Tidak Jelas

Mobil yang dirawat dengan baik umumnya memiliki riwayat perawatan yang jelas. Anda bisa memeriksa rekam jejak servis mobil tersebut, termasuk perawatan elektronik, mesin, hingga bagian interiornya. Jika ada riwayat klaim asuransi terkait kerusakan akibat banjir, maka sebaiknya pertimbangkan kembali sebelum membeli mobil tersebut.

Kesimpulan

Membeli mobil bekas memang bisa menjadi alternatif yang lebih ekonomis, tetapi tetap membutuhkan ketelitian agar tidak mengalami kerugian. Pastikan untuk memeriksa dengan seksama setiap detail mobil, mulai dari kondisi fisik hingga riwayat servisnya. Jika perlu, ajak mekanik terpercaya untuk membantu melakukan inspeksi lebih lanjut. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan mobil bekas yang berkualitas tanpa risiko tersembunyi akibat banjir.

Pasar Mobil Listrik Makin Panas! Rival Wuling Cloud EV Resmi Meluncur

Produsen otomotif asal Tiongkok, Guangzhou Automobile Co. Ltd (GAC), resmi memperkenalkan mobil listrik terbaru mereka, AION UT, untuk pasar domestik. Kendaraan ini hadir sebagai pesaing kuat bagi Wuling Cloud EV dengan harga yang sangat kompetitif.

Dilansir dari CarNewsChina, Selasa (4/3), AION UT didesain sebagai mobil listrik kompak yang dirancang khusus untuk kebutuhan mobilitas di perkotaan. Meski dibanderol dengan harga terjangkau, kendaraan ini tetap menawarkan fitur dan spesifikasi yang cukup menarik di kelasnya.

Dimensi dan Desain Minimalis yang Unik

AION UT memiliki dimensi panjang 4.270 mm, lebar 1.850 mm, tinggi 1.575 mm, serta jarak sumbu roda 2.750 mm. Mobil ini tersedia dalam enam pilihan warna menarik, yaitu merah, silver, putih, beige, ungu, dan hijau.

Dari segi tampilan, AION UT memiliki desain yang membulat tanpa garis tajam, sekilas mirip dengan Wuling Cloud EV. Bagian depan kendaraan tampil dengan konsep clean and cute, di mana lampu utama dirancang menyerupai mata dengan aksen alis, sementara gril berbentuk seperti mulut. Emblem “AION” yang terletak di bagian tengah memberikan kesan unik seolah-olah menyerupai hidung.

Pada bagian belakang, mobil ini tetap mempertahankan tampilan sederhana dengan lampu berbentuk bulat yang terpisah. Menariknya, tidak ada emblem merek atau model di area tersebut, membuat desainnya semakin bersih dan minimalis.

Performa Andal dengan Jangkauan Jauh

Dari sisi dapur pacu, AION UT dibekali motor listrik berdaya 100 kW atau sekitar 134 dk, dengan kecepatan maksimal mencapai 150 km/jam. Kendaraan ini hadir dalam dua varian baterai, yakni 34,8 kWh dengan jangkauan 330 km dan 44,2 kWh yang mampu menempuh hingga 420 km dalam sekali pengisian daya.

Teknologi pengisian cepat yang disematkan memungkinkan baterai diisi dari 30 persen ke 80 persen hanya dalam waktu 24 menit. Hal ini memberikan kenyamanan lebih bagi pengguna yang membutuhkan efisiensi dalam pengisian daya kendaraan mereka.

Fitur Modern yang Memanjakan Pengguna

Meski ditawarkan dengan harga terjangkau, AION UT tetap dilengkapi berbagai fitur canggih. Di bagian interior, terdapat panel instrumen berukuran 8,8 inci dan layar hiburan utama 14,6 inci. Mobil ini juga sudah mendukung CarLink, konektivitas CarPlay, HiCar, serta asisten suara berbasis AI.

