Judul: Bore Up Motor Matic, Performa Meningkat tapi Risiko Mengintai

Banyak pemilik motor matic yang tergoda untuk meningkatkan performa kendaraannya dengan melakukan bore up. Teknik ini bertujuan untuk memperbesar diameter silinder mesin agar kapasitas ruang bakarnya bertambah. Dengan begitu, tenaga yang dihasilkan pun akan jauh lebih besar. Namun, peningkatan tenaga ini tidak datang tanpa dampak negatif. Di balik performa yang lebih buas, ada sederet risiko yang patut jadi pertimbangan sebelum memutuskan melakukan modifikasi ini.

Salah satu dampak utama bore up adalah konsumsi bahan bakar yang meningkat drastis. Mesin dengan ruang bakar yang lebih besar tentu membutuhkan lebih banyak bahan bakar. Bila sebelumnya motor mampu menempuh 40 kilometer per liter, setelah bore up bisa jadi hanya sanggup menempuh 30 kilometer per liter. Tak hanya itu, jika modifikasi tidak dilakukan secara menyeluruh dan hanya mengganti sebagian komponen, mesin akan lebih cepat mengalami keausan karena tekanan dan suhu yang meningkat.

Panas berlebih pun menjadi masalah serius. Tanpa sistem pendinginan tambahan, risiko mesin mengalami overheat cukup tinggi, terutama ketika digunakan dalam jarak jauh atau kondisi lalu lintas padat. Dampaknya bisa merusak piston, menimbulkan suara ngelitik, hingga menyebabkan penurunan tenaga secara drastis. Belum lagi biaya perawatan yang membengkak karena membutuhkan perawatan berkala dan mekanik yang berpengalaman. Motor yang sudah di-bore up juga cenderung sulit dijual kembali karena dianggap tidak lagi dalam kondisi standar dan daya tahan mesinnya diragukan jika tak dirawat dengan teliti.

Event “Ramadan Bikers Meet Up” Mempererat Komunitas Modifikasi Motor Tua di Kota Padang

Komunitas motor di Kota Padang kembali menunjukkan eksistensinya dengan mengadakan acara bertajuk “Ramadan Bikers Meet Up” yang digelar di Terminal Anak Air, Kecamatan Koto Tangah, pada Minggu (16/3/2025). Event ini tidak hanya menjadi kesempatan bagi para penggemar motor untuk berkumpul, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat silaturahmi, menampilkan kreativitas dalam modifikasi motor, dan berbagi kebersamaan di bulan suci Ramadan 1446 Hijriah. Sekretaris Daerah (Sekda) Andree Algamar, yang mewakili Wali Kota Padang, memberikan apresiasi kepada panitia acara. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan peluang bagi generasi muda dan komunitas otomotif untuk mengembangkan bakat mereka dengan cara yang positif dan kreatif. “Kegiatan ini bukan hanya memperkuat persatuan di kalangan penggemar motor, tetapi juga memberikan pemahaman tentang modifikasi motor yang aman. Pemerintah Kota Padang siap mendukung dan berkolaborasi dengan acara positif seperti ini,” kata Andree.

Lebih lanjut, Andree menyebutkan bahwa Kota Padang sudah menjadi tuan rumah bagi berbagai event otomotif, termasuk yang diadakan di Lanud Sutan Sjahrir. Event ini bertujuan untuk memberikan wadah yang tepat bagi para penggemar otomotif agar bisa menyalurkan minat mereka dengan cara yang positif dan terarah. “Acara seperti ini selaras dengan program Kapolda Sumbar untuk mengurangi balapan liar dan tawuran, karena generasi muda sudah diberikan tempat yang sesuai untuk berkreasi,” tambahnya.

Lutfi, penggagas Ramadan Bikers Meet Up, mengungkapkan bahwa salah satu daya tarik utama acara ini adalah kontes modifikasi motor, yang diikuti oleh 80 motor dari berbagai kategori. Beberapa peserta memamerkan motor hasil restorasi, di mana motor yang awalnya kurang terawat diubah menjadi lebih menarik tanpa mengabaikan aspek legalitas seperti pemasangan spion dan plat nomor. Selain kontes modifikasi, acara ini juga mengadakan sesi berbagi pengalaman tentang dunia otomotif bersama komunitas dan sponsor yang mendukung. “Kami juga menyajikan stand UMKM untuk memberikan kesempatan bagi tenant lokal untuk mempromosikan produk mereka, serta mengundang anak yatim dari panti asuhan untuk berbuka puasa dan menerima santunan,” terang Lutfi.

