Berikut Alasan Chery Luncurkan Brand Mobil Baru ‘Lepas’

Raksasa otomotif asal China, Chery, telah meluncurkan beberapa sub-brand seperti Omoda, Exeed, Jaecoo, dan iCar. Namun, perusahaan ini sepertinya belum puas dan kembali memperkenalkan brand baru yang diberi nama Lepas. Lantas, apa alasan di balik banyaknya brand mobil baru yang diciptakan oleh Chery?

Zhang Guibing, Presiden Chery International, menjelaskan bahwa sebagai perusahaan besar, Chery terus didorong untuk berinovasi dalam pengembangan produk serta peningkatan penjualannya. Salah satu strategi yang mereka pilih adalah dengan menciptakan variasi produk yang berbeda.

“Selama lima tahun terakhir, kami telah mengalami pertumbuhan yang pesat. Oleh karena itu, Chery kini menjadi sorotan, baik dari merek internasional maupun dari merek China lainnya,” ujar Zhang Guibing beberapa waktu lalu di Wuhu.

Zhang juga menambahkan bahwa meski Chery menghadapi banyak tantangan, mereka berhasil menemukan cara terbaik untuk terus berkembang. Ia menjelaskan bahwa keberadaan berbagai brand Chery sebelumnya belum mampu memenuhi kebutuhan pasar yang sangat beragam.

“Banyak yang bertanya mengapa Chery memiliki begitu banyak merek. Sebenarnya, kami membuat empat brand berbeda. Ada Tiggo yang tangguh dan cepat, Omoda yang unik dan modern, serta Jaecoo yang penuh gaya. Sedangkan untuk brand Lepas, karakter yang ingin kami tonjolkan adalah chic dan lembut, yang ditujukan bagi konsumen muda dengan selera stylish,” jelas Zhang.

Lebih lanjut, Zhang menekankan bahwa dengan menghadirkan berbagai merek, Chery bisa meraih pasar yang lebih luas. “Meskipun kami menggunakan platform yang sama, tetapi dengan brand yang berbeda, volume penjualannya bisa sangat besar. Ini memberi kami peluang luar biasa untuk mengendalikan biaya produksi dengan efisien,” tambahnya.

Zhang juga menegaskan pentingnya memiliki berbagai brand untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang memiliki selera berbeda-beda. “Kami berharap dengan cara ini, Chery bisa lebih memahami dan memenuhi beragam preferensi pelanggan,” tutupnya.

Ini Dia Mobil Terlaris di Inggris, Bukan Toyota Avanza!

Di Indonesia, produsen mobil asal Jepang seperti Toyota, Honda, Suzuki, Daihatsu, dan Mitsubishi mungkin mendominasi pasar dan penjualan. Namun, situasinya berbeda jika dibandingkan dengan Inggris, di mana kendaraan jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) bukanlah yang paling populer.

Menurut laporan yang dipublikasikan oleh Autocar, berdasarkan data penjualan mobil baru di Inggris, jenis kendaraan terlaris adalah compact crossover, yang dikuasai oleh produsen asal Amerika Serikat, Ford.

Pada tahun 2024, Ford Puma mencatatkan penjualan sebesar 2,6 persen dari total penjualan mobil di Inggris. Bahkan, Ford Puma masih memimpin pasar di awal tahun 2025.

Terkait mobil listrik, penjualan terbaik tercatat pada tahun 2019, namun pada awal tahun 2025, penjualan mobil listrik menunjukkan peningkatan signifikan hingga mencapai 43,2 persen.

Berikut adalah daftar mobil terlaris di Inggris pada 2024:

  1. Ford Puma: 14.930 unit
    Ford Puma menjadi mobil paling laris di Inggris pada tahun 2024 dan mempertahankan posisinya sebagai kendaraan terlaris pada awal tahun 2025.
  2. KIA Sportage: 12.886 unit
    Mobil asal Korea Selatan, KIA Sportage, menempati posisi kedua sebagai mobil favorit di Inggris. Dikenal dengan desain yang menarik, KIA Sportage menawarkan berbagai pilihan mesin, termasuk bensin, mild hybrid, full hybrid, dan plug-in hybrid.
  3. Nissan Qashqai: 11.792 unit
    Nissan Qashqai, yang pernah menjadi mobil terlaris pada 2022, kini berada di posisi ketiga pada tahun 2024 setelah menempati posisi kedua pada tahun sebelumnya.
  4. Vauxhall Corsa: 11.476 unit
    Vauxhall Corsa masih menjadi mobil favorit di Inggris, meskipun tidak lagi memuncaki daftar setelah menjadi yang terlaris pada 2021.
  5. Volkswagen Golf: 10.749 unit
    Meskipun tidak menjadi yang terlaris di Inggris, Volkswagen Golf tetap menjadi salah satu mobil favorit yang konsisten berada dalam daftar teratas.
  6. Nissan Juke: 10.414 unit
    Nissan Juke masih mempertahankan popularitasnya di Inggris meskipun di Indonesia, mobil ini sudah tidak lagi dijual.

Dengan begitu, meskipun berbagai merek mobil Jepang mendominasi pasar Indonesia, tren di Inggris menunjukkan preferensi yang berbeda.

