QJMotor Fokus pada Motor Konvensional di Indonesia, Motor Listrik Belum Jadi Prioritas

PT QJMotor Industry Indonesia masih berfokus pada pemasaran sepeda motor berbasis mesin konvensional (Internal Combustion Engine/ICE) di Indonesia, meskipun di negara asalnya, China, telah memiliki produk motor listrik. VP Branding & Marketing Communication PT QJMotor Industry Indonesia, Budi Kurniawan, mengungkapkan bahwa pihaknya masih dalam tahap mempelajari pasar kendaraan listrik di Tanah Air dan belum berencana membawanya dalam waktu dekat.

Salah satu motor listrik yang dimiliki QJMotor adalah RX Electric Sportbike, yang memiliki performa setara dengan motor konvensional berkapasitas 125 cc. Motor ini dirancang untuk pengendara pemula dengan tampilan sporty serta desain ergonomis yang mencakup setang clip-on rendah dan pijakan kaki belakang yang agresif. Selain itu, RX Electric Sportbike dilengkapi dengan lampu LED di sekelilingnya serta layar TFT penuh warna untuk memberikan kesan premium.

QJMotor mulai masuk ke pasar Indonesia pada awal Februari lalu dengan membawa empat model unggulan, yaitu motor sport 4-silinder SRK 800 RR, cruiser SRV 600 V, cruiser otomatis SRV 250 AMT, serta skuter matik FORT 250. Dari keempat model tersebut, SRV 250 AMT menjadi varian yang paling diminati, mencatatkan kontribusi sebesar 60 persen dari total penjualan QJMotor di Indonesia. Menurut Budi, teknologi unik yang disematkan pada model ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi konsumen.

Dalam hal harga, QJMotor menawarkan produk dengan rentang harga yang beragam, mulai dari Rp49,99 juta untuk model bermesin 249 cc hingga Rp249,99 juta untuk motor berkapasitas 778 cc. Meskipun motor listrik belum masuk dalam rencana jangka pendek, QJMotor tetap membuka peluang untuk menghadirkannya di masa mendatang sesuai dengan perkembangan pasar kendaraan listrik di Indonesia.

Chery Bawa Teknologi Super Hybrid ke Indonesia, Hadirkan Efisiensi dan Performa Tinggi

Chery, produsen otomotif asal Tiongkok, resmi menghadirkan teknologi Chery Super Hybrid (CSH) di Indonesia melalui PT Chery Sales Indonesia (CSI). Teknologi inovatif ini pertama kali diterapkan pada model Chery Tiggo 8 CSH, yang menawarkan efisiensi bahan bakar tinggi dan performa optimal, menjadikannya sebagai salah satu pilihan menarik bagi pecinta kendaraan ramah lingkungan di Tanah Air.

Country Director CSI, Zeng Shuo, mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi negara pertama dengan kemudi kanan yang diperkenalkan pada teknologi ini sebelum Afrika Selatan, Malaysia, dan Australia. Langkah ini menunjukkan komitmen Chery dalam memperkenalkan teknologi kendaraan hybrid yang lebih canggih ke pasar global, khususnya di negara-negara berkembang dengan potensi pasar yang besar.

Teknologi CSH memanfaatkan kombinasi mesin bensin dan motor listrik yang dapat beroperasi secara independen, memberikan efisiensi perjalanan lebih dari 1.300 km dengan konsumsi bahan bakar setara 76 km per liter. Teknologi ini dirancang untuk memberikan keseimbangan antara tenaga besar dan konsumsi bahan bakar yang lebih hemat dibandingkan kendaraan konvensional.

Chery Tiggo 8 CSH diklaim memiliki tenaga maksimal 500 Tk dengan torsi 735 Nm, serta akselerasi 0-100 km/jam dalam 6,8 detik. Dengan performa seperti ini, Chery menawarkan pengalaman berkendara yang tidak hanya efisien tetapi juga bertenaga, cocok untuk berbagai kebutuhan perjalanan, baik di dalam kota maupun perjalanan jarak jauh. Selain itu, teknologi ini juga menawarkan efisiensi di berbagai mode berkendara, performa tinggi untuk pengalaman berkendara yang lebih baik, serta keamanan optimal saat melaju dalam kecepatan tinggi.

