Mobil BYD Paling Terjangkau di Indonesia

BYD Dolphin Dynamic menjadi model BYD dengan harga paling terjangkau di Indonesia. Dengan harga sekitar Rp 360 juta, apa saja fitur yang ditawarkan oleh mobil ini?

Di Indonesia, BYD memiliki lima model mobil yang dijual, mencakup berbagai tipe seperti sedan, SUV, hatchback, dan MPV. Model sedan diwakili oleh Seal, sementara pilihan SUV terdiri dari Atto 3 dan Sealion 7. Untuk tipe hatchback, tersedia BYD Dolphin, sementara untuk MPV, ada model M6.

Spesifikasi BYD Dolphin Dynamic

Di antara kelima model tersebut, BYD Dolphin Dynamic adalah yang termurah. Saat ini, mobil ini dibanderol seharga Rp 369 juta OTR Jakarta. Lantas, apa saja fitur yang bisa ditemukan pada Dolphin Dynamic?

Dari segi ukuran, mobil ini memiliki panjang 4.290 mm, lebar 1.770 mm, tinggi 1.570 mm, dan jarak sumbu roda 2.700 mm. BYD Dolphin Dynamic menggunakan motor listrik Permanent Magnet Synchronous Motor dengan penggerak roda depan. Motor ini menghasilkan tenaga maksimum sebesar 70 kW dengan torsi 180 Nm.

Pada performa, mobil ini mampu berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam waktu 12,3 detik. Jarak tempuhnya mencapai 410 km, meskipun lebih pendek 80 km dibandingkan versi Premium Extended Range. Kapasitas baterainya lebih kecil, yakni 44,9 kWh.

Fitur Unggulan di Mobil BYD Termurah di Indonesia

Di dalam kabin, BYD menyematkan layar yang dapat diputar berukuran 12,8 inci. Sistem hiburan mobil ini mendukung koneksi Bluetooth dan streaming audio, dan suaranya disalurkan melalui enam speaker. Panel instrumen menggunakan layar digital 5 inci.

Untuk pengisian daya, mobil ini mendukung AC tipe 2 dan CCS 2 dengan daya 60 kW. BYD Dolphin Dynamic juga dilengkapi dengan fitur Vehicle-to-Load (V2L). Dalam hal keselamatan, mobil ini sudah dilengkapi dengan airbag depan, samping, dan jendela, serta fitur keselamatan lainnya seperti tyre pressure monitoring system, isofix, intelligent power brake system, ABS, EPB, ESC, traction control, EBD, 360-degree view monitor, radar depan dan belakang, serta autohold.

Keunggulan keselamatan mobil ini juga meliputi fitur seperti adaptive cruise control, automatic emergency braking system, lane departure warning, lane keeping assist, predictive collision warning, rear collision warning, blind spot detection, rear cross traffic alert, rear cross traffic brake, pencegahan keluar jalur, bantuan menjaga jalur darurat, dan peringatan tabrakan saat pergantian jalur.




BYD Kalahkan Toyota di Bangkok Motor Show 2025, Catat Ribuan Pesanan

Produsen otomotif asal Tiongkok, BYD, mencatatkan pencapaian gemilang dalam ajang Bangkok International Motor Show 2025 dengan mengumpulkan total 10.353 pesanan kendaraan. Jumlah tersebut terdiri dari 9.819 unit kendaraan bermerek BYD dan 534 unit dari sub-merek Denza. Berdasarkan laporan dari Carnewschina pada Jumat (11/4) waktu setempat, BYD sukses menempati posisi teratas dalam pameran otomotif bergengsi tersebut, mengungguli merek-merek global lain.

Toyota harus puas di peringkat kedua dengan perolehan pesanan sejumlah 9.819 unit, sama dengan angka penjualan BYD murni, namun tetap kalah secara total karena BYD membawa tambahan dari lini Denza. Salah satu andalan BYD di pameran ini adalah model Dolphin, mobil hatchback listrik berukuran kompak. Mobil ini dibanderol antara 569.900 hingga 709.900 baht Thailand atau setara Rp280 juta hingga Rp349 juta. Selama acara berlangsung, BYD memberikan harga promosi khusus untuk Dolphin, yakni di kisaran 499.900 hingga 599.900 baht Thailand, atau sekitar Rp246 juta hingga Rp295 juta. Model ini berhasil meraih 4.014 unit pesanan sepanjang pameran.