Selain itu, mobil ini juga memiliki fitur wi-fi dalam kabin, enam speaker berkualitas tinggi, kontrol jarak jauh melalui ponsel, panoramic sunroof, dan berbagai fitur modern lainnya.

Harga dan Ketersediaan

AION UT sudah mulai tersedia untuk dipesan sejak akhir bulan lalu di Tiongkok. Mobil listrik ini ditawarkan dengan harga mulai dari 69.800 yuan hingga 101.800 yuan atau sekitar Rp 157 juta hingga Rp 230 juta.

Dengan spesifikasi menarik dan harga yang bersaing, AION UT menjadi salah satu pilihan menarik bagi konsumen yang mencari kendaraan listrik perkotaan yang stylish dan bertenaga.

Mazda Tetap Andalkan Sedan di Tengah Dominasi SUV dan MPV

PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) sebagai agen tunggal pemegang merek Mazda di Indonesia tetap menghadirkan sedan sebagai pilihan, meskipun tren pasar lebih condong ke Sport Utility Vehicle (SUV) dan Multi Purpose Vehicle (MPV). Kepala Operasional EMI, Ricky Thio, menegaskan bahwa Mazda ingin memberikan opsi beragam kepada konsumen, baik bagi mereka yang menginginkan SUV maupun sedan. Hal ini disampaikannya dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Menurut Ricky, menurunnya popularitas sedan di Indonesia tidak hanya disebabkan oleh perubahan selera konsumen, tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi infrastruktur. Jalan yang berlubang, polisi tidur yang banyak, serta desain carport yang tinggi menjadi beberapa faktor yang membuat banyak orang lebih memilih kendaraan dengan ground clearance lebih tinggi seperti SUV.

Meski demikian, sedan tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi sebagian penggemar otomotif. Sedan dikenal memberikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman dan stabil dibandingkan SUV, karena memiliki center of gravity yang lebih rendah serta coefficient drag yang lebih baik. Ini membuat sedan lebih aerodinamis dan efisien dalam melaju di jalan raya.

Mazda terus berkomitmen menyediakan berbagai pilihan kendaraan sesuai kebutuhan konsumen. Meskipun pasar sedan tidak sebesar sebelumnya, segmen ini tetap eksis bagi mereka yang mengutamakan kenyamanan berkendara dan sensasi berkendara yang berbeda. Dengan strategi ini, Mazda berharap dapat terus mempertahankan eksistensinya di pasar otomotif Indonesia yang semakin dinamis.

Setelah Digugat BMW, BYD Berikan Reaksi Resmi di Indonesia

Bayerische Motoren Werke (BMW) Aktiengesellschaft (AG) resmi menggugat PT BYD Motor Indonesia terkait klasifikasi merek di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Gugatan ini diajukan pada 26 Februari 2025 dengan nomor perkara 19/Pdt.Sus-HKI/Merek/2025/PN Niaga Jkt.Pst. Meskipun demikian, rincian mengenai petitum dan klaim yang diajukan oleh BMW masih belum dipublikasikan, dan status perkara tersebut saat ini masih dalam proses sidang pertama.

Terkait gugatan ini, Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan, mengonfirmasi adanya masalah hukum antara BMW AG dan BYD Indonesia. Dalam keterangannya kepada detikOto pada Selasa (4/3/2025), Luther menjelaskan, “Memang benar ada gugatan hukum antara BMW AG dan BYD Indonesia yang sedang ditangani oleh divisi hukum kami, dan kami terus memantau perkembangan kasus ini.”

Luther juga menegaskan bahwa meskipun ada gugatan hukum, hal tersebut tidak akan memengaruhi operasional dan bisnis BYD di Indonesia. “Bisnis dan layanan kami di Indonesia akan tetap berjalan normal. Kami yakin bahwa solusi terbaik akan ditemukan bagi kedua belah pihak,” ujarnya.