Zeng Shuo menegaskan bahwa Chery Super Hybrid merupakan inovasi terbaik di era kendaraan elektrifikasi saat ini. Ia juga menambahkan bahwa teknologi ini akan diperkenalkan bersamaan dengan peluncuran tiga model baru yang dijadwalkan rilis tahun ini. Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, Chery berharap teknologi CSH dapat menjadi solusi bagi konsumen yang menginginkan kendaraan ramah lingkungan dengan performa luar biasa.

Wuling Luncurkan Versi ‘Hybrid’ Confero: Harga Mulai Rp 150 Jutaan, Jarak Tempuh 1.000 Km!

SAIC-GM-Wuling (SGMW) baru saja memperkenalkan Wuling Hongguang EREV, sebuah MPV yang merupakan varian serupa dari Wuling Confero. Mobil ini menggunakan teknologi Extended Range Electric Vehicle (EREV), yaitu kendaraan listrik yang memanfaatkan mesin pembakaran internal untuk mengisi daya baterai.

Secara sederhana, Wuling Hongguang EREV bisa dianggap seperti mobil hybrid, namun dengan perbedaan penting: mesin pembakaran internal di sini hanya berfungsi untuk mengisi daya baterai, bukan untuk menggerakkan roda. Motor listrik dan baterainya yang akan menggerakkan mobil ini.

Menurut laporan Carnewschina, Wuling Hongguang EREV tersedia dalam tiga varian trim dengan pilihan konfigurasi 5 atau 7 kursi. Semua varian ini menggunakan penggerak roda belakang.

Wuling Hongguang EREV dipersenjatai dengan mesin 1.500 cc sebagai range extender yang mampu menghasilkan tenaga maksimal 98 hp dan torsi 125 Nm. Sementara itu, motor listrik yang menggerakkan roda mampu menghasilkan 101 hp dengan torsi 180 Nm. Motor listrik ini didukung oleh baterai lithium iron phosphate berkapasitas 8,5 kWh.

Dengan hanya menggunakan tenaga motor listrik, Wuling Hongguang EREV dapat menempuh jarak hingga 50 km (berdasarkan pengukuran CLTC). Namun, dengan bantuan mesin pembakaran internal dan bahan bakar minyak, mobil ini dapat menempuh jarak hingga 1.000 km (berdasarkan pengukuran NEDC) dengan sekali pengisian penuh.

Selain itu, mobil ini sudah dilengkapi dengan fitur pengisian cepat DC, yang memungkinkan baterai terisi hingga 80% hanya dalam waktu 30 menit.

Untuk interior, desain kabinnya terbilang minimalis dengan kemudi berbentuk D, panel instrumen, outlet AC persegi panjang, serta kenop putar di konsol tengah untuk mengontrol konfigurasi mobil. Versi trim atas juga menyertakan layar kontrol sentral 8 inci.

Wuling Hongguang EREV tersedia dalam pilihan layout 2+3 untuk 5 penumpang dan 2+2+3 untuk 7 penumpang. Varian 5 penumpang memiliki kaca spion eksterior yang dapat disetel manual, jok kain, kaca jendela elektrik, satu port USB, dan dua speaker. Baris kedua dan ketiga dapat dilipat untuk meningkatkan kapasitas ruang bagasi.

Harga Wuling Hongguang EREV dibanderol antara 68.800 hingga 73.800 yuan, yang setara dengan Rp 157 juta hingga Rp 168 juta.

Mudik Pakai Mobil Listrik atau Bensin? Ini Pertimbangannya!

Mudik menjadi tradisi yang tak terpisahkan saat menyambut Hari Raya Idulfitri. Banyak orang memilih menggunakan kendaraan pribadi, baik untuk perjalanan dekat maupun jauh. Dalam beberapa tahun terakhir, tren mobil listrik semakin meningkat karena dianggap lebih hemat dan perawatannya lebih sederhana dibandingkan mobil berbahan bakar bensin. Namun, apakah benar mobil listrik lebih ekonomis untuk perjalanan jauh saat mudik?

