Hyundai Dukung Peralihan ke Mobil Listrik di AS dengan Keringanan Pajak untuk Lima Model EV

Pada tanggal 4 Januari 2025, Hyundai Motor Group mengungkapkan bahwa lima model kendaraan listrik (EV) mereka memenuhi syarat untuk mendapatkan keringanan pajak di Amerika Serikat. Langkah ini menandai pencapaian penting bagi perusahaan dalam usaha memperluas pangsa pasar EV di negara tersebut.

Kelima model yang memenuhi syarat tersebut adalah Hyundai Ioniq 5, Ioniq 9, Kia EV6, Kia EV9, dan Genesis GV70. Konsumen yang membeli kendaraan dari model-model ini dapat menikmati potongan pajak hingga $7.500, yang merupakan bagian dari kebijakan Inflation Reduction Act (IRA) yang disahkan oleh Presiden Joe Biden. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik serta mendukung industri otomotif lokal.

Untuk bisa mendapatkan keringanan pajak, kendaraan tersebut harus dirakit di wilayah Amerika Utara dan menggunakan mineral serta komponen baterai yang diperoleh dari negara mitra dagang AS atau yang diproses di dalam negeri. Dengan memenuhi persyaratan ini, Hyundai dapat menawarkan insentif yang menarik bagi konsumen yang beralih ke kendaraan listrik.

Melalui insentif pajak ini, Hyundai berharap dapat meningkatkan penjualan kendaraan listrik mereka di pasar Amerika. Berdasarkan kajian industri, insentif pajak umumnya menjadi faktor penting yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih kendaraan. Dengan reputasi Hyundai dan Kia yang semakin diperkuat dalam kategori kendaraan listrik, langkah ini berpotensi menarik lebih banyak konsumen untuk memilih mobil ramah lingkungan.

Selain itu, Hyundai baru saja meresmikan pabrik senilai $7,6 miliar di Georgia untuk memproduksi kendaraan listrik mereka. Pabrik ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memastikan lebih banyak kendaraan yang dirakit di Amerika Serikat memenuhi syarat untuk keringanan pajak. Hal ini mencerminkan komitmen Hyundai untuk berinvestasi di pasar otomotif Amerika.

Dengan lima model EV yang kini memenuhi syarat untuk insentif pajak di Amerika Serikat, Hyundai Motor Group menunjukkan langkah strategis dalam menghadapi persaingan ketat di pasar kendaraan listrik. Tahun 2025 diharapkan akan menjadi tahun yang penting bagi perkembangan segmen EV di AS, dengan harapan insentif pajak ini akan mendorong semakin banyak konsumen untuk memilih kendaraan listrik sebagai alternatif transportasi. Semua mata kini tertuju pada bagaimana perkembangan ini akan memengaruhi industri otomotif secara keseluruhan.

Hyundai Creta Listrik Meluncur 17 Januari, Jarak Tempuh 473 Km dengan Baterai 51,4 kWh

Jakarta – Hyundai semakin mempercepat peluncuran kendaraan listrik terbarunya, Hyundai Creta Electric, yang akan melakukan debut pertama di India pada pameran Bharat Mobility Expo (BME) yang akan digelar pada 17 Januari 2025. Dalam rangka memperkenalkan model terbaru ini, Hyundai India telah merilis teaser resmi yang menampilkan tampilan eksterior dan interior mobil listrik ini melalui saluran YouTube resminya.

Teaser tersebut menunjukkan desain Creta Electric yang lebih modern dan futuristik dibandingkan dengan versi bensin. Meskipun mobil ini telah beberapa kali terlihat sedang diuji coba di jalanan India dan Korea Selatan, informasi rinci mengenai harga dan spesifikasinya baru akan diumumkan pada saat peluncuran.

Hyundai Creta Electric memiliki dimensi yang hampir serupa dengan model bensin, namun dengan beberapa perbedaan signifikan yang memberikan kesan lebih modern. Salah satunya adalah desain lampu utama yang terhubung, memberikan kesan serupa dengan desain ikonik Ioniq-series dari Hyundai. Logo H yang terkenal kini dipasang tepat di atas slot charger, menambah kesan futuristik pada bagian depan mobil. Bagian belakang kendaraan ini juga mengalami perubahan besar, terutama dengan penggunaan lampu belakang yang terintegrasi.