Meski rincian gugatan di Indonesia belum jelas, masalah serupa terjadi di luar negeri. BMW Australia dilaporkan mengancam akan menggugat BYD terkait penggunaan nama “Dolphin Mini” untuk kendaraan listrik terbaru mereka. Hal ini muncul setelah BYD mengajukan permohonan terkait nama tersebut di Australia. “BMW Group menyadari permohonan BYD terkait ‘Dolphin Mini’ mereka. Masalah ini sedang kami tinjau, namun kami belum bisa memberikan komentar lebih lanjut,” ungkap juru bicara BMW-Mini Australia, seperti dilansir dari Drive.

BMW sendiri telah memegang merek dagang ‘Mini’ sejak Maret 1997, dan ‘Mini Cooper’ didaftarkan setahun sebelumnya, setelah merek tersebut berada di bawah kepemilikan Jerman. Di Indonesia, berdasarkan data dari Pangkalan Data Kekayaan Intelektual Kemenkumham, merek ‘Mini Cooper’ telah terdaftar dengan perlindungan hingga 20 Oktober 2027, sementara BYD mendaftarkan ‘BYD Dolphin Mini’ dengan nomor permohonan yang berakhir pada 22 Desember 2033.

Meski menghadapi gugatan hukum, pihak BYD Indonesia tetap optimis bahwa hal tersebut tidak akan mengganggu perkembangan bisnis kendaraan listrik mereka di tanah air.

Xpeng Resmi Hadir di Indonesia, Tawarkan Dua Model Kendaraan Listrik Canggih

Industri otomotif Indonesia kembali kedatangan merek asal Tiongkok, Xpeng, yang secara resmi memperkenalkan dua model kendaraan listrik mereka, X9 dan G6. Kehadiran Xpeng di Indonesia didukung oleh Erajaya Active Lifestyle sebagai agen pemegang merek (APM) utama, menandai komitmen mereka dalam menghadirkan teknologi kendaraan ramah lingkungan di pasar otomotif Tanah Air.

CEO Erajaya Active Lifestyle, Djohan Sutanto, menyatakan bahwa kemitraan dengan Xpeng menjadi bukti keseriusan mereka dalam membawa inovasi kendaraan listrik ke Indonesia. Dengan pemahaman mendalam tentang pasar lokal, Erajaya berperan sebagai mitra strategis untuk mendukung ekspansi Xpeng. Djohan menambahkan bahwa X9 dan G6 hadir dengan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI), mobilitas pintar, serta performa tinggi yang memberikan pengalaman berkendara lebih nyaman dan terhubung.

Vice Chairman and President of Xpeng, Brian Gu, menuturkan bahwa pemilihan Erajaya sebagai mitra strategis didasarkan pada rekam jejaknya yang positif dalam industri teknologi. Menurutnya, Erajaya memiliki visi yang sejalan dengan Xpeng dalam menghadirkan kendaraan canggih bagi masyarakat Indonesia.

Xpeng X9 merupakan MPV listrik dengan desain futuristik, teknologi otonom canggih, serta interior luas dan mewah. Kendaraan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan keluarga maupun bisnis dengan pengalaman berkendara yang nyaman dan cerdas. Sementara itu, G6 adalah SUV listrik dengan performa tinggi yang cocok bagi pengendara perkotaan dan pencinta petualangan. SUV ini menawarkan daya jelajah luar biasa, pengisian daya cepat, serta kokpit pintar yang menghadirkan pengalaman berkendara lebih inovatif.

Mobil Maung Pindad Dipercepat Produksinya, Siap Penuhi Kebutuhan Menteri!

Kabar menggembirakan datang dari industri otomotif dalam negeri, di mana para menteri yang berada di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto akan menggunakan kendaraan buatan lokal. PT Pindad, perusahaan pertahanan yang juga bergerak di sektor otomotif, telah mempersiapkan produksi massal mobil Maung MV3 Garuda untuk digunakan oleh jajaran menteri di Kabinet Merah Putih.