BYD Kembali Ungguli Tesla, Rebut Gelar Raja Mobil Listrik Dunia

BYD kembali mengungguli Tesla dalam kompetisi merebut gelar produsen mobil listrik terbesar dunia. Pada kuartal pertama tahun 2025, penjualan BYD melebihi Tesla. Berdasarkan laporan dari Carnewschina, BYD berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar kendaraan listrik global. Menurut data penjualan yang dirilis oleh Counterpoint Research, pada periode Januari hingga Maret 2025, BYD berhasil mengirimkan 416.388 unit mobil listrik, angka yang lebih tinggi dibandingkan Tesla yang tercatat menjual 336.681 unit.

Pencapaian ini melanjutkan kesuksesan BYD pada kuartal keempat tahun 2024, di mana BYD mengirimkan 595.413 unit mobil listrik, sementara Tesla hanya 495.570 unit.

Pada akhir tahun 2023, untuk pertama kalinya penjualan mobil listrik BYD melebihi Tesla dengan total 595.413 unit, dibandingkan dengan 484.507 unit milik Tesla. Namun, pada kuartal berikutnya, Tesla kembali unggul dalam penjualan tahunan, dengan angka 1.789.226 unit, sedangkan BYD mencatatkan 1.764.992 unit.

Proyeksi global dari Counterpoint Research menyebutkan bahwa BYD diperkirakan akan mengungguli Tesla sebagai produsen kendaraan listrik terbesar dunia pada tahun 2025, dengan pangsa pasar global yang diperkirakan mencapai 15,7%. Hal ini mencerminkan ekspansi agresif BYD yang didukung oleh teknologi canggih dan model produksi yang terintegrasi secara vertikal, didorong pula oleh kebijakan domestik yang mendukung.

Saat ini, Tesla menghadapi berbagai tantangan, termasuk kontroversi terkait posisi politik CEO Elon Musk, yang berdampak pada reaksi konsumen di beberapa negara. Penjualan Tesla di Amerika Serikat dan Eropa menunjukkan penurunan pada awal tahun 2025.

Menurut Liz Lee, Associate Director Counterpoint, “Posisi Elon Musk bisa berpengaruh buruk bagi Tesla, dan kita akan melihat dampaknya pada penjualan mereka di kuartal pertama 2025. Ini adalah peluang besar bagi BYD, dan jika mereka dapat mewujudkan janji mereka mengenai pengisian daya cepat, ini bisa menjadi momen penting bagi BYD dan perkembangan kendaraan listrik China di pasar global.”

Suzuki XL7 dan Ertiga Hybrid Kini Lebih Murah, Dapat Potongan Pajak

Pemerintah telah menetapkan kebijakan insentif bagi kendaraan hybrid. Dua model hybrid ringan dari Suzuki, yakni Suzuki XL7 Hybrid dan Suzuki Ertiga Hybrid, kini mendapatkan keringanan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Dukungan insentif PPnBM yang ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 12 Tahun 2025. Aturan tersebut mengatur Pajak Pertambahan Nilai atas transaksi kendaraan listrik berbasis baterai roda empat tertentu serta kendaraan listrik berbasis baterai jenis bus tertentu. Selain itu, regulasi ini juga mencakup insentif untuk kendaraan bermotor roda empat dengan emisi karbon rendah yang termasuk dalam kategori barang mewah dan mendapat subsidi dari pemerintah untuk tahun anggaran 2025.

PMK No. 12 Tahun 2025 mulai berlaku sejak resmi diundangkan pada 4 Februari 2025.

Berdasarkan Pasal 14 ayat (1) dalam regulasi ini, Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dikenakan pada penjualan kendaraan rendah emisi karbon (Low Carbon Emission Vehicle/LCEV) tertentu oleh Pengusaha Kena Pajak akan ditanggung oleh pemerintah sepanjang tahun anggaran 2025. Pasal 14 ayat (2) juga merinci tiga jenis kendaraan hybrid yang berhak memperoleh insentif tersebut, yaitu:

a. Full Hybrid;
b. Mild Hybrid; dan/atau
c. Plug-in Hybrid.

Dept Head 4W Sales PT Suzuki Indomobil Sales, Randy R. Murdoko, menyatakan bahwa dua model hybrid Suzuki yang telah diproduksi secara lokal, yaitu Ertiga Hybrid dan XL7 Hybrid, memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif tersebut. Setelah kebijakan ini diberlakukan, Suzuki segera melakukan perhitungan ulang terhadap harga jual kendaraannya.

“Kami informasikan bahwa harga Suzuki Ertiga dan XL7 Hybrid di Jakarta akan mengalami penyesuaian turun sekitar Rp 5-6 juta, tergantung pada variannya,” ujar Randy saat berbicara dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, pada Kamis (13/2/2025).

Suzuki menyambut baik kebijakan ini dan mengapresiasi langkah pemerintah dalam mendukung kendaraan hybrid. Randy berharap insentif ini dapat mendorong pertumbuhan industri otomotif nasional dan memberikan keuntungan bagi konsumen.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan pemerintah terhadap teknologi hybrid. Kami optimis kebijakan ini akan memberikan manfaat yang besar bagi pelanggan maupun industri otomotif secara keseluruhan,” tutupnya.