Kendaraan listrik ini akan hadir dengan dua pilihan baterai, yakni baterai 42 kWh dengan jangkauan hingga 390 km dan baterai 51,4 kWh yang mampu menempuh jarak 473 km dalam sekali pengisian. Pengisian baterai menggunakan fast charger memerlukan waktu hanya 50 menit untuk mencapai 10-80 persen.

Meskipun informasi lebih detail mengenai performa tenaga belum diungkapkan, kabar yang beredar menyebutkan bahwa untuk varian tertinggi, Hyundai Creta Electric dapat melaju dari 0 hingga 100 km/jam hanya dalam waktu 7,9 detik. Ini menunjukkan potensi besar dari kendaraan listrik ini dalam hal akselerasi.

Selain performa yang memukau, Hyundai juga telah melengkapi Creta Electric dengan berbagai fitur premium. Salah satu fitur menarik adalah teknologi Vehicle-to-Load (V2L), yang memungkinkan kendaraan ini untuk digunakan sebagai sumber daya listrik bagi perangkat elektronik lain. Selain itu, sistem shift-by-wire dan integrasi dengan ponsel pintar serta jam tangan pintar semakin menambah kecanggihan kendaraan ini.

Hyundai Creta Electric akan tersedia dalam empat trim pilihan, yakni Executive, Smart, Premium, dan Excellence. Kehadiran mobil listrik ini diperkirakan akan semakin memperkuat posisi Hyundai di pasar kendaraan ramah lingkungan, memberikan opsi menarik bagi konsumen yang ingin beralih ke kendaraan listrik dengan fitur dan performa yang mumpuni.

Dengan desain yang modern dan teknologi canggih, Hyundai Creta Electric siap menjadi salah satu pilihan utama di pasar kendaraan listrik global. Menjelang peluncurannya yang semakin dekat, penggemar otomotif tentunya akan menunggu kabar terbaru tentang harga dan ketersediaan mobil ini di pasar India dan negara lainnya.

Lima Model EV Hyundai Dapat Keringanan Pajak Di AS, Dukung Pertumbuhan Pasar

Pada tanggal 4 Januari 2025, Hyundai Motor Group mengumumkan bahwa lima model kendaraan listrik (EV) mereka akan memenuhi syarat untuk program keringanan pajak di Amerika Serikat. Ini adalah langkah penting bagi perusahaan dalam upaya memperluas pangsa pasar EV mereka di negara tersebut.

Model-model yang termasuk dalam program keringanan pajak ini adalah Hyundai Ioniq 5, Ioniq 9, Kia EV6, Kia EV9, dan Genesis GV70. Pembeli dari model-model ini berhak mendapatkan potongan pajak hingga $7.500, yang merupakan bagian dari undang-undang yang dikenal sebagai Inflation Reduction Act (IRA) yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden. Keringanan ini bertujuan untuk mendorong adopsi kendaraan listrik dan mendukung industri otomotif domestik.

Untuk memenuhi syarat mendapatkan keringanan pajak, kendaraan harus dirakit di Amerika Utara dan menggunakan mineral serta komponen baterai yang diperoleh dari negara-negara mitra dagang AS atau yang diproses di dalam negeri. Dengan memenuhi kriteria ini, Hyundai dapat memberikan insentif yang menarik bagi konsumen yang ingin beralih ke kendaraan listrik.

Dengan adanya keringanan pajak ini, Hyundai diharapkan dapat meningkatkan penjualan model EV mereka di pasar AS. Menurut analisis industri, insentif pajak menjadi faktor penting dalam keputusan pembelian konsumen. Dengan reputasi Hyundai dan Kia yang semakin kuat dalam segmen kendaraan listrik, langkah ini dapat menarik lebih banyak pelanggan untuk beralih ke mobil ramah lingkungan.

Hyundai juga baru saja membuka pabrik senilai $7,6 miliar di Georgia untuk memproduksi model-model EV mereka. Pabrik ini akan membantu meningkatkan kapasitas produksi dan memastikan bahwa lebih banyak kendaraan dapat dirakit di Amerika Serikat, sehingga memenuhi syarat untuk keringanan pajak. Langkah ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk berinvestasi dalam pasar otomotif AS.