Dalam daftar 15 besar merek dengan pesanan terbanyak, tujuh di antaranya berasal dari Tiongkok. GAC Aion meraih posisi ketiga dengan 7.018 pesanan, diikuti oleh Deepal Changan di urutan keempat dengan 6.589 pesanan. GWM juga menempati peringkat ketujuh dengan total 4.959 unit. Jika dibandingkan dengan Bangkok International Motor Show 2024, tahun ini terlihat lonjakan signifikan, dengan tiga merek Tiongkok berhasil menembus lima besar. Selama 14 hari pelaksanaan pameran tahun ini, total pesanan kendaraan mencapai 77.379 unit, meningkat sebesar 23.941 unit dari tahun lalu, yang mencerminkan pertumbuhan tahunan sebesar 41,63 persen.

BYD Kembali Ungguli Tesla, Rebut Gelar Raja Mobil Listrik Dunia

BYD kembali mengungguli Tesla dalam kompetisi merebut gelar produsen mobil listrik terbesar dunia. Pada kuartal pertama tahun 2025, penjualan BYD melebihi Tesla. Berdasarkan laporan dari Carnewschina, BYD berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar kendaraan listrik global. Menurut data penjualan yang dirilis oleh Counterpoint Research, pada periode Januari hingga Maret 2025, BYD berhasil mengirimkan 416.388 unit mobil listrik, angka yang lebih tinggi dibandingkan Tesla yang tercatat menjual 336.681 unit.

Pencapaian ini melanjutkan kesuksesan BYD pada kuartal keempat tahun 2024, di mana BYD mengirimkan 595.413 unit mobil listrik, sementara Tesla hanya 495.570 unit.

Pada akhir tahun 2023, untuk pertama kalinya penjualan mobil listrik BYD melebihi Tesla dengan total 595.413 unit, dibandingkan dengan 484.507 unit milik Tesla. Namun, pada kuartal berikutnya, Tesla kembali unggul dalam penjualan tahunan, dengan angka 1.789.226 unit, sedangkan BYD mencatatkan 1.764.992 unit.

Proyeksi global dari Counterpoint Research menyebutkan bahwa BYD diperkirakan akan mengungguli Tesla sebagai produsen kendaraan listrik terbesar dunia pada tahun 2025, dengan pangsa pasar global yang diperkirakan mencapai 15,7%. Hal ini mencerminkan ekspansi agresif BYD yang didukung oleh teknologi canggih dan model produksi yang terintegrasi secara vertikal, didorong pula oleh kebijakan domestik yang mendukung.

Saat ini, Tesla menghadapi berbagai tantangan, termasuk kontroversi terkait posisi politik CEO Elon Musk, yang berdampak pada reaksi konsumen di beberapa negara. Penjualan Tesla di Amerika Serikat dan Eropa menunjukkan penurunan pada awal tahun 2025.

Menurut Liz Lee, Associate Director Counterpoint, “Posisi Elon Musk bisa berpengaruh buruk bagi Tesla, dan kita akan melihat dampaknya pada penjualan mereka di kuartal pertama 2025. Ini adalah peluang besar bagi BYD, dan jika mereka dapat mewujudkan janji mereka mengenai pengisian daya cepat, ini bisa menjadi momen penting bagi BYD dan perkembangan kendaraan listrik China di pasar global.”

Tesla Hadapi Kuartal Sulit: Penjualan Anjlok dan Persaingan Meningkat

Tesla mengalami penurunan penjualan sebesar 13 persen pada kuartal pertama 2025, hanya berhasil mengirimkan 336.681 unit kendaraan. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah ini lebih rendah dari 386.810 unit yang berhasil dikirimkan. Bahkan, hasil tersebut masih jauh di bawah perkiraan para analis yang memprediksi Tesla akan mencapai angka 372.410 unit. Penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk lini produk Tesla yang mulai menua serta kontroversi politik yang melibatkan Elon Musk di Amerika Serikat dan Eropa.