Yamaha Gear Ultima Modifikasi, Tampil Kekar dan Fungsional

Belum lama dirilis, Yamaha Gear Ultima sudah hadir dalam versi modifikasi yang bisa menjadi inspirasi bagi para penggemarnya. Modifikasi ini memberikan tampilan motor yang lebih gagah dibandingkan versi standarnya. Proyek ini digarap oleh Andi Akbar, atau yang lebih dikenal sebagai Atenx dari Katros Garage. Dengan pendekatan yang unik, modifikasi ini tidak hanya menonjolkan gaya yang lebih menarik, tetapi juga tetap mempertahankan aspek fungsionalitas yang penting bagi pengendara.

Atenx mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki karakter pengendara yang ingin tampil berbeda, tetapi tetap fleksibel. Oleh karena itu, ia membangun Yamaha Gear Ultima dengan konsep Outdoor Culture yang mencerminkan gaya anak muda masa kini. Modifikasi ini juga menonjolkan ketangguhan dan kenyamanan dengan berbagai komponen tambahan. Atenx memastikan bahwa perubahan yang dilakukan tetap sederhana, sehingga dapat menjadi inspirasi bagi semua kalangan yang ingin berkreasi dengan Yamaha Gear Ultima.

Dari segi tampilan, warna yang dipilih adalah warna netral untuk memberikan kesan lebih fleksibel terhadap berbagai tren otomotif. Grafis yang digunakan terinspirasi dari sepatu lari legendaris, dengan tulisan “Ultima” yang diekspos secara mencolok. Elemen panah berwarna biru juga ditambahkan untuk memberikan sentuhan futuristik pada motor hybrid ini. Tidak hanya tampilan, performa juga ditingkatkan dengan ubahan pada suspensi depan dan belakang, jok, serta ban yang lebih besar. Atenx juga menambahkan boks kecil di bagian belakang untuk meningkatkan fungsionalitas.

Menariknya, modifikasi ini hanya memerlukan biaya sekitar Rp5 juta. Atenx, yang pernah mengerjakan motor Presiden Jokowi, berharap hasil karyanya bisa menginspirasi pengguna Yamaha Gear Ultima lainnya. Motor ini sendiri tersedia dalam dua varian, yakni tipe S dengan fitur Y-Connect seharga Rp21,5 juta, dan tipe Standard tanpa Y-Connect yang dibanderol Rp19,9 juta. Harga tersebut merupakan patokan on the road Jakarta.

Honda Win, Motor Klasik Incaran Anak Muda dengan Harga Terjangkau

Honda Win semakin digandrungi oleh para penggemar motor klasik, terutama anak muda yang ingin tampil beda saat berkendara. Motor 100cc ini banyak diburu untuk dimodifikasi atau direstorasi agar kembali ke kondisi orisinalnya. Semakin lengkap dan asli komponen yang melekat, semakin tinggi pula nilai jualnya di pasaran. Tak heran, harga bekas Honda Win perlahan merangkak naik karena permintaan yang terus meningkat.

Banyak pecinta otomotif yang memilih mempertahankan tampilan pabrikannya, karena motor ini memiliki daya tarik tersendiri saat dikendarai. Dengan gaya simpel namun tetap elegan, Honda Win menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin tampil klasik dan unik di jalanan. Popularitasnya di kalangan anak muda juga semakin meningkat berkat komunitas dan tren restorasi motor lawas yang tengah berkembang.

Meskipun harganya terus naik, bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas, masih ada peluang untuk memiliki Honda Win dengan harga murah. Beberapa unit dengan kondisi tertentu bahkan bisa didapatkan dengan harga sekitar Rp500 ribu. Tentunya, harga ini sangat bergantung pada kondisi mesin, kelengkapan dokumen, serta komponen asli yang masih terpasang.

Dengan harga yang cukup variatif, Honda Win tetap menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin memiliki motor klasik dengan tampilan ikonik. Baik untuk digunakan sehari-hari maupun dijadikan bahan koleksi, motor ini tetap memiliki daya tarik yang kuat di kalangan penggemar otomotif klasik.