Dengan lima model EV yang kini memenuhi syarat untuk keringanan pajak di AS, Hyundai Motor Group menunjukkan langkah strategis dalam menghadapi persaingan di pasar kendaraan listrik. Tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun penting bagi pertumbuhan segmen EV di Amerika Serikat, dengan harapan bahwa insentif pajak ini akan mendorong lebih banyak konsumen untuk memilih kendaraan listrik sebagai alternatif transportasi mereka. Semua mata kini tertuju pada bagaimana perkembangan ini akan memengaruhi industri otomotif secara keseluruhan.

Honda Ganti Nama Tim MotoGP Setelah Berpisah dengan Repsol

Setelah berpisah dengan sponsor lamanya, Repsol, tim pabrikan Honda di ajang MotoGP akan memulai musim 2025 dengan identitas baru. Kini, tim tersebut akan dikenal dengan nama HRC Honda Racing, sebuah perubahan yang diumumkan melalui akun media sosial oleh Crash. Perubahan ini menandai berakhirnya kerjasama panjang antara Honda dan Repsol yang telah berlangsung sejak tahun 1995.

Namun, meski kehilangan sponsor besar seperti Repsol, belum ada informasi mengenai perusahaan baru yang akan menggantikan posisi tersebut. Hal ini menyebabkan Honda memutuskan untuk menggunakan nama resmi mereka sendiri sebagai identitas tim. Meskipun demikian, perubahan nama ini tidak akan memengaruhi komposisi tim. Dua pebalap andalan, Joan Mir dan Luca Marini, tetap akan membela tim HRC Honda Racing pada musim 2025.

Menurut laporan, rincian lebih lanjut mengenai penamaan serta desain baru livery motor Honda akan diumumkan pada Februari 2025, menjelang pembukaan musim MotoGP yang akan digelar di Thailand. Ini akan menjadi saat yang ditunggu-tunggu oleh penggemar MotoGP, karena perubahan ini tentu membawa angin segar bagi tim Honda yang kini sedang beradaptasi dengan perubahan besar.

Meski perubahan ini membawa tantangan tersendiri, khususnya terkait kehilangan sponsor besar, HRC Honda Racing tetap optimis menghadapi musim 2025. Manajer tim, Alberto Puig, mengungkapkan bahwa meski situasi saat ini sulit, ia tetap berupaya menjaga semangat juang para pebalap. Puig menyebutkan bahwa bagi Joan Mir, yang sebelumnya meraih gelar Juara Dunia MotoGP pada tahun 2020, kondisi ini sangat menantang. “Mir sudah meraih juara dunia, namun situasinya tidaklah mudah. Motornya belum cukup kompetitif, dan itu mempengaruhi hasil yang diinginkan,” ujar Puig.

Namun, Puig juga mengungkapkan bahwa ia berupaya menjaga motivasi Mir agar tetap tinggi meskipun menghadapi periode yang penuh tantangan. “Terkadang hasil yang diinginkan tidak sesuai harapan, tapi kami berharap Mir bisa tetap fokus dan profesional,” tambahnya.

Sementara itu, Puig juga memberikan apresiasi tinggi kepada Luca Marini, yang dinilai sebagai pebalap yang sangat analitis dan berdedikasi. “Marini adalah sosok yang penuh rasa hormat, sangat sopan, dan tak kenal lelah dalam bekerja. Dia juga sangat menyukai pekerjaannya dan berusaha memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk perkembangan tim,” kata Puig.

Perubahan besar ini tentu menjadi momen yang menarik dalam dunia MotoGP, dengan tim Honda memasuki musim 2025 dengan semangat baru meski tantangan besar menanti mereka.

Skutik Yamaha dan Suzuki Kenaikan Harga 2025: Fazzio Pimpin dengan Kenaikan Rp 400.000!