Dukungan Musk terhadap politik sayap kanan di beberapa negara telah memicu gelombang protes, bahkan vandalisme terhadap kendaraan Tesla. Beberapa pemilik Tesla pun memilih menjual kembali mobil mereka untuk menghindari keterkaitan dengan citra Musk. Namun, meskipun harga saham Tesla sempat turun dalam perdagangan pra-pasar, saat pasar dibuka saham tersebut kembali mengalami pemulihan dan diperdagangkan pada harga 281,50 dolar AS.

Analis dari Wedbush Securities, Dan Ives, menyebut angka penjualan Tesla sebagai “bencana dalam setiap aspek.” Ke depan, target Tesla untuk meningkatkan penjualan hingga 30 persen pada 2025 tampaknya sulit tercapai. Tesla berencana meluncurkan kendaraan dengan harga lebih terjangkau tahun ini, tetapi detailnya masih belum jelas. Sementara itu, pesaing utama dari Tiongkok, BYD, telah melampaui Tesla sebagai pemimpin pasar kendaraan listrik dengan pangsa 15,7 persen, mengungguli Tesla yang hanya 15,3 persen.

Di Eropa, penjualan Tesla terus merosot, terutama di Prancis dan Swedia, yang mengalami penurunan selama tiga bulan berturut-turut. Cybertruck, yang diharapkan menjadi gebrakan baru, justru gagal memenuhi ekspektasi karena masalah kualitas, bahkan hampir semua unit yang telah dikirim harus ditarik kembali. Selain itu, tarif baru terhadap kendaraan impor diperkirakan akan semakin membebani Tesla, yang bisa menghadapi tantangan lebih besar dibandingkan pesaingnya tahun ini.

Denza N9 Siap Debut 21 Maret 2025, Bocoran Harga SUV Listrik Mewah Ini

Denza, sub-brand mewah milik BYD, akan segera meluncurkan SUV listrik terbarunya yang dijuluki N9. Dengan rencana debut pada 21 Maret 2025, Denza N9 dijanjikan akan menjadi pilihan unggulan di segmen kendaraan listrik premium, menggabungkan inovasi mutakhir dan desain elegan.

Menurut laporan dari Carnewschina, Denza N9 dirancang untuk menarik perhatian konsumen yang menginginkan kombinasi kemewahan, performa tinggi, dan teknologi canggih. SUV listrik asal Tiongkok ini memiliki desain futuristik dengan garis bodi aerodinamis yang diimbangi dengan lampu LED ramping yang menambah kesan modern dan stylish. Tak hanya tampilan luar yang mengesankan, interior Denza N9 juga menawarkan kenyamanan luar biasa, dilengkapi dengan material premium dan fitur teknologi terkini yang memastikan pengalaman berkendara yang tak terlupakan bagi setiap penumpang.

Bocoran foto yang beredar di dunia maya menunjukkan bahwa Denza N9 siap bersaing ketat dengan merek-merek otomotif ternama di pasar global, khususnya di segmen SUV listrik. Dengan performa yang tak kalah menarik, SUV ini dilaporkan memiliki kemampuan daya jangkau hingga 600 kilometer dengan sekali pengisian daya. Angka tersebut menjadikannya salah satu pilihan menarik bagi konsumen yang menginginkan efisiensi energi tanpa mengorbankan performa.

Harga Denza N9 diperkirakan akan berkisar antara 300.000 hingga 400.000 yuan, setara dengan Rp 620 juta hingga Rp 825 juta. Meskipun berada di kelas premium, harga tersebut dianggap sebanding dengan berbagai fitur canggih yang ditawarkan, termasuk sistem infotainment modern dan teknologi keselamatan terdepan yang memastikan kenyamanan dan keamanan pengendara serta penumpang.