Skutik Retro Terjangkau! Royal Alloy Termurah Hadir di IIMS 2025

Royal Alloy, yang berada di bawah naungan Utomocorp, baru-baru ini memperkenalkan skutik retro terbarunya yang menjadi model dengan harga paling terjangkau dalam jajaran mereka di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Skutik bergaya klasik asal Inggris ini dinamakan Royal Alloy GT2 Series. GT2 Series hadir sebagai pilihan baru yang berbeda dengan model sebelumnya, seperti GP150, yang sebelumnya telah hadir di pasar. Salah satu perbedaan utama yang dapat dilihat adalah penggunaan material bodi yang lebih ringan, yaitu plastik, yang membuatnya tampil lebih modern dan ramah di kantong.

Desain GT2 Series masih mengusung ciri khas Royal Alloy, dengan bodi yang sedikit membulat namun tetap mempertahankan sentuhan retro yang identik dengan brand ini. Meskipun mengusung desain klasik, skutik ini tetap dilengkapi dengan fitur-fitur modern yang sangat sesuai dengan kebutuhan pengguna masa kini.

Fitur-fitur unggulan dari GT2 Series meliputi TFT Colour LCD Instrument yang memberikan tampilan informasi yang lebih jelas dan modern, sistem pengereman ABS + TCS untuk kenyamanan dan keamanan dalam berkendara, penggunaan Smart Key untuk akses yang lebih praktis, serta sistem pendinginan Liquid Cooled yang memberikan kinerja mesin lebih optimal. CEO Utomocorp, Denny Utomo, menjelaskan bahwa GT2 Series dirancang untuk menjangkau segmen anak muda yang menyukai gaya retro, namun tetap menginginkan teknologi canggih dan harga yang terjangkau.

Skutik ini dipersenjatai dengan mesin SOHC 4-katup berkapasitas 148cc, dengan tenaga maksimal mencapai 11,5 hp pada 8500 rpm dan torsi 14,5 Nm pada 6500 rpm. GT2 Series hadir untuk melengkapi model-model Royal Alloy lainnya, seperti GP150, GT150, GP24, dan TG245 Sidecar.

Untuk harga, GT2 Series dibanderol Rp 49.000.000 (OTR Jakarta), menjadikannya sebagai pilihan yang paling terjangkau di antara produk Royal Alloy lainnya. Konsumen dapat memilih dari berbagai pilihan warna menarik, seperti Meteorite Grey dan Modern Orange untuk tipe Sport, serta Ivory, Dark Jade, Flame Red, Lemon Yellow, dan warna unik seperti Parrot, Swan, dan Durian untuk tipe Elegance.

Selain meluncurkan GT2 Series, Utomocorp juga memperkenalkan beberapa model lainnya, termasuk Tiagra Grande 245 sidecar dengan harga Rp 155.000.000 (OTR Jakarta). Produk ini hadir dengan berbagai pilihan warna menarik seperti Lemon Yellow, Vintage Brown Ivory, dan Ultra Blue Ivory. Menariknya, Royal Alloy di Asia Tenggara kini juga memimpin dalam menghadirkan kendaraan roda tiga dengan sidecar, yang sudah lolos homologasi dengan standar Eropa dan siap digunakan di jalanan.

Produk lainnya yang turut hadir di ajang ini adalah GP150 Mono Color Series yang dibanderol Rp 69.000.000 (OTR Jakarta) dengan pilihan warna Sherwood Green, Ocean Blue, dan Matt Silver. Selain itu, GP150 juga tersedia dalam varian Clear Case Series dengan harga Rp 75.000.000 (OTR Jakarta), serta berbagai pilihan warna Crystal Sapphire dan Crystal Jade. Untuk melengkapi jajaran produk, Utomocorp juga memperkenalkan Tigara Grande 150/245 Single dengan harga Rp 79.500.000 (OTR Jakarta), dan model Tigara Grande TG 245 yang dibanderol Rp 99.000.000 (OTR Jakarta), keduanya hadir dengan berbagai pilihan warna menarik.

Dengan peluncuran berbagai produk baru ini, Royal Alloy semakin memperkokoh posisinya di pasar skutik Indonesia dengan menawarkan desain klasik yang dipadukan dengan teknologi modern yang dapat memenuhi beragam kebutuhan pengendara.

