Huawei dan SAIC Hadirkan Merek Mobil Listrik Baru, Shangjie Siap Menggebrak Pasar

Huawei secara resmi memperkenalkan merek otomotif terbarunya, Shangjie, sebagai bagian dari kolaborasi strategis dengan SAIC Motor, salah satu produsen otomotif terbesar di Tiongkok. Pengumuman ini disampaikan oleh eksekutif senior Huawei, Richard Yu, dalam sebuah acara yang juga memperkenalkan lini bisnis Harmony Intelligent Mobility Alliance (HIMA), wadah kerja sama Huawei di bidang mobilitas cerdas. Shangjie kini menjadi merek kelima di bawah HIMA, bersama Aito, Luxeed, Stelato, dan Maextro.

Mobil listrik pertama dari Shangjie dijadwalkan meluncur pada musim gugur mendatang. SAIC berkomitmen mendukung pengembangan merek ini dengan investasi awal sebesar 6 miliar yuan, serta melibatkan lebih dari 5.000 karyawan. Fokus mereka adalah menciptakan kendaraan dengan desain yang menarik, teknologi canggih, dan pengalaman berkendara berkualitas tinggi.

Produksi Shangjie akan memanfaatkan lini manufaktur tercanggih milik SAIC, dan ke depannya, direncanakan memiliki fasilitas produksi sendiri. Meski belum diumumkan detail modelnya, laporan lokal menyebut kendaraan pertama akan ditujukan bagi konsumen muda dan dibanderol mulai dari 150.000 yuan. Ini menjadikannya sebagai model paling terjangkau dalam portofolio HIMA.

Semua model Shangjie akan dijual melalui jaringan penjualan HIMA yang telah ada. Model perdana dikabarkan berbasis pada kendaraan terbaru SAIC Roewe dengan kode proyek ES39. Kolaborasi Huawei dan SAIC ini menunjukkan ambisi besar untuk bersaing di pasar kendaraan listrik global yang terus berkembang.

Inovasi Keamanan Baru Hyundai Mobis untuk Baterai Kendaraan Listrik

Hyundai Mobis Co. baru-baru ini mengembangkan teknologi inovatif untuk meningkatkan keamanan baterai kendaraan listrik (EV), yang dapat secara otomatis menyemprotkan bahan pemadam kebakaran saat terjadi kebakaran pada sel baterai. Teknologi ini bertujuan untuk mencegah api menyebar ke sel baterai lainnya, sehingga mengurangi potensi kerusakan yang lebih luas. Dalam siaran pers yang diterbitkan pada Senin (14/4), Hyundai Mobis menjelaskan bahwa teknologi ini menggunakan material tahan panas dan dilengkapi dengan perangkat pemadam kebakaran yang terintegrasi langsung ke dalam pembungkus baterai.

Menurut perusahaan, sistem ini tidak hanya dapat memperlambat penyebaran api, tetapi juga mampu mencegah terjadinya thermal runaway—yaitu pemanasan cepat yang tidak terkendali pada sel baterai—sejak awal sumbernya. Hyundai Mobis, yang merupakan anak perusahaan Hyundai Motor Group yang fokus pada suku cadang otomotif, telah mengajukan paten domestik dan internasional untuk teknologi baru ini.

Park Yong-jun, Wakil Presiden Divisi Riset Sistem Baterai Hyundai Mobis, mengungkapkan bahwa standar keselamatan untuk sistem baterai semakin ketat seiring berkembangnya kendaraan listrik dengan jarak tempuh yang lebih panjang. Ia menambahkan bahwa perusahaan akan terus mengintegrasikan perangkat keras dan perangkat lunak untuk mengembangkan sistem baterai canggih yang memenuhi serta melampaui standar keselamatan global.

Teknologi ini disebut sebagai inovasi pertama di dunia yang belum pernah dikomersialkan sebelumnya. Hyundai Mobis berharap teknologi ini dapat segera diterapkan pada pasar global sebagai bagian dari upaya mereka untuk meningkatkan keselamatan kendaraan listrik di masa depan.