Denza N9 didasarkan pada platform e3 yang inovatif, yang dilengkapi dengan sistem kontrol udara cerdas DiSus-A. Model ini juga memiliki kapasitas untuk mengakomodasi hingga tiga motor listrik yang menghasilkan daya total sebesar 912 tenaga kuda (tk), menjadikannya salah satu SUV listrik dengan performa luar biasa. Untuk varian plug-in hybrid (PHEV), Denza N9 memadukan mesin bensin 2.0T yang menghasilkan 204 tk dengan tiga motor listrik berkapasitas masing-masing 200 kW dan 240 kW.

Kombinasi mesin dan motor listrik ini memungkinkan Denza N9 mencapai akselerasi 0 hingga 100 km/jam dalam waktu kurang dari tiga detik, menjadikannya salah satu SUV listrik tercepat di kelasnya. Dengan segala keunggulan ini, Denza N9 siap menjadi bintang baru di dunia otomotif, menawarkan pengalaman berkendara yang luar biasa bagi para pecinta mobil listrik mewah.

Menjelang peluncurannya pada Maret 2025, Denza N9 semakin menambah persaingan di pasar kendaraan listrik premium, dengan menawarkan performa dan fitur yang siap memenuhi kebutuhan para konsumen yang mendambakan mobil listrik dengan desain, kenyamanan, dan kemampuan teknis terbaik.

BMW Gugat Nama BYD M6, Apakah Berpengaruh pada Penjualannya?

Jakarta – Kehadiran BYD M6 di pasar otomotif Indonesia langsung menarik perhatian masyarakat, berkat keberhasilannya meraih status sebagai MPV listrik terlaris. Namun, meskipun sukses besar di pasar, BYD kini dihadapkan pada sengketa hukum dengan BMW AG mengenai penggunaan nama “M6”.

BYD M6: Raksasa MPV Listrik yang Melejit di Indonesia

Setelah resmi memasuki pasar Indonesia pada awal tahun 2024, BYD langsung menghadirkan sejumlah model mobil listrik unggulan, seperti Dolphin, Seal, dan Atto 3. Namun, di tengah perkenalannya, M6 yang diluncurkan pada Juli 2024 mencuri perhatian publik. MPV listrik ini meraih penjualan yang sangat signifikan, mencatatkan 6.124 unit terjual sepanjang tahun 2024, menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Pencapaian luar biasa ini bahkan berlanjut pada Januari 2025, di mana BYD M6 berhasil terjual 581 unit hanya dalam waktu sebulan.

BMW Mengajukan Gugatan Hukum atas Penggunaan Nama “M6”

Di balik keberhasilan ini, muncul masalah hukum yang mengancam. BMW AG mengajukan gugatan terhadap BYD Indonesia terkait penggunaan nama “M6” untuk model MPV listrik mereka. Gugatan tersebut sudah tercatat di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan nomor perkara 19/Pdt.Sus-HKI/Merek/2025/PN Niaga Jkt.Pst. BMW mengklaim bahwa mereka telah lebih dulu mendaftarkan nama “M6” untuk mobil sport mewah mereka dan memiliki hak eksklusif atas merek tersebut.

Data dari Pangkalan Data Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mengungkapkan bahwa BMW telah memegang hak atas nama “M6” sejak 20 Agustus 2015. Sementara itu, BYD baru mengajukan permohonan pendaftaran merek “M6” pada 22 November 2024, yang kini masih dalam tahap pemeriksaan substantif.

BMW Tegaskan Hak Eksklusif Atas Nama “M6”

Jodie O’tania, Direktur Komunikasi BMW Group Indonesia, menegaskan bahwa BMW adalah pemilik sah merek “M6” dan telah mengambil langkah hukum untuk melindungi identitas serta reputasi merek mereka yang telah dikenal luas di dunia otomotif. “Kami mengambil langkah hukum untuk memastikan merek BMW tetap dilindungi di Indonesia,” ujar Jodie dalam sebuah pernyataan pada Selasa (4/3/2025).