Yamaha Fazzio Bergaya Retro Modern, Modifikasi Unik Bikers Bandung

Yamaha Fazzio dikenal sebagai skutik yang mudah dimodifikasi dengan sentuhan retro modern. Salah satu contoh menarik adalah Yamaha Fazzio 125 milik seorang bikers asal Bandung, Kharisma. Ia mengubah tampilan skutiknya agar lebih menonjol di jalanan, namun tetap nyaman dan fungsional untuk digunakan dalam mobilitas sehari-hari.

“Tanpa modifikasi pun, Fazzio sudah terlihat menarik dengan desainnya yang kompak dan unik dibandingkan skutik lain di kelasnya. Tapi saya ingin motor ini lebih eye-catching saat dikendarai, sehingga saya mengganti beberapa bagian bodi dengan warna merah terang agar lebih mencolok,” ujar Kharisma.

Motor miliknya yang memiliki warna dasar putih menjadi kanvas sempurna untuk mengekspresikan kreativitas. Selain memberikan sentuhan warna merah pada beberapa bagian bodi, Kharisma juga menambahkan aksesori tambahan seperti handguard dan cover disc brake. Perubahan ini tidak hanya mempercantik tampilan, tetapi juga memberikan kesan lebih sporty dan agresif.

Tak hanya soal estetika, modifikasi ini juga dilakukan untuk meningkatkan fungsionalitas motor dalam menunjang aktivitas sehari-hari. Kharisma memasang back rack, front rack, serta sebuah box merah di bagian belakang. Dengan tambahan ini, Yamaha Fazzio miliknya memiliki kesan ala cargo bike, sekaligus lebih praktis untuk membawa barang saat berkendara.

Sejak awal, Kharisma memang tertarik dengan konsep skutik bergaya retro modern. Menurutnya, Yamaha Fazzio merupakan pilihan ideal yang menggabungkan desain klasik dengan teknologi dan fitur modern. Dengan tampilan unik dan fitur lengkap, motor ini tidak hanya menjadi alat transportasi, tetapi juga refleksi dari gaya hidup dan kreativitas penggunanya.

Kharisma Menggubah Yamaha Fazzio: Ekspresi Gaya Retro Modern yang Memukau

Dunia sepeda motor selalu identik dengan kreativitas modifikasi, di mana para pengendara kerap ingin mengekspresikan keunikan diri melalui penyesuaian tampilan motor kesayangan. Salah satu kisah inspiratif datang dari Kharisma, pemuda asal Bandung, yang memilih Yamaha Fazzio Hybrid Neo sebagai medium untuk mengeluarkan ide-ide modifikasinya.

Kharisma memutuskan untuk memberikan sentuhan khusus pada skuter favoritnya, tanpa menghilangkan karakter retro modern yang sudah melekat pada Fazzio. Meskipun desain awal motor ini telah mampu menarik perhatian dengan tampilan yang ringkas dan nuansa klasik yang modern, ia ingin menambahkan elemen yang lebih mencolok dengan mengganti beberapa bagian bodi dan memasang aksesori tambahan.

“Sebenarnya, desain Fazzio yang kompak dan modern sudah cukup memikat, namun saya ingin membuatnya lebih eye-catching. Oleh karena itu, saya mengganti beberapa bagian bodi dengan warna merah cerah agar tampilan motor semakin berbeda di jalan,” ujarnya.

Konsep modifikasi yang diberi nama ‘White Canvas’ ini mengusung warna dasar putih, dipadukan dengan aksen merah untuk menonjolkan karakter motor. Penambahan aksesori seperti handguard, cover rem cakram, rak depan dan belakang, serta kotak merah di bagian belakang memberikan kesan ala cargo bike. Aksesori tersebut mudah ditemukan melalui platform e-commerce maupun media sosial, dan pemasangannya pun cukup sederhana.

Dengan kombinasi desain retro dan teknologi modern seperti speedometer digital serta mesin Hybrid, Fazzio menjadi pilihan tepat bagi Kharisma. Motor ini tidak hanya tampil stylish, tetapi juga praktis untuk keperluan sehari-hari, berkat fitur-fitur pendukung yang ditawarkannya.

Rifki Maulana, Manager Public Relation, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Mfg, menambahkan bahwa Fazzio membuktikan motor tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi, melainkan juga sebagai medium bagi para pengendara—khususnya generasi muda—untuk mengungkapkan gaya hidup dan kreativitas mereka. Motor ini memberikan keleluasaan bagi pemiliknya untuk memodifikasi sesuai selera, seolah-olah menjadi kanvas putih yang siap diwarnai imajinasi.