Korsel Suntikkan Likuiditas Raksasa Demi Selamatkan Industri Otomotif dari Dampak Tarif AS

Pemerintah Korea Selatan mengumumkan langkah penyelamatan besar bagi sektor otomotif dalam negeri dengan menyalurkan tambahan likuiditas sebesar 2 triliun won atau sekitar Rp23 triliun. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tarif impor kendaraan 25 persen yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap mobil produksi luar negeri. Kebijakan baru tersebut dinilai memberi tekanan berat bagi Korea Selatan, yang selama ini menggantungkan ekspor otomotif ke pasar AS sebagai salah satu sumber utama pendapatan.

Dengan tambahan tersebut, total dukungan pembiayaan pemerintah Korea Selatan pada tahun ini mencapai 15 triliun won atau sekitar Rp171 triliun, yang akan disalurkan kepada produsen kendaraan serta pelaku industri suku cadang lokal. Data menunjukkan bahwa nilai ekspor mobil Korea Selatan ke Amerika Serikat tahun lalu mencapai USD 34,7 miliar, hampir setengah dari total ekspor otomotif mereka. Sedangkan nilai ekspor suku cadang ke AS tercatat sebesar USD 8,2 miliar. Pemerintah memprediksi penurunan signifikan dalam penjualan, khususnya bagi produsen kecil dan menengah.

Sebagai bentuk solidaritas, Hyundai Motor Co. dan Kia Corp. juga akan menggelontorkan dana dukungan hingga 1 triliun won bersama bank lokal. Selain itu, pemerintah berencana menstimulasi pasar domestik dengan memperluas insentif kendaraan listrik dan memperpanjang diskon pajak untuk pembelian kendaraan baru. Korsel juga akan menjajaki pasar ekspor baru ke kawasan Global Selatan serta menetapkan teknologi otonom sebagai prioritas nasional, seiring dukungan terhadap investasi Hyundai Motor Group sebesar 24,3 triliun won di bidang kendaraan listrik dan teknologi perangkat lunak otomotif.

Baterai EV Tahan Beku: Inovasi 3D Anoda yang Revolusioner dari Michigan

Tim peneliti dari University of Michigan dan Arbor Battery Innovations telah mengembangkan solusi revolusioner untuk mengatasi tantangan besar yang dihadapi kendaraan listrik saat musim dingin. Dalam cuaca bersuhu rendah, kendaraan listrik sering kali mengalami penurunan performa signifikan, baik dalam hal daya jelajah maupun kecepatan pengisian baterai. Penurunan ini disebabkan oleh lambatnya pergerakan elektron dalam baterai saat suhu turun drastis. Untuk menjawab masalah ini, para peneliti merancang baterai lithium-ion eksperimental dengan arsitektur elektroda tiga dimensi (3D) yang memungkinkan pengisian cepat dan kinerja optimal di bawah suhu nol. Fokus utama riset ini terletak pada anoda, tempat ion lithium disimpan selama proses pengisian daya. Mereka menggunakan teknologi laser untuk merekayasa grafit dalam anoda sehingga tercipta jalur khusus yang mempercepat pergerakan dan pengendapan ion lithium. Meski metode ini mempercepat pengisian daya, muncul tantangan berupa pelapisan lithium yang bisa menyebabkan gangguan pada kinerja dan keamanan baterai. Untuk mengatasinya, digunakan lapisan ultra-tipis dari lithium borat-karbonat setebal sekitar 20 nanometer guna mencegah pelapisan berlebih di permukaan anoda. Inovasi ini memungkinkan baterai mengisi penuh dalam waktu hanya 10 menit meskipun pada suhu -10 derajat Celsius, dengan stabilitas performa yang tetap tinggi bahkan setelah 100 siklus pengisian. Menurut Neil Dasgupta, profesor teknik mesin yang memimpin penelitian ini, teknologi tersebut dapat langsung diintegrasikan ke dalam proses manufaktur baterai yang ada tanpa memerlukan perubahan besar.

Tesla Hadapi Kuartal Sulit: Penjualan Anjlok dan Persaingan Meningkat

Tesla mengalami penurunan penjualan sebesar 13 persen pada kuartal pertama 2025, hanya berhasil mengirimkan 336.681 unit kendaraan. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah ini lebih rendah dari 386.810 unit yang berhasil dikirimkan. Bahkan, hasil tersebut masih jauh di bawah perkiraan para analis yang memprediksi Tesla akan mencapai angka 372.410 unit. Penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk lini produk Tesla yang mulai menua serta kontroversi politik yang melibatkan Elon Musk di Amerika Serikat dan Eropa.