BYD Indonesia Optimis Tak Terganggu oleh Gugatan

Menanggapi gugatan tersebut, Luther Panjaitan, Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, mengonfirmasi adanya sengketa hukum antara pihaknya dengan BMW. Namun, ia menekankan bahwa hal ini tidak akan mempengaruhi operasional bisnis BYD di Indonesia.

“Benar bahwa ada gugatan dari BMW AG, namun kami yakin bahwa hal ini tidak akan mempengaruhi kelancaran operasional kami di Indonesia. Tim hukum kami terus memantau perkembangan kasus ini, dan kami optimis bisa menemukan solusi terbaik untuk kedua belah pihak,” ujar Luther.

Meskipun menghadapi sengketa hukum, BYD tetap berkomitmen untuk melanjutkan ekspansi mereka di pasar Indonesia, memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan, dan mempertahankan status mereka sebagai salah satu pemain utama dalam pasar kendaraan listrik Tanah Air.

Kondisi Pasar Listrik Indonesia Terus Berkembang

Keberhasilan BYD M6 di pasar Indonesia menunjukkan potensi besar untuk kendaraan listrik, khususnya MPV yang ramah lingkungan. Seiring dengan pertumbuhan sektor kendaraan listrik, sengketa hukum ini menjadi salah satu tantangan bagi BYD, namun hal tersebut tidak menghalangi mereka untuk terus berinovasi dan memberikan pilihan baru bagi konsumen Indonesia yang semakin sadar akan pentingnya keberlanjutan dan efisiensi energi.

Masa depan industri otomotif Indonesia kini tampaknya semakin cerah, dengan semakin banyaknya pilihan kendaraan listrik yang tersedia di pasar, meski tetap ada tantangan yang harus dihadapi.

BYD Sealion 07 Hybrid Resmi Dirilis, Dilengkapi Autopilot Canggih dan Drone Pintar

BYD secara resmi memperkenalkan SUV plug-in hybrid terbarunya, Sealion 07 DM-i Intelligent Driving Edition, di pasar China. Kendaraan ini dibekali dengan teknologi autopilot inovatif “God’s Eye C” yang menjadi ciri khas BYD. Selain itu, mobil ini juga dilengkapi sistem drone pintar bernama Ling Yuan.

Mengutip dari CNEVPost, BYD baru saja mengembangkan teknologi drone cerdas yang dinamakan Ling Yuan. BYD mengklaim bahwa sistem ini menjadi yang pertama di dunia dalam kategori tersebut. Drone ini ditempatkan di bagian atap kendaraan dan dapat digunakan oleh pengemudi untuk merekam berbagai momen menarik selama perjalanan.

Perangkat ini mencakup hanggar drone, unit drone itu sendiri, serta modul pemosisian yang terintegrasi. BYD juga menyediakan aplikasi Ling Yuan, perangkat lunak berbasis AI untuk pengenalan objek, serta software editing foto dan musik. Hanggar drone memiliki luas 0,29 meter persegi saat terbuka, dengan ketebalan mencapai 21,5 cm.

Sistem ini memungkinkan drone lepas landas dan mendarat secara otomatis saat kendaraan melaju dengan kecepatan hingga 25 km/jam. Selain itu, drone dapat kembali secara otomatis dalam radius 2 km dan mampu mengikuti kendaraan dengan kecepatan maksimal 54 km/jam. Jika baterai mulai melemah, drone akan kembali ke hanggar untuk melakukan pengisian daya, yang hanya memerlukan waktu 30 menit dari kapasitas 20 persen hingga 80 persen. Dengan kehadiran sistem ini, pengalaman berkendara menjadi lebih interaktif dan menyenangkan.

Sementara itu, berdasarkan laporan dari Carnewschina, Sealion 07 DM-i Intelligent Driving Edition dikategorikan sebagai SUV berukuran sedang hingga besar. Mobil ini memiliki dimensi panjang 4.880 mm, lebar 1.920 mm, dan tinggi 1.750 mm dengan jarak sumbu roda 2.820 mm.