Memasuki awal Januari 2025, harga skutik murah dengan kapasitas 110 cc hingga 125 cc mulai mengalami pergerakan harga. Yamaha, sebagai salah satu merek besar, menjadi yang pertama melakukan penyesuaian harga untuk berbagai model skutiknya. Berdasarkan informasi yang dirilis pada 3 Januari 2025, model-model seperti Fazzio, Gear 125, Freego 125, X-Ride 125, dan Mio M3 125 mengalami kenaikan harga.

Sebagai contoh, Yamaha Fazzio mengalami kenaikan harga bervariasi, mulai dari Rp 380.000 untuk tipe Hybrid hingga Rp 405.000 untuk tipe Lux. Saat ini, harga Yamaha Fazzio berkisar antara Rp 21.880.000 untuk tipe Hybrid hingga Rp 24.360.000 untuk tipe Lux.

Selain Yamaha, merek Suzuki juga sudah melakukan penyesuaian harga pada model Nex II dan Address pada September 2024. Harga untuk Suzuki Nex II bervariasi antara Rp 283.000 hingga Rp 360.000, sementara Suzuki Address mengalami kenaikan harga dari Rp 82.000 hingga Rp 411.500.

Namun, berbeda dengan Yamaha dan Suzuki, Honda dan TVS belum melakukan kenaikan harga pada awal 2025. Honda terakhir kali menaikkan harga beberapa model pada Juli 2024, seperti Genio, Scoopy, dan Vario 125. Model BeAT yang sempat naik harga pada Juni 2024 juga belum terpengaruh oleh perubahan harga terbaru.

Merek TVS juga sebelumnya menaikkan harga beberapa modelnya pada Juli 2024, termasuk Dazz, Callisto, Ntorq, dan XL100. Callisto 125 Premium bahkan mengalami kenaikan harga sebesar Rp 300.000 pada November 2024, menjadi Rp 22.600.000 dari sebelumnya Rp 22.300.000.

Berikut adalah daftar harga skutik murah per Januari 2025:

  • Honda: BeAT CBS Rp 18.430.000, BeAT Street Rp 19.300.000, Vario 125 CBS-ISS Rp 24.965.000
  • Yamaha: Fazzio Hybrid Rp 21.880.000, Gear 125 S Version Rp 19.690.000, Freego 125 Connected Rp 24.055.000, Mio M3 125 Rp 18.195.000
  • Suzuki: Nex II Standard Rp 19.940.000, Address FI Standard Rp 20.365.000, Avenis 125 Rp 30.180.000
  • TVS: Dazz Rp 14.990.000, Ntorq 125 Rp 22.400.000, Callisto 125 Premium Rp 22.600.000

Kenaikan harga ini tentunya akan memengaruhi daya beli masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sedang menantang. Meskipun demikian, dengan adanya model-model baru dan inovasi yang ditawarkan oleh berbagai merek, pasar skutik di Indonesia tetap memiliki daya tarik tersendiri. Dengan kenaikan harga skutik ini, konsumen diharapkan dapat mempertimbangkan pilihan mereka dengan lebih matang, baik itu memilih model baru yang lebih terjangkau atau beralih ke skutik bekas.

Penjualan Tesla Turun di 2024, Persaingan Pasar EV Semakin Ketat

Tesla baru-baru ini mengungkapkan hasil penjualan untuk tahun 2024, dan hasilnya menunjukkan penurunan pertama dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun tetap menjadi pemimpin pasar mobil listrik, Tesla mencatatkan penurunan penjualan sekitar 1 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni dari 1,8 juta unit pada 2023 menjadi 1.789.226 unit di 2024.

Penurunan ini mencerminkan semakin ketatnya persaingan di pasar mobil listrik, terutama dengan merek-merek asal China yang semakin menguat. Selain itu, lambatnya permintaan global terhadap kendaraan listrik juga turut mempengaruhi hasil penjualan Tesla. Meskipun begitu, sebagian besar penjualan Tesla tetap didominasi oleh dua model andalannya, yaitu Model Y dan Model 3, yang mencatatkan total penjualan sebanyak 1.704.093 unit. Kedua model ini menyumbang sebagian besar dari total penjualan, sementara model-model lainnya, termasuk Model S, Model X, dan Cybertruck, hanya berkontribusi kurang dari lima persen.