Modifikasi Yamaha Fazzio Ala Kharisma: Tampil Stylish dengan Sentuhan Retro Modern

Dunia roda dua selalu identik dengan modifikasi, di mana para pengendara seringkali ingin menonjolkan gaya mereka dengan memberikan sentuhan personal pada motor kesayangan. Salah satu contoh inspiratif datang dari Kharisma, seorang pemuda asal Bandung, yang memilih motor Yamaha Fazzio Hybrid Neo sebagai media untuk mengekspresikan kreativitas modifikasinya.

Kharisma memutuskan untuk memberi motor skutik kesayangannya sentuhan modifikasi unik tanpa mengabaikan konsep desain retro modern yang menjadi ciri khas Fazzio. Meskipun desain asli Fazzio sudah menarik perhatian banyak orang dengan tampilan compact dan nuansa retro modern, Kharisma ingin menambahkan kesan lebih menonjol dengan mengganti beberapa body part dan memasang aksesori tambahan.

“Sebenarnya, tanpa modifikasi, motor Fazzio sudah menarik perhatian berkat desainnya yang kompak dan modern, tetapi saya ingin menjadikannya lebih eye-catching. Maka, saya mengganti beberapa body part dengan warna merah terang untuk menambah kesan berbeda saat di jalan,” ungkap Kharisma dalam keterangannya.

Konsep modifikasi yang diberi julukan ‘White Canvas’ ini memilih warna putih sebagai dasar, dengan beberapa elemen merah yang mempertegas karakter motor. Beberapa tambahan aksesori modifikasi seperti handguard, cover disc brake, back rack, front rack, serta box berwarna merah di bagian belakang memberi kesan kalcer ala cargo bike. Aksesori tersebut mudah didapatkan di e-commerce maupun media sosial, dan proses pemasangannya pun cukup simpel.

Fazzio, dengan desain skuter retro yang dipadukan teknologi modern seperti speedometer digital dan mesin Hybrid, merupakan pilihan tepat bagi Kharisma. Motor ini tidak hanya stylish, tetapi juga praktis untuk penggunaan sehari-hari, dengan fitur-fitur yang mendukung kebutuhan berkendara.

Menurut Rifki Maulana, Manager Public Relation, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Mfg, Fazzio membuktikan bahwa motor tidak hanya sekadar alat transportasi, tetapi juga wadah bagi para pengendaranya, khususnya generasi muda, untuk mengekspresikan gaya hidup dan kreativitas mereka. Fazzio memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk memodifikasi motor sesuai dengan selera, menjadikannya canvas putih yang bisa diubah sesuai imajinasi mereka.

Trendy & Unik! Yamaha Fazzio White Canvas Bikin Makin Kece

Yamaha Fazzio Hybrid Neo, skuter matik yang dikenal dengan desain retro modern, kini semakin populer sebagai bahan modifikasi. Salah satunya adalah Fazzio ‘White Canvas’ yang dimodifikasi dengan sentuhan bergaya kalcer milik Kharisma, seorang pria asal Bandung.

Kharisma mengaku bahwa Fazzio Hybrid Neo telah menarik perhatian banyak orang berkat desainnya yang sudah cukup stylish dan unik, bahkan tanpa modifikasi apapun. “Motor ini punya desain yang sangat compact dengan kesan retro yang tetap modern. Daya tariknya berbeda dibandingkan dengan skuter lainnya di kelasnya,” ujarnya. Fazzio memang dikenal dengan tampilan yang eye-catching, dan bagi Kharisma, itu adalah daya tarik utama yang membuatnya jatuh hati pada motor ini.

Namun, Kharisma tidak berhenti begitu saja. Ia memilih untuk menambahkan beberapa sentuhan modifikasi agar tampilannya semakin mencolok saat berkendara. Ia memilih warna putih sebagai dasar karena lebih mudah dipadupadankan dengan warna lain. Pilihan warna merah pun dipilih sebagai aksen yang memberikan kesan lebih segar dan bold.