Dukungan Musk terhadap politik sayap kanan di beberapa negara telah memicu gelombang protes, bahkan vandalisme terhadap kendaraan Tesla. Beberapa pemilik Tesla pun memilih menjual kembali mobil mereka untuk menghindari keterkaitan dengan citra Musk. Namun, meskipun harga saham Tesla sempat turun dalam perdagangan pra-pasar, saat pasar dibuka saham tersebut kembali mengalami pemulihan dan diperdagangkan pada harga 281,50 dolar AS.

Analis dari Wedbush Securities, Dan Ives, menyebut angka penjualan Tesla sebagai “bencana dalam setiap aspek.” Ke depan, target Tesla untuk meningkatkan penjualan hingga 30 persen pada 2025 tampaknya sulit tercapai. Tesla berencana meluncurkan kendaraan dengan harga lebih terjangkau tahun ini, tetapi detailnya masih belum jelas. Sementara itu, pesaing utama dari Tiongkok, BYD, telah melampaui Tesla sebagai pemimpin pasar kendaraan listrik dengan pangsa 15,7 persen, mengungguli Tesla yang hanya 15,3 persen.

Di Eropa, penjualan Tesla terus merosot, terutama di Prancis dan Swedia, yang mengalami penurunan selama tiga bulan berturut-turut. Cybertruck, yang diharapkan menjadi gebrakan baru, justru gagal memenuhi ekspektasi karena masalah kualitas, bahkan hampir semua unit yang telah dikirim harus ditarik kembali. Selain itu, tarif baru terhadap kendaraan impor diperkirakan akan semakin membebani Tesla, yang bisa menghadapi tantangan lebih besar dibandingkan pesaingnya tahun ini.

Tips Menjaga Mobil Listrik Tetap Prima Saat Ditinggal Mudik

Jika berencana meninggalkan mobil listrik dalam waktu lama saat mudik Lebaran, ada beberapa langkah penting yang perlu dilakukan agar kendaraan tetap dalam kondisi optimal. Menurut pakar otomotif Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu, mobil listrik membutuhkan perhatian khusus, terutama pada sistem baterai dan komponen elektrikalnya.

Sebelum menyimpan kendaraan, pastikan untuk mencuci mobil secara menyeluruh, termasuk bagian bawah dan sela-sela bodi, guna mencegah kotoran menumpuk yang bisa menyebabkan korosi. Pilih tempat penyimpanan yang teduh dan memiliki suhu stabil antara 15-25°C, karena suhu ekstrem dapat mempercepat degradasi baterai. Selain itu, gunakan penutup mobil berbahan breathable agar kendaraan terlindungi dari debu dan paparan sinar UV tanpa menghambat sirkulasi udara.

Salah satu aspek terpenting yang harus diperhatikan adalah baterai. Sebelum ditinggalkan dalam waktu lama, pastikan tingkat pengisian daya berada di kisaran 40-60 persen. Kondisi ini ideal untuk menjaga kesehatan sel baterai dalam jangka panjang. Selain itu, lepaskan kabel pengisi daya dari port charging untuk menghindari risiko arus pendek atau overcharge yang dapat merusak sistem kelistrikan kendaraan.

Langkah terakhir adalah menonaktifkan semua sistem elektronik, termasuk fitur connected car dan keyless entry. Hal ini bertujuan untuk mencegah daya baterai 12V terkuras habis selama mobil tidak digunakan. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, mobil listrik akan tetap dalam kondisi prima dan siap digunakan kembali setelah mudik tanpa kendala teknis.