Dari segi biaya bahan bakar, mobil listrik memang lebih unggul. Pengisian daya di rumah untuk menempuh jarak 100 km hanya membutuhkan biaya sekitar Rp10.000–Rp15.000, sedangkan mobil bensin bisa menghabiskan Rp50.000–Rp70.000 tergantung jenis kendaraan dan harga BBM. Meski demikian, perjalanan mudik memiliki tantangan tersendiri bagi pengguna mobil listrik, terutama dalam hal ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Tidak semua jalur mudik memiliki SPKLU yang tersebar merata, sehingga pengemudi harus merencanakan perjalanan dengan cermat agar tidak kehabisan daya di tengah jalan.

Waktu pengisian daya juga menjadi pertimbangan penting. Jika menggunakan fast charging, pengisian daya hingga 80 persen membutuhkan waktu sekitar 30–60 menit. Namun, jika hanya tersedia charger biasa, prosesnya bisa memakan waktu berjam-jam. Bandingkan dengan mobil bensin yang cukup mampir ke SPBU dan dalam hitungan menit sudah bisa melanjutkan perjalanan. Dalam kondisi mendesak atau jalur yang macet, waktu pengisian ini bisa menjadi kendala.

Keunggulan lain mobil listrik adalah perawatan yang lebih sederhana. Tidak perlu mengganti oli dan komponen mesinnya lebih sedikit dibandingkan mobil bensin. Namun, ada risiko tersendiri jika baterai habis di lokasi yang jauh dari SPKLU. Solusinya adalah memanggil towing atau mencari tempat pengisian daya darurat, yang tentunya akan menambah biaya dan waktu perjalanan.

Dari segi nilai jual kembali, mobil bensin masih lebih stabil dibandingkan mobil listrik. Perkembangan teknologi yang pesat membuat harga baterai masih mahal, sehingga nilai jual mobil listrik bisa turun lebih cepat dibandingkan mobil bensin yang sudah lebih matang di pasar otomotif.

Jadi, pilihan kendaraan untuk mudik tergantung pada kondisi perjalanan dan kebutuhan masing-masing. Jika jalur mudik memiliki banyak SPKLU dan pengisian daya bisa dilakukan dengan mudah, mobil listrik bisa menjadi pilihan hemat. Namun, jika ingin perjalanan lebih praktis tanpa khawatir mencari tempat pengisian daya, mobil bensin tetap menjadi opsi yang lebih nyaman. Yang terpenting, pilih kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan agar perjalanan mudik tetap lancar dan menyenangkan.

Toyota Trust, Solusi Mobil Bekas Berkualitas dengan Jaminan Keamanan

Toyota Trust menghadirkan layanan jual-beli mobil bekas berkualitas dengan proses yang cepat, mudah, dan terpercaya, serta program garansi khusus untuk memberikan rasa aman kepada pelanggan. Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Jap Ernando Demily, menegaskan bahwa layanan ini merupakan komitmen Toyota dalam memastikan setiap mobil bekas yang dipasarkan memiliki kualitas terbaik.

Sejak pertama kali hadir di Pekanbaru pada 2016, Toyota Trust telah memperluas jangkauan ke berbagai kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Tangerang Selatan, Bandung, Binjai, Makassar, Kendari, Semarang, Padang, Medan, dan Aceh. Toyota Trust bertujuan untuk membantu pelanggan menghindari potensi masalah di masa mendatang dengan menyediakan kendaraan yang telah melalui inspeksi ketat di 213 titik untuk memastikan bebas banjir, kecelakaan, serta memiliki dokumen yang sah.

Selain transparansi dalam kondisi kendaraan, Toyota Trust juga menyediakan skema pembiayaan yang fleksibel melalui kerja sama dengan lembaga keuangan terpercaya. Pelanggan pun dapat memanfaatkan layanan servis di bengkel resmi Toyota dan 39 Bengkel OtoXpert di seluruh Indonesia, yang menyediakan suku cadang berkualitas dengan harga lebih terjangkau.

Untuk memberikan jaminan lebih, Toyota Trust menawarkan beberapa pilihan garansi, seperti Prime Extra untuk mobil bekas Toyota dengan usia maksimal empat tahun atau 100.000 km, serta garansi lain yang mencakup kendaraan hingga delapan tahun atau 150.000 km. Program ini berlaku di berbagai cabang Toyota Trust, termasuk Jakarta, Surabaya, Medan, Bali, dan Semarang. Dengan adanya jaminan ini, Toyota Trust semakin menegaskan komitmennya dalam memberikan produk berkualitas dan rasa tenang kepada pelanggan.