Salah satu langkah positif yang diambil Tesla pada 2024 adalah peluncuran facelift untuk Model Y, yang disebut Project Juniper. Model ini diharapkan dapat menarik minat konsumen lebih luas dan meningkatkan penjualan di pasar global dalam beberapa bulan mendatang, dengan harapan bisa mengubah tren penurunan yang terjadi pada 2024.

Namun, meskipun kinerja penjualannya menurun, Tesla juga mengalami penurunan saham sebesar 6,8 persen pada akhir tahun 2024. Dalam lima hari terakhir perdagangan, harga saham Tesla jatuh dari 465 dolar AS per saham menjadi 375 dolar AS. Meski demikian, CEO Tesla, Elon Musk, tetap optimis mengenai prospek perusahaan di tahun 2025. Musk bahkan memprediksi bahwa Tesla akan mengalami pertumbuhan penjualan lebih dari 20 persen pada tahun mendatang, berkat rencana mereka untuk memproduksi mobil listrik yang lebih terjangkau guna bersaing dengan merek-merek China yang semakin mendominasi pasar.

Dengan strategi baru dan peluncuran produk yang lebih terjangkau, Tesla berharap dapat mempertahankan posisinya di pasar mobil listrik global dan menghadapi tantangan persaingan yang semakin ketat pada tahun-tahun mendatang.

Meski Penjualannya Dihentikan, Mitsubishi Eclipse Cross Masih Jadi Favorit Di Indonesia

Pada tanggal 3 Januari 2025, Mitsubishi Eclipse Cross tetap menjadi pilihan utama bagi pencinta otomotif di Indonesia meskipun penjualannya telah dihentikan. Banyak faktor yang membuat SUV ini masih diinginkan oleh konsumen, mulai dari desain yang menarik hingga fitur canggih yang ditawarkannya.

Salah satu alasan utama mengapa Mitsubishi Eclipse Cross masih diminati adalah desainnya yang stylish dan modern. Dikenal dengan bahasa desain “Dynamic Shield”, SUV ini memiliki tampilan yang agresif dan futuristik. Garis-garis tajam dan proporsi yang seimbang membuatnya terlihat menonjol di jalanan. Desain ini tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga memberikan kesan tangguh yang sesuai dengan karakter SUV.

Eclipse Cross dilengkapi dengan mesin 1.5 liter turbocharged yang mampu menghasilkan tenaga maksimal 150 PS dan torsi 250 Nm. Kombinasi mesin ini dengan transmisi CVT memberikan akselerasi yang responsif dan efisiensi bahan bakar yang baik. Banyak pengguna melaporkan pengalaman berkendara yang menyenangkan, baik di perkotaan maupun saat melakukan perjalanan jauh.

Mitsubishi Eclipse Cross juga dikenal dengan beragam fitur canggih yang meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengendara. Fitur seperti Head Up Display, Blind Spot Warning, dan Forward Collision Mitigation System menjadikannya salah satu SUV teraman di kelasnya. Skor keselamatan bintang lima dari ASEAN NCAP pada tahun 2018 menambah kepercayaan konsumen terhadap kualitas kendaraan ini.

Interior Eclipse Cross dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi pengemudi dan penumpang. Dilengkapi dengan jok pengemudi elektrik, dual-zone automatic climate control, serta panoramic sunroof, SUV ini menawarkan suasana berkendara yang premium. Ruang kabin yang luas juga memberikan kenyamanan ekstra saat melakukan perjalanan jauh bersama keluarga atau teman.

Meskipun penjualannya dihentikan, nilai jual kembali Mitsubishi Eclipse Cross masih terjaga dengan baik. Banyak konsumen mencari model bekasnya karena kombinasi fitur, performa, dan desainnya yang menarik. Harga bekasnya mulai dari Rp300 jutaan, menjadikannya pilihan menarik bagi mereka yang ingin memiliki SUV berkualitas tanpa harus membeli baru.