Modifikasi selanjutnya meliputi penambahan berbagai aksesoris, seperti handguard, cover disc brake, backrack, front rack, serta sebuah box merah di bagian belakang. Kharisma menjelaskan bahwa aksesoris modifikasi ini dapat dengan mudah ditemukan melalui platform e-commerce atau media sosial, dan pemasangannya pun cukup sederhana.

“Modifikasi ini membuat Fazzio saya terlihat seperti motor dengan gaya kalcer ala cargo bike, yang jadi lebih khas dan sesuai dengan gaya saya,” tambah Kharisma. Gaya kalcer yang kini menjadi tren di kalangan Gen Z sangat kental dengan tampilan yang unik dan penuh karakter, sehingga cocok dengan konsep modifikasi motor ini.

Selain tampilannya yang menarik, Fazzio Hybrid Neo juga memiliki performa yang cukup tangguh. Motor ini dibekali mesin 124,86 cc yang menghasilkan tenaga sebesar 8,3 daya kuda pada 6.500 rpm dan torsi 10,6 Nm pada 4.500 rpm. Dalam uji coba keiritan yang dilakukan oleh tim Medcom.id, motor ini terbukti memiliki konsumsi bahan bakar yang sangat efisien, yaitu mencapai 94,7 km per liter.

Harga Yamaha Fazzio Hybrid Neo saat ini dibanderol sekitar Rp 23.705.000 (on the road DKI Jakarta). Dengan harga yang terjangkau dan potensi modifikasi yang menarik, Fazzio Hybrid Neo menjadi pilihan yang sangat populer bagi mereka yang ingin tampil beda di jalanan.

Apakah Anda tertarik untuk membuat motor Anda tampil seperti Fazzio ‘White Canvas’ milik Kharisma?

Royal Enfield Interceptor 650: Bobber Warna-Warni dengan Gaya Klasik Modern

Royal Enfield telah merilis varian terbaru dari Interceptor 650 yang telah dimodifikasi menjadi motor bobber dengan desain yang mencolok dan penuh warna. Modifikasi ini dirancang untuk memberikan suasana baru bagi para penggemar motor, sambil tetap mempertahankan karakter klasik khas Royal Enfield.

Interceptor 650 dikenal sebagai motor yang memadukan tampilan retro dengan performa modern. Proses transformasi menjadi bobber dilakukan oleh sejumlah bengkel modifikasi ternama, yang berupaya memberikan sentuhan unik dan personal pada model ini. Hal ini menunjukkan komitmen Royal Enfield dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang di dunia otomotif.

Model bobber ini hadir dengan perpaduan warna yang cerah serta desain minimalis yang menonjol. Cat metalik yang digunakan memberikan tampilan yang stylish sekaligus menarik perhatian di jalan. Jok rendah dan bodi ramping semakin memperkuat kesan khas bobber, menjadikannya pilihan sempurna bagi mereka yang menginginkan motor dengan tampilan berbeda. Aspek estetika ini menjadi daya tarik utama untuk memikat calon pembeli.

Meskipun tampilannya mengalami perubahan, performa mesin tetap menjadi fokus utama. Interceptor 650 masih menggunakan mesin paralel-twin 648cc yang mampu menghasilkan tenaga hingga 47 hp dan torsi 52 Nm. Dengan transmisi enam percepatan, motor ini tetap memberikan pengalaman berkendara yang lincah, baik untuk perjalanan di jalan raya maupun di perkotaan. Hal ini membuktikan bahwa modifikasi estetika tidak mengorbankan performa.

Motor bobber ini juga dilengkapi berbagai fitur modern, seperti lampu LED, sistem rem ABS, dan panel instrumen digital yang memberikan informasi penting kepada pengendara. Fitur-fitur tersebut memastikan kenyamanan dan keamanan berkendara tetap terjaga, meski motor ini mengusung desain klasik. Perpaduan antara teknologi dan tampilan klasik menjadi salah satu tren terkini dalam industri otomotif.

Dengan hadirnya Royal Enfield Interceptor 650 versi bobber yang penuh warna ini, diharapkan motor ini mampu menarik lebih banyak pecinta otomotif di berbagai belahan dunia. Varian ini diprediksi akan mendapat sambutan positif di pasaran dan menjadi inspirasi bagi tren modifikasi motor ke depan. Keberhasilan memadukan elemen klasik dan modern ini juga semakin mengukuhkan posisi Royal Enfield sebagai salah satu merek motor terkemuka di dunia.