Mobil Listrik BYD Dengan Harga Terjangkau Semakin Dekat Hadir di Indonesia

Mobil listrik terbaru dari BYD, Atto 2, resmi diperkenalkan di pasar Asia Tenggara. Model ini debut di ajang Bangkok International Motor Show (BIMS) 2025, Thailand. Pada acara tersebut, BYD menampilkan Atto 2 dengan setir kiri, yang menunjukkan kemungkinan mobil ini akan segera hadir di Indonesia.

Dikenal dengan nama Yuan Up di China, BYD Atto 2 pertama kali diperkenalkan secara global pada Februari 2024. Mobil ini berada di antara BYD Dolphin dan Atto 3 dalam jajaran produk BYD.

Dari segi ukuran, Atto 2 memiliki panjang 4.310 mm, lebar 1.830 mm, dan tinggi 1.675 mm, dengan jarak sumbu roda 2.620 mm. Sebagai perbandingan, BYD Dolphin memiliki panjang 4.290 mm, lebar 1.770 mm, tinggi 1.570 mm, dan jarak sumbu roda 2.700 mm. Sementara itu, Atto 3 memiliki panjang 4.455 mm, lebar 1.875 mm, tinggi 1.615 mm, dan jarak sumbu roda 2.720 mm.

Di China, Atto 2 tersedia dalam lima varian dengan harga mulai dari 96.800 yuan hingga 119.800 yuan (sekitar Rp 220 juta hingga Rp 273 juta). Mobil ini menawarkan dua pilihan motor listrik. Versi pertama dilengkapi motor listrik 95 PS dengan baterai LFP Blade berkapasitas 32 kWh, yang dapat menjangkau jarak hingga 301 km (berdasarkan standar CLTC). Versi kedua hadir dengan motor listrik 177 PS dan baterai 45,12 kWh, yang memiliki jangkauan hingga 401 km.

Untuk pasar global, Atto 2 menggunakan baterai 45,12 kWh dan memiliki jangkauan sekitar 312 km (berdasarkan standar WLTP). Pengisian daya cepat DC pada versi ini dibatasi hingga 65 kW, yang memungkinkan pengisian 10-80% dalam waktu 37 menit. Sementara itu, pengisian menggunakan wallbox AC 11 kW dapat mengisi penuh dalam waktu 5,5 jam.

Dengan bobot kurang dari 1,6 ton berkat baterainya yang relatif kecil, Atto 2 dapat berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam waktu 7,9 detik.

Desainnya mengusung beberapa elemen dari Atto 3, termasuk lampu depan LED yang khas dan grille hitam dengan aksen perak di bagian depan. Di bagian belakang, pengaturan lampu juga mirip dengan BYD Dolphin. Di dalam kabin, Atto 2 dilengkapi dengan layar sentuh tengah 12,8 inci yang dapat diputar, serta panel instrumen digital berukuran 8,8 inci di belakang kemudi.

Chery Serahkan 2.000 Unit J6, Mobil Listrik Off-Road Futuristik untuk Konsumen

PT Chery Sales Indonesia (CSI) resmi menyerahkan 2.000 unit Chery J6 kepada konsumen dalam sebuah seremoni bertajuk With Chery With Love (WCWL) yang berlangsung di Jakarta pada Sabtu, 22 Maret 2025. Penyerahan simbolis kunci kendaraan ini menandai komitmen perusahaan dalam memenuhi pesanan tepat waktu, seperti yang diungkapkan Kepala Divisi Merek PT CSI, Rifkie Setiawan. Ia menegaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah prioritas utama, sehingga pengiriman kendaraan dilakukan sesuai jadwal, yakni pada Februari hingga Maret 2025.

Penyerahan ini juga dirancang agar konsumen dapat menggunakan Chery J6 untuk perjalanan mudik dan liburan saat Lebaran. Mobil listrik dengan desain boxy dan futuristik ini pertama kali diperkenalkan pada ajang Gaikindo Auto Week (GJAW) 2024. Dilengkapi fitur keselamatan canggih, Chery J6 dipasarkan dengan harga mulai dari Rp500 jutaan, menawarkan perpaduan antara performa off-road dan teknologi modern.