Yadea Hadir di Jakarta Lebaran Fair 2025, Tawarkan Dana Hijau untuk Motor Listrik

Produsen motor listrik asal Tiongkok, Yadea, turut meramaikan Jakarta Lebaran Fair 2025 yang digelar pada 19 Maret hingga 6 April di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Dalam pameran tahunan ini, Yadea Indonesia menghadirkan kampanye inovatif bertajuk Yadea Green E-mobility Fund dengan tema besar “Bersama Yadea Hijaukan Indonesia”. Kampanye ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memiliki kendaraan listrik berkualitas dengan harga lebih terjangkau. Vice General Manager PT Yadea Indonesia Distributor, Andy Luo, menyatakan bahwa Yadea berkomitmen untuk mempercepat transisi ke mobilitas ramah lingkungan di Indonesia. Melalui program dana hijau, calon konsumen dapat memperoleh kendaraan listrik Yadea dengan cara yang lebih mudah dan efisien.

Sebagai bagian dari kampanye ini, calon pembeli akan menerima undangan digital melalui pesan langsung di akun Instagram mereka, berisi voucher yang dapat ditukarkan di diler Yadea terdekat. Sementara itu, bagi mereka yang tidak mendapat undangan digital, masih bisa memperoleh voucher dengan mengunjungi diler Yadea dan menanyakan informasi terkait program Yadea Green E-mobility Fund. Dalam pameran ini, Yadea juga memberikan voucher senilai hingga Rp3 juta yang dapat digunakan untuk membeli motor listrik mereka. Beberapa model yang masuk dalam program ini antara lain Yadea DingDing, Yadea E8S Pro, Yadea T9, dan Yadea G6. Kehadiran Yadea di ajang ini diharapkan semakin memperkenalkan inovasi kendaraan listrik mereka kepada masyarakat luas serta memberikan akses lebih mudah bagi calon pembeli. Bagi pengunjung yang tertarik, Yadea dapat ditemukan di Hall A2 JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

SPKLU, Solusi Penting untuk Kendaraan Listrik di Indonesia

Dengan meningkatnya penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) menjadi faktor penting dalam mendukung kenyamanan pengguna. Pemerintah melalui PT PLN (Persero) telah menyediakan 800 unit SPKLU pada tahun 2025 untuk mempermudah pengisian daya baterai kendaraan listrik. SPKLU berfungsi layaknya stasiun pengisian bahan bakar, tetapi energi yang disalurkan adalah listrik. Fasilitas ini memungkinkan pengemudi mengisi daya kendaraan mereka dengan lebih efisien, terutama dalam perjalanan jauh.

SPKLU dilengkapi dengan berbagai jenis soket yang sesuai dengan kendaraan listrik yang beredar di Indonesia, seperti AC Charging, DC Charging CHAdeMo, dan DC Charging Combo tipe CCS2. Pengisian daya di SPKLU membutuhkan waktu antara 30 hingga 90 menit, tergantung pada kapasitas baterai, teknologi SPKLU, serta jenis kendaraan. Tarif maksimal yang dikenakan adalah Rp2.467/kWh, dengan biaya tambahan untuk layanan fast charging sebesar Rp25.000 dan ultra fast charging Rp57.000 per pengisian.

Teknologi yang digunakan dalam SPKLU terbagi menjadi tiga jenis, yaitu Medium Charging yang menggunakan arus AC dengan daya 7-22 kilowatt dan waktu pengisian 6-8 jam, Fast Charging dengan arus DC dan daya 22-50 kilowatt yang mampu mengisi dalam waktu 30-60 menit, serta Ultra Fast Charging yang memiliki daya lebih dari 50 kilowatt dengan pengisian hanya dalam 15-30 menit. Untuk mengakses SPKLU, pengguna dapat menggunakan aplikasi Charge.IN untuk mencari lokasi, mengisi saldo, dan memulai proses pengisian daya. Kehadiran SPKLU ini tidak hanya mempermudah pengguna kendaraan listrik, tetapi juga mendukung transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan.

AION Hadirkan Bengkel Siaga untuk Perjalanan Mudik yang Lebih Nyaman

AION Indonesia menghadirkan layanan Bengkel Siaga guna memastikan kenyamanan dan keamanan para pelanggan yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 1446 H/2025. Dengan layanan ini, konsumen dapat melakukan perjalanan ke kampung halaman dengan tenang, didukung oleh tim profesional yang siap membantu. Tim Aftersales AION Indonesia, Aldi Ruvian, menjelaskan bahwa Bengkel Siaga ditempatkan di lokasi-lokasi strategis, termasuk Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali.