Dari segi fitur, mobil ini dilengkapi sistem autopilot “God’s Eye C” dengan sensor Lidar di atap yang mampu melakukan navigasi perkotaan, navigasi jalan raya, serta asisten parkir. Dibandingkan dengan sistem bantuan mengemudi Level 2 yang biasanya hanya berfungsi di jalan raya, teknologi ini memungkinkan kendaraan mendeteksi dan berinteraksi dengan lampu lalu lintas, rintangan, serta melakukan manuver menyalip secara otomatis di lingkungan kota.

BYD menyediakan opsi penggerak dua roda dan empat roda untuk model ini. Varian berpenggerak empat roda disebut sebagai Sealion 07 DM-p, yang merupakan model pertama yang menggunakan teknologi DM generasi kelima (DM 5.0) dari BYD. Teknologi ini mengandalkan sistem hybrid plug-in yang terdiri dari mesin 1.5T serta dua motor listrik. Mesin bensinnya memiliki tenaga maksimal 115 kW (154 hp), sementara motor depan mampu menghasilkan 200 kW (268 hp), dan motor belakang 150 kW (201 hp). Dengan kombinasi tersebut, akselerasi 0-100 km/jam dapat dicapai hanya dalam 4,7 detik.

Sengketa Merek Berlanjut: Setelah Denza, BYD Hadapi Gugatan dari BMW

Di tengah meningkatnya popularitas BYD di Indonesia, perusahaan ini menghadapi sengketa hukum terkait penggunaan merek dagang. PT BYD Motor Indonesia kini tengah bersengketa dengan Bayerische Motoren Werke Aktiengesellschaft (BMW AG) di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat mengenai penggunaan nama “M6”.

Jodie O’tania, selaku Director of Communications BMW Group Indonesia, menegaskan bahwa pihaknya adalah pemilik sah dari merek dagang M6. “BMW Group Indonesia berkomitmen melindungi hak kekayaan intelektual serta menjaga kualitas dan eksklusivitas produk kami,” ujarnya pada Selasa (4/3/2025).

Sementara itu, BYD telah memasarkan M6 sebagai model MPV listriknya dan mengakui adanya gugatan hukum dari BMW AG. Luther Panjaitan, Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, membenarkan bahwa kasus ini tengah ditangani oleh divisi hukum perusahaan mereka.

Berdasarkan data dari Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kemenkumham, BMW AG telah mendaftarkan merek M6 sejak 20 Agustus 2015 dengan nomor permohonan D002015035540. Hak perlindungannya berlaku hingga 20 Agustus 2025. Merek ini terdaftar dalam kategori kelas 12, yang mencakup kendaraan bermotor beserta komponen strukturnya.

Di sisi lain, BYD juga telah mengajukan pendaftaran merek M6 pada 22 November 2024 dengan nomor permohonan DID2024122107, yang saat ini masih dalam tahap pemeriksaan substantif. Kelas yang diajukan serupa dengan yang telah didaftarkan BMW.

Sengketa Merek Denza

Selain perselisihan mengenai M6, BYD juga menghadapi permasalahan hukum terkait merek “Denza”. Nama ini telah didaftarkan oleh perusahaan lokal, PT WNA, pada 3 Juli 2023, dengan perlindungan merek yang berlaku hingga 3 Juli 2033. Berdasarkan data PDKI Kemenkumham, merek Denza dengan nomor IDM001176306 terdaftar untuk kategori barang atau jasa terkait komponen kendaraan bermotor.

Pihak BYD menegaskan bahwa merek Denza telah dikenal secara global sebagai bagian dari bisnis mereka, bahkan sebelum BYD memasuki pasar Indonesia. Oleh karena itu, BYD tetap menggunakan nama tersebut di Tanah Air.

Menanggapi situasi ini, BYD telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan nomor perkara 1/Pdt.Sus-HKI/Merek/2025/PN Niaga Jkt.Pst. Gugatan ini didaftarkan sejak 3 Januari 2025 dan kini masih dalam proses persidangan.