Selain pengiriman kendaraan, Chery juga memberikan berbagai layanan purnajual menarik bagi pemilik J6. Garansi baterai diberikan selama delapan tahun atau 180.000 km, sementara garansi kendaraan berlaku enam tahun atau 160.000 km. Konsumen juga mendapatkan layanan roadside assistance gratis selama satu tahun, serta paket pengisian daya lengkap, termasuk V2L charger, portable charger, dan pemasangan AC charger 7,7 kW OCPP.

Tak hanya itu, Chery menawarkan layanan gratis untuk jasa dan suku cadang selama lima tahun atau hingga kendaraan mencapai jarak tempuh 75.000 km. Dengan berbagai keuntungan tersebut, Chery J6 semakin menarik bagi konsumen yang mencari kendaraan listrik off-road dengan teknologi mutakhir dan layanan purnajual terbaik.

Modifikasi Honda PCX 160: Tampil Beda dengan Konsep Touring

Honda PCX telah menjadi salah satu skutik favorit di Indonesia, terutama sejak diproduksi secara massal pada 2017. Skutik premium ini bahkan bersaing ketat dengan Yamaha NMAX dalam segmen motor matic bongsor. Pada 2021, PT Astra Honda Motor menghadirkan varian terbaru, Honda PCX 160, yang dibekali mesin berkapasitas 157 cc. Peningkatan ini membuat motor semakin diminati oleh berbagai kalangan, baik untuk penggunaan harian maupun touring jarak jauh. Tak heran, banyak pemiliknya yang memilih untuk memodifikasi motor agar tampil lebih unik dan sesuai dengan kebutuhan.

Salah satu konsep modifikasi yang populer untuk PCX 160 adalah gaya touring. Konsep ini sangat cocok bagi pengendara yang sering melakukan perjalanan jauh dan membutuhkan ruang penyimpanan ekstra. Berkat desainnya yang besar serta performa mesin yang andal, PCX 160 sangat mendukung aktivitas touring. Untuk mewujudkan konsep ini, pemilik dapat menambahkan bracket guna memasang box penyimpanan di bagian samping maupun belakang motor. Selain itu, mengganti wind shield standar dengan model lebih tinggi akan membantu mengurangi terpaan angin selama berkendara.

Agar semakin optimal di berbagai medan, ban standar bisa diganti dengan tipe dual-purpose dari merek seperti Pirelli atau Michelin. Kombinasi ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan, tetapi juga memberikan tampilan yang lebih tangguh pada Honda PCX 160. Dengan modifikasi yang tepat, skutik ini dapat menjadi kendaraan touring yang andal serta tampil lebih eksklusif dibandingkan versi standarnya di pasaran.

Hyundai Ioniq 5 N Kembali Bermasalah Usai Recall, Pengguna Mengeluh

Hyundai melakukan penarikan kembali atau recall terhadap mobil listrik Hyundai Ioniq 5 N. Namun, setelah proses recall dilakukan, muncul permasalahan baru pada kendaraan listrik berperforma tinggi tersebut. Bahkan, masalah ini berpotensi membahayakan pengguna.

Hyundai menarik kembali model Ioniq 5 N 2025 karena ditemukan adanya gangguan pada sistem pengereman. Laporan menyebutkan bahwa kendala pada rem ini telah menyebabkan insiden kecelakaan.

Sebanyak 1.508 unit Hyundai Ioniq 5 N terkena recall untuk memperbaiki kesalahan perangkat lunak yang berisiko menurunkan performa pengereman. Berdasarkan laporan dari Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Amerika Serikat (NHTSA), permasalahan tersebut bisa meningkatkan risiko kecelakaan.

Masalah ini terjadi terutama ketika fitur pengereman kaki kiri (left-foot braking) digunakan. Hyundai Ioniq 5 N dilengkapi dengan fitur tersebut agar memberikan pengalaman berkendara yang lebih menyenangkan di lintasan balap.

Fitur pengereman kaki kiri berfungsi untuk mengoptimalkan distribusi bobot serta mempercepat peralihan dari akselerasi penuh ke pengereman maksimal. Namun, dalam kondisi tertentu, kesalahan perangkat lunak dapat mengakibatkan tekanan pada sistem anti-lock braking system (ABS) menurun, sehingga sistem ABS bisa mengalami gangguan saat dibutuhkan.