Selama periode operasionalnya, Bengkel Siaga menyediakan pemeriksaan menyeluruh untuk kendaraan listrik, mulai dari pengecekan baterai, sistem kelistrikan, tekanan ban, hingga pembaruan perangkat lunak. Selain itu, tersedia juga fasilitas istirahat bagi pelanggan yang ingin bersantai sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Untuk memberikan kemudahan lebih lanjut, AION menghadirkan aplikasi yang dapat diunduh di Google Play Store dan Apple App Store. Aplikasi ini memungkinkan pengguna mengakses informasi terkait suku cadang, memantau kondisi kendaraan secara real-time, menerima pengingat jadwal perawatan, hingga melakukan pemesanan servis dengan mudah.

Tak hanya itu, AION juga menyiapkan layanan Emergency Roadside Assistance 24 jam yang dapat diakses melalui nomor 021-3005 8888 atau WhatsApp Chatbot AION di 0851-8605-7870 secara gratis. Dengan layanan ini, pelanggan bisa mendapatkan bantuan darurat kapan saja selama perjalanan. Kehadiran Bengkel Siaga dan layanan darurat ini diharapkan dapat memenuhi segala kebutuhan pelanggan selama perjalanan mudik atau liburan, sehingga mereka dapat menikmati perjalanan yang aman dan menyenangkan.

UI SMV Ukir Prestasi di Shell Eco-Marathon Asia 2025 dengan Inovasi Kendaraan Ramah Lingkungan

Tim Universitas Indonesia Supermileage Vehicle (UI SMV) mencatat pencapaian membanggakan dalam ajang Shell Eco-Marathon Asia 2025 dengan membawa inovasi luar biasa di kategori Prototype Hydrogen Fuel Cell untuk pertama kalinya. Partisipasi mereka menampilkan dua kendaraan futuristik, Kalabia EV III dan Keris Hydro I, yang semakin membuktikan kemampuan mahasiswa Indonesia dalam menghadirkan teknologi otomotif berkelanjutan di tingkat internasional.

Kalabia EV III menarik perhatian dengan desain aerodinamis yang terinspirasi dari filosofi burung elang, menawarkan efisiensi tinggi dalam penggunaannya. Kendaraan ini dikemudikan oleh Bimo Putra Djuwana (Teknik Mesin 2023) dan didukung oleh tim solid yang terdiri dari Rafael Sinema Hia, Rainer Rakha Efkatama, Kaisar Syaddad Dien Cahyono, Jericho Christian Marsangap Pohan, serta Ahmad Fatih Faruqi. Dengan sistem propulsi yang telah ditingkatkan dan integrasi data canggih, Kalabia EV III berhasil mencapai efisiensi sekitar 159 km/kWh dan menempati posisi keempat dalam kompetisi.

Di sisi lain, Keris Hydro I mencetak rekor baru dalam kategori kendaraan berbahan bakar hidrogen dengan desain streamline yang optimal. Kendaraan ini dikemudikan oleh Fransiskus Xaverius Godwin Siringoringo (Teknik Mesin 2022) bersama tim inovatif yang terdiri dari Haidar Satrio Wibowo, Haydar Mahdi Khalifa Fill Ardh, Timothy Jonathan Sirait, Rafi Evansyah Adhi Satria, Orlean Timothy Sihombing, Muhammad Rafa Rizkia, dan Muhammad Daffa Wibisono. Keberhasilan mereka membuahkan rekor Asia baru dengan capaian efisiensi 528 km/m³, yang membawa tim UI SMV meraih posisi pertama di kategori Prototype Hydrogen Fuel Cell.

Kesuksesan ini turut didukung oleh sponsor utama, ALVA, yang memiliki visi dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik dan energi hijau di Indonesia. CEO ALVA, Purbaja Pantja, menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar dukungan, tetapi juga bagian dari upaya mendorong inovasi energi berkelanjutan. Dengan prestasi luar biasa ini, UI SMV tidak hanya mengharumkan nama Indonesia di kancah global, tetapi juga menunjukkan bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing dalam inovasi teknologi ramah lingkungan yang berdampak luas bagi masa depan.