Dengan semua keunggulan tersebut, Mitsubishi Eclipse Cross tetap menjadi pilihan favorit di kalangan pencinta otomotif di Indonesia meskipun produksinya telah dihentikan. Kombinasi antara desain menarik, performa mesin bertenaga, serta fitur keselamatan canggih menjadikan SUV ini tetap relevan di pasar otomotif. Tahun 2025 diharapkan akan membawa lebih banyak inovasi dalam segmen SUV, tetapi Eclipse Cross akan selalu dikenang sebagai salah satu model unggulan dari Mitsubishi.

Beijing Percepat Transformasi Transportasi Umum Otonom demi Mobilitas Efisien

Pada 2 Januari 2025, otoritas Beijing mengumumkan rencana besar untuk mempercepat adopsi transportasi umum berbasis teknologi otonom di ibu kota Tiongkok. Langkah ini dirancang untuk mengoptimalkan sistem transportasi perkotaan sekaligus mengurangi tingkat kemacetan yang menjadi persoalan utama di kota besar tersebut.

Beijing telah mengalokasikan sumber daya yang signifikan untuk mengembangkan kendaraan tanpa pengemudi, termasuk bus dan taksi otonom. Melalui pelaksanaan program uji coba, pemerintah bertujuan menyediakan alternatif transportasi yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi. Teknologi ini akan diterapkan di jalur-jalur tertentu guna mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.

Masyarakat diharapkan dapat merasakan sejumlah manfaat, seperti perjalanan yang lebih singkat dan nyaman. Penggunaan kendaraan berbasis listrik dalam armada ini juga mendukung pengurangan polusi udara serta emisi karbon. Langkah ini menjadi bagian dari inisiatif untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Pemerintah Beijing menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan teknologi terkemuka, seperti Baidu dan Didi Chuxing, guna memastikan keberhasilan proyek ini. Dengan menggabungkan keahlian dari berbagai pihak, sistem transportasi otonom diharapkan memenuhi standar keselamatan yang ketat dan menjadi solusi mobilitas masa depan.

Namun, penerapan teknologi ini juga dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti perlunya regulasi khusus, mitigasi risiko keamanan siber, dan edukasi masyarakat terkait penggunaan kendaraan otonom. Untuk itu, pemerintah berkomitmen menjalankan sosialisasi dan mengembangkan kebijakan yang mendukung inovasi tersebut.

Melalui strategi ini, Beijing menunjukkan ambisinya menjadi pionir dalam teknologi transportasi modern. Tahun 2025 diproyeksikan sebagai tonggak penting bagi perkembangan mobilitas perkotaan, di mana warga Beijing akan menikmati manfaat langsung dari teknologi canggih yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Inspirasi Modifikasi Motor Matik agar Tampilan Makin Keren

Motor matik semakin menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia karena praktis dan mudah digunakan. Namun, untuk memberikan tampilan yang berbeda dan lebih personal, banyak pemilik motor matik yang memutuskan untuk memodifikasi kendaraan mereka, mulai dari bodi hingga aksesori tambahan.

Jika Anda tertarik memodifikasi motor matik tetapi masih bingung harus mulai dari mana, Andi Akbar, yang dikenal sebagai Atenx, pemilik Katros Garage, berbagi beberapa tips modifikasi yang dapat Anda coba.

1. Mulai dari Bodi Motor

Atenx menyarankan agar modifikasi motor matik dimulai dari bagian bodi. Menurutnya, modifikasi bodi memberikan dampak visual paling besar karena mencakup hingga 80 persen tampilan motor.

“Bagian bodi itu paling gampang diubah, dan efeknya langsung terlihat. Anda bisa bermain dengan warna untuk memberikan kesan berbeda pada motor,” ujar Atenx di Jakarta, Rabu (18/12/2024).

Untuk modifikasi bodi, Anda memiliki beberapa pilihan yang dapat disesuaikan dengan anggaran:

  • Budget besar: Pengecatan ulang seluruh bodi dengan warna yang diinginkan.
  • Budget sedang: Penggunaan decal atau stiker full body untuk tampilan baru tanpa harus mengecat ulang.
  • Budget minim: Kombinasi cat dan decal pada beberapa bagian bodi saja.

2. Fokus pada Kaki-Kaki

Setelah bodi, langkah berikutnya adalah memodifikasi bagian kaki-kaki motor. Tidak perlu langsung mengganti ban, Anda bisa memulainya dengan menyetel suspensi untuk memberikan tampilan lebih ceper atau padat.