Sigit P Santosa, Direktur Utama PT Pindad, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah siap untuk memproduksi Maung MV3 dalam jumlah besar sesuai permintaan pemerintah. “Kami tinggal menunggu koordinasi dengan kementerian terkait mengenai jumlah unit yang dibutuhkan,” ujarnya. Produksi Maung MV3 di PT Pindad saat ini berjalan dengan kapasitas rata-rata 15 unit per hari, namun perusahaan siap untuk meningkatkan kapasitas hingga 30 hingga 50 unit per hari jika permintaan meningkat.

PT Pindad juga sudah memiliki pengalaman dalam memenuhi permintaan besar, karena saat ini mereka tengah menyelesaikan pesanan 4.100 unit Maung MV3 untuk kendaraan khusus TNI dan Polri. Bahkan, pada Sabtu kemarin, Pindad telah berhasil menyerahkan 700 unit Maung MV3 kepada TNI dan Polri sebagai bagian dari penyerahan tahap kedua. Dengan target penyelesaian 2.800 unit pada September 2025, Pindad berencana untuk mempercepat proses produksi agar dapat memenuhi kebutuhan kendaraan lebih cepat.

Maung MV3 sendiri merupakan kendaraan yang dirancang untuk mendukung berbagai operasi militer dan non-militer. Kendaraan ini adalah hasil inisiasi Presiden Prabowo Subianto saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan, sebagai bagian dari upaya untuk mendukung ekosistem industri otomotif nasional. Maung MV3 hadir dalam berbagai varian, termasuk Maung MV3 Tangguh atau Spartan, Maung MV3 Jelajah dengan atap Soft Top, dan Maung MV3 Komando dengan atap Hard Top.

Keunggulan utama Maung MV3 terletak pada mobilitas tinggi yang mampu menembus berbagai medan, termasuk medan ekstrem off-road. Selain itu, kendaraan ini juga dapat dipersenjatai dengan senapan mesin kaliber 7,62 mm, yang menjadikannya ideal untuk mendukung operasi tempur. Desain modular Maung MV3 memungkinkan konfigurasi yang lebih fleksibel sesuai dengan kebutuhan operasional, baik di sektor militer maupun non-militer.

Dengan mesin turbo diesel 2.200 cc, Maung MV3 dapat melaju dengan kecepatan aman hingga 100 km/jam dan memiliki jarak tempuh mencapai 500 km, menjadikannya kendaraan yang sangat handal untuk berbagai keperluan. Dengan semakin berkembangnya produksi Maung MV3, PT Pindad semakin memperlihatkan komitmennya untuk berkontribusi pada kemajuan industri pertahanan dan otomotif dalam negeri, sekaligus mendukung penguatan kedaulatan Indonesia.

Chery Omoda E5 2025 Hadir dengan Harga Mulai Rp 425 Jutaan

Pada Maret 2024, PT Chery Sales Indonesia (CSI) memperkenalkan mobil listrik terbarunya, Chery Omoda E5, yang diluncurkan dengan spesifikasi unggulan dan harga yang sangat kompetitif. Tak hanya itu, varian Chery Omoda E5 Pure juga dipamerkan di ajang GIIAS 2024, menambah opsi bagi para pecinta kendaraan listrik di Tanah Air. Dengan kehadiran SUV listrik ini, Chery siap bersaing ketat di pasar mobil listrik Indonesia yang semakin berkembang.

Harga Chery Omoda E5 di Indonesia – Maret 2025

Hadir dengan harga yang menarik, Chery Omoda E5 dapat menjadi pilihan bijak bagi konsumen yang menginginkan kendaraan ramah lingkungan tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam. Berdasarkan informasi dari situs resmi, harga Chery Omoda E5 per Maret 2025 adalah sebagai berikut:

  • Chery Omoda E5 Pure: Rp 425.500.000
  • Chery Omoda E5: Rp 505.500.000

Harga tersebut merupakan On The Road (OTR) Jakarta, namun tetap dapat berubah sesuai dengan kebijakan terbaru. Dengan harga yang terjangkau ini, Chery Omoda E5 bisa menjadi pilihan menarik di segmen SUV listrik.