Akibat malfungsi ABS ini, jarak pengereman menjadi lebih panjang. Pengemudi yang terbiasa melakukan pengereman mendadak dalam situasi darurat mungkin akan terkejut jika fitur keselamatan ini tiba-tiba gagal berfungsi.

Setelah dilakukan recall, justru muncul permasalahan lain pada Hyundai Ioniq 5 N. Mengutip laporan dari Carscoops, beberapa pemilik kendaraan ini melaporkan dua kendala baru yang cukup mengkhawatirkan pasca recall.

Pertama, mobil mengalami akselerasi tak terduga, seperti mengalami gas yang tersangkut. Beberapa pengguna melaporkan bahwa kendaraan tetap melaju meski pedal gas sudah dilepaskan.

“Mobil terus berakselerasi dalam mode N-shift setelah pedal gas dilepaskan, yang sangat berbahaya,” ujar seorang pengguna di forum IoniqForum. Dalam sebuah video yang diunggah di Reddit, terlihat mobil tetap melaju kencang meski pengemudi sudah melepaskan pedal gas.

Selain itu, beberapa pengguna juga mengeluhkan bahwa perpindahan gigi virtual di Ioniq 5 N terasa lebih halus dibandingkan sebelumnya. Ada pula yang menyebutkan bahwa suara khas dari mobil ini menjadi lebih senyap, padahal fitur perpindahan gigi serta suara buatan merupakan bagian dari daya tarik utama kendaraan ini.

BYD Qin L EV Resmi Meluncur, Sedan Listrik Canggih dengan Fitur Premium

Produsen otomotif asal Tiongkok, BYD, resmi memperkenalkan sedan listrik Qin L EV yang masuk dalam seri Dynasty. Mobil ini menargetkan segmen konsumen muda dengan menghadirkan tiga varian yang menawarkan pilihan jarak tempuh 470 km dan 545 km. Sedan ini dibanderol mulai dari 119.800 yuan atau sekitar Rp272 juta hingga 139.800 yuan atau Rp318 juta.

Dibangun di atas e-Platform 3.0 Evo, Qin L EV hadir dengan desain Loong Face yang modern serta dimensi 4720/1880/1495 mm dengan jarak sumbu roda mencapai 2820 mm. Mobil ini memiliki radius putar minimum 5,4 meter dan tersedia dalam empat pilihan warna eksterior, yaitu abu-abu, putih, hijau, dan krem. Dari segi teknologi, sedan ini dilengkapi sistem bantuan mengemudi canggih berbasis tiga kamera “God’s Eye” C (DiPilot 100), yang mencakup fitur autopilot, parkir cerdas, pengereman darurat otomatis, dan pemantauan titik buta. Kendaraan ini juga dibekali lima radar gelombang milimeter, 12 radar ultrasonik, dan 12 kamera untuk meningkatkan keselamatan berkendara.

Dari sektor performa, BYD Qin L EV memiliki dua opsi motor listrik dengan daya masing-masing 110 kW (148 hp) dan 160 kW (215 hp), serta torsi 220 Nm dan 330 Nm. Baterai lithium iron phosphate Blade yang tersedia dalam kapasitas 46,08 kWh dan 56,64 kWh mampu memberikan jangkauan CLTC sejauh 470 km dan 545 km. Mobil ini dapat berakselerasi dari 0-50 km/jam dalam waktu 4,1 dan 3,1 detik. Dengan konsumsi daya hanya 10,8 kWh per 100 km, pengisian daya cepat dari 30% ke 80% dapat diselesaikan dalam 24 menit.

Interior Qin L EV juga menghadirkan nuansa mewah dengan sistem kokpit pintar DiLink 100. Fitur standar meliputi layar LCD 8,8 inci, layar kontrol tengah 12,8 inci, serta roda kemudi multifungsi tiga jari-jari. Trim tertinggi menawarkan W-HUD 12 inci, layar kontrol 15,6 inci, kulkas pemanas dan pendingin, paddle shifter, pengisian daya nirkabel 50W, serta kontrol jarak jauh melalui ponsel. Kursi pengemudi dapat diatur secara elektrik dalam delapan arah, sementara kursi penumpang depan mendukung pengaturan empat arah. Kapasitas bagasi belakang mencapai 460 liter, sementara bagasi depan memiliki ruang penyimpanan 65 liter.