“Seperti mobil, motor yang diceperkan akan terlihat lebih solid. Tapi, pastikan tidak terlalu rendah hingga suspensinya mati, karena justru akan menyulitkan saat berkendara,” jelas Atenx.

3. Variasi pada Pelek

Modifikasi pelek juga dapat memberikan perubahan besar pada tampilan motor. Salah satu tren modifikasi skutik bergaya retro adalah memasang wheel dop, yang membuat pelek terlihat tanpa palang, menyerupai pelek monoblok. Selain itu, Anda bisa memvariasikan warna pelek agar sesuai dengan tema modifikasi motor Anda.

4. Modifikasi Mesin Sebagai Langkah Terakhir

Atenx menyarankan untuk menjadikan modifikasi mesin sebagai langkah terakhir. Karena motor matik umumnya digunakan untuk aktivitas harian, perubahan pada mesin sebaiknya seminimal mungkin agar motor tetap praktis dan nyaman digunakan.

“Mesin sebaiknya jadi prioritas terakhir, terutama kalau motor dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. Fokus saja pada penampilan luar agar tetap praktis,” tambahnya.

Kesimpulan
Modifikasi motor matik dapat dimulai dari bagian yang paling terlihat, seperti bodi dan kaki-kaki, sebelum melangkah ke modifikasi lainnya. Dengan tips dari Atenx, Anda bisa menyesuaikan modifikasi sesuai anggaran tanpa mengorbankan kenyamanan berkendara.

Jika Anda ingin tampil beda di jalan dengan motor matik Anda, mulailah eksplorasi modifikasi yang sesuai dengan gaya dan kebutuhan Anda.

Beijing Gencarkan Penggunaan Transportasi Umum Otonom Untuk Meningkatkan Mobilitas

Pada tanggal 2 Januari 2025, pemerintah Beijing mengumumkan langkah strategis untuk mempercepat penggunaan transportasi umum otonom di ibu kota China. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi transportasi dan mengurangi kemacetan yang menjadi masalah utama di kota besar tersebut.

Beijing telah berinvestasi besar dalam pengembangan teknologi kendaraan otonom, termasuk bus dan taksi tanpa sopir. Dengan meluncurkan program uji coba untuk armada transportasi umum otonom, pemerintah berharap dapat memberikan alternatif yang lebih ramah lingkungan dan efisien bagi warga. Teknologi ini diharapkan dapat beroperasi di jalur-jalur tertentu, mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.

Dengan penerapan transportasi umum otonom, masyarakat diharapkan akan mendapatkan manfaat signifikan, seperti pengurangan waktu perjalanan dan peningkatan kenyamanan. Selain itu, penggunaan kendaraan listrik dalam armada ini juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan polusi udara. Ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi warganya.

Pemerintah Beijing bekerja sama dengan berbagai perusahaan teknologi terkemuka untuk mengembangkan sistem transportasi otonom yang aman dan efisien. Perusahaan-perusahaan seperti Baidu dan Didi Chuxing terlibat dalam proyek ini, membawa pengalaman dan inovasi mereka dalam pengembangan kendaraan otonom. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa teknologi yang diterapkan memenuhi standar keselamatan tinggi.

Meskipun potensi manfaatnya besar, implementasi transportasi umum otonom tidak tanpa tantangan. Regulasi yang ketat, masalah keamanan siber, serta penerimaan masyarakat terhadap kendaraan tanpa sopir menjadi beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Pemerintah Beijing berkomitmen untuk mengatasi tantangan ini dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan menerapkan regulasi yang mendukung.

Dengan gencarnya penggunaan transportasi umum otonom, Beijing menunjukkan komitmennya dalam menciptakan sistem transportasi yang modern dan efisien. Tahun 2025 diharapkan menjadi tahun penting bagi perkembangan ini, di mana masyarakat dapat merasakan langsung manfaat dari inovasi teknologi dalam mobilitas sehari-hari. Melalui langkah-langkah strategis ini, Beijing berambisi menjadi salah satu kota terdepan dalam penerapan teknologi transportasi canggih di dunia.