Spesifikasi Chery Omoda E5: Performa Listrik Tangguh

Meski hadir dalam dua varian, Omoda E5 dan Omoda E5 Pure, kedua model ini memiliki spesifikasi yang hampir serupa. Perbedaan utama terletak pada fitur yang disematkan, di mana beberapa fitur pada varian Pure dikurangi, seperti electric sunroof, roof rail, privacy glass, electric tailgate, fashion light, dan kamera 540 derajat HD panoramic image.

Selain itu, pilihan warna pada kedua varian juga berbeda. Chery Omoda E5 tersedia dalam lima pilihan warna, yaitu Green Jade Two-Tone, White Howlite Two-Tone, White Howlite, Black Platinum, dan Grey Morganite. Sementara Omoda E5 Pure hanya menawarkan dua pilihan warna, yakni White Howlite dan Black Platinum.

Berbicara tentang performa, Chery Omoda E5 dibekali dengan motor listrik Permanent Magnet Synchronous yang menghasilkan tenaga sebesar 204 daya kuda (dk) dan torsi 340 Nm. Dengan tenaga tersebut, mobil ini mampu berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam waktu hanya 7,2 detik, sebuah pencapaian yang cukup impresif untuk sebuah SUV listrik.

Untuk mendukung mobilitas lebih jauh, Omoda E5 dilengkapi dengan baterai lithium berkapasitas 61,06 kWh yang memberikan jarak tempuh hingga 430 km dalam satu kali pengisian penuh (berdasarkan uji WLTP). Selain itu, mobil ini juga memiliki kemampuan fast charging dengan daya Max DC charging power hingga 150 kW, yang memungkinkan pengisian dari 30-80% hanya dalam waktu 28 menit.

Dimensi dan Fitur Keamanan

Dari segi ukuran, Chery Omoda E5 memiliki panjang 4.424 mm, lebar 1.830 mm, dan tinggi 1.588 mm, serta jarak sumbu roda sepanjang 2.630 mm. Desain eksteriornya terlihat sporty dengan velg 18 inci yang menambah kesan dinamis.

Untuk memastikan keamanan pengendara dan penumpang, Chery menyematkan berbagai fitur keselamatan pada Omoda E5, mulai dari sistem pengereman ABS dengan rem cakram di semua roda, hingga airbags dengan total 6 titik. Mobil ini juga dilengkapi dengan safety belt with pretensioner and load limiter, child safety door locks, serta sistem pemantauan tekanan ban (tire pressure monitoring system) untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan selama perjalanan.

Kesimpulan: Apakah Chery Omoda E5 Layak Menjadi Pilihan?

Dengan harga yang relatif terjangkau, performa tangguh, dan fitur keamanan lengkap, Chery Omoda E5 menjadi pilihan menarik di pasar SUV listrik Indonesia. Kehadirannya tak hanya memberi alternatif bagi konsumen yang ingin beralih ke kendaraan listrik, tetapi juga meningkatkan persaingan di segmen ini. Bagi Anda yang tertarik, pastikan untuk memeriksa harga dan spesifikasi lebih lanjut, serta melakukan uji coba untuk merasakan langsung keunggulan mobil listrik terbaru ini.

Citroen C3 Aircross: SUV Eropa Mewah dengan Harga Terjangkau

Citroen C3 Aircross hadir sebagai pilihan menarik bagi pencari SUV dengan harga terjangkau, yakni Rp339 juta on the road Jakarta. Meskipun berlabel Eropa, kendaraan ini tetap menawarkan harga yang kompetitif tanpa mengorbankan kenyamanan dan kemewahan. Selama 10 hari pengujian, mobil ini menunjukkan performa yang memuaskan untuk penggunaan di perkotaan. Salah satu keunggulan utama adalah suspensinya yang khas, membuat perjalanan lebih nyaman bahkan di jalanan yang kurang rata. Citroen mempertahankan ciri khas “karpet terbang” mereka tanpa memangkas kualitas meski berada di segmen harga terjangkau.