BYD Siapkan Tang L dan Han L, SUV Canggih dengan Teknologi LiDAR

Produsen otomotif asal China, Build Your Dream (BYD), kembali menarik perhatian dengan merilis gambar siluet dua model SUV terbaru mereka, Tang L dan Han L. Kedua kendaraan ini diklaim memiliki kecerdasan berkendara yang lebih baik berkat penerapan teknologi LiDAR, yang untuk pertama kalinya digunakan pada mobil-mobil BYD.

Meskipun detail resmi masih dirahasiakan, desain Tang L dan Han L tampak modern dan aerodinamis. Salah satu fitur paling mencolok adalah sensor LiDAR yang diposisikan di bagian atas kaca depan, memungkinkan kendaraan memetakan lingkungan sekitar dalam bentuk 3D dengan akurasi tinggi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kendaraan dalam sistem berkendara otonom.

Tang L merupakan SUV berukuran besar yang menjadi andalan BYD, sementara Han L adalah sedan dengan dimensi sedang hingga besar. Keduanya akan tersedia dalam varian hibrida (DM-i dan DM-p) serta listrik murni. Tang L memiliki panjang 4.870 mm, lebar 1.950 mm, dan tinggi 1.725 mm, dengan jarak sumbu roda 2.820 mm. Sedangkan Han L hadir dengan panjang 4.995 mm, lebar 1.910 mm, dan tinggi 1.495 mm, serta jarak sumbu roda 2.920 mm.

Hingga saat ini, spesifikasi teknis kedua model masih belum diungkap. Namun, sebagai model premium dengan teknologi canggih, harga keduanya diperkirakan lebih tinggi dibandingkan model BYD lainnya. Peluncuran Tang L dan Han L terjadi di tengah persaingan ketat di industri kendaraan listrik China. Pada 2024, BYD mencatat penjualan yang mengesankan, dengan total 4.272.145 unit kendaraan listrik baru, termasuk 153.365 unit dari keluarga Tang dan 258.452 unit dari keluarga Han.

Denza N9 Akan Segera Meluncur: SUV Canggih dari BYD dengan Fitur Futuristik dan Jarak Tempuh Listrik Murni yang Meningkat

Denza BYD, melalui General Manager Zhao Changjiang, mengumumkan bahwa mobil listrik mereka, Denza N9, akan resmi diluncurkan pada Maret tahun ini. Meski peluncurannya masih beberapa bulan lagi, Denza N9 telah tersedia di beberapa diler resmi di China, dan calon konsumen dapat melakukan pemesanan serta melakukan uji coba kendaraan sebelum memutuskan untuk membeli. Langkah ini memberi kesempatan bagi calon pembeli untuk merasakan langsung performa mobil sebelum membelinya.

Denza N9 hadir dengan dimensi besar sebagai SUV ukuran penuh, panjang 5.258 mm, lebar 2.030 mm, tinggi 1.830 mm, serta jarak sumbu roda 3.125 mm, yang memberikan kenyamanan dan stabilitas. Mobil ini menggunakan platform e3 BYD, serta mengusung berbagai fitur canggih yang dapat menarik perhatian, seperti kemampuan untuk bergerak secara lateral (gerakan samping) dan kemudi roda belakang yang inovatif.

Di bagian dalam, Denza N9 mengutamakan kenyamanan dengan tiga layar besar, layar HUD (Head-Up Display), serta roda kemudi multifungsi dengan empat jari-jari. Fitur-fitur lainnya yang mendukung kenyamanan termasuk tuas transmisi elektronik, panel pengisian daya nirkabel ganda, layar langit-langit, lemari es, kursi baris kedua yang independen, serta sunroof panorama yang memberikan pengalaman perjalanan yang menyenangkan.

Varian PHEV dari Denza N9 hadir dengan mesin 152 kW dan tiga motor listrik 200 kW/240 kW/240 kW, yang menghasilkan daya gabungan sebesar 680 kW. Menariknya, BYD mengonfirmasi bahwa jarak tempuh listrik murni untuk model hibrida meningkat lebih dari 200 km, yang merupakan peningkatan signifikan dari estimasi awal sekitar 165 km. Versi awal Denza N9 hanya tersedia dalam pilihan PHEV, sementara varian listrik murni diperkirakan akan segera menyusul.