JAKARTA (10 Desember 2024) – Industri motor listrik di Indonesia terus berkembang pesat, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya beralih ke kendaraan ramah lingkungan. Salah satu merek motor listrik lokal yang semakin populer di kalangan konsumen adalah PT Smoot Motor Indonesia. Selama tahun 2024, Smoot berhasil meraih pangsa pasar yang signifikan, dengan sekitar 6.000 unit motor listrik terjual, setara dengan 10 persen dari total penyaluran motor listrik subsidi yang tercatat sebanyak 60.857 unit.
Pada awalnya, Smoot menawarkan dua model yang mendapat subsidi pemerintah, yaitu Smoot Tempur dan Smoot Zuzu. Namun, menurut CEO PT Smoot Motor Indonesia, Irwan Tjahaja, hanya Smoot Zuzu yang masih tersedia di pasaran, sementara model Smoot Tempur telah habis dan tidak akan