Dari segi desain, Citroen C3 Aircross tampil dengan gaya yang elegan serta pilihan warna berani yang memberikan kesan eksklusif. SUV ini juga memiliki konfigurasi tempat duduk 5+2 yang mampu menampung lebih banyak penumpang, menjadikannya pilihan tepat bagi keluarga. Interiornya terasa lapang dan kedap suara, sementara fitur infotainmentnya sudah menggunakan layar sentuh 10 inci yang dapat terhubung dengan smartphone. Sayangnya, layar ini terasa kurang responsif dalam pengoperasiannya.

Mobil ini dibekali mesin 1.199 cc 3 silinder yang menghasilkan tenaga 110 ps dan torsi 205 Nm, cukup untuk menghadapi kondisi lalu lintas perkotaan. Dimensi yang tidak terlalu besar juga membuatnya mudah bermanuver di jalan sempit. Citroen melengkapi kendaraan ini dengan fitur keselamatan seperti dual airbag, Reverse Parking Camera, TPMS, ESP, dan Hill Hold Assist. Pada IIMS 2025, Citroen memperbarui model ini dengan lampu LED projector, kaca spion elektrik, serta peningkatan kenyamanan kabin. Namun, AC belakang yang kurang dingin menjadi salah satu kekurangan yang dirasakan. Meski begitu, Citroen C3 Aircross tetap menawarkan kombinasi menarik antara kenyamanan, fitur modern, dan harga yang kompetitif.

Vespa 946 Snake Tampil Eksklusif di SCBD, Simbol Kemewahan dan Gaya Hidup

PT Piaggio Indonesia menghadirkan Vespa 946 Snake sebagai ikon utama dalam toko pop-up yang digelar di Pacific Place Mall, SCBD, Jakarta Selatan. Acara yang berlangsung dari 24 Februari hingga 2 Maret 2025 ini menampilkan skuter edisi terbatas dengan desain unik yang terinspirasi dari lanskap bersalju dan grafis ular, sesuai dengan simbol tahun ular dalam kalender China. Selain skuter, Vespa juga memamerkan koleksi pakaian dan aksesori eksklusif dalam Vespa Snake Capsule, yang semakin memperkuat citra premium merek ini dalam dunia gaya hidup.

Piaggio Indonesia menegaskan komitmennya untuk membawa Vespa ke ranah yang lebih eksklusif melalui toko pop-up di berbagai lokasi prestisius sepanjang kuartal pertama 2025. Dengan inisiatif ini, perusahaan ingin menampilkan Vespa sebagai lebih dari sekadar kendaraan roda dua, melainkan sebagai karya desain autentik yang merepresentasikan kemewahan dan gaya hidup modern. Perusahaan menyatakan bahwa Vespa kini tidak hanya terbatas pada lingkungan umum, tetapi juga hadir di tempat-tempat premium yang merefleksikan eksklusivitas dan estetika tinggi.

Vespa 946 Snake hanya tersedia dalam jumlah terbatas, yakni 888 unit, menjadikannya koleksi langka bagi para pecinta otomotif. Dari segi spesifikasi, skuter ini memiliki dimensi panjang 1.965 mm, lebar 730 mm, serta jarak sumbu roda 1.405 mm. Menggunakan velg 12 inci dan ban berukuran 120/70 di depan serta 130/70 di belakang, kendaraan ini mengusung mesin 155cc yang mampu menghasilkan tenaga 12,7 hp dan torsi puncak 12,8 Nm. Dengan kombinasi desain eksklusif dan performa mumpuni, Vespa 946 Snake menjadi simbol kemewahan bagi para penggemar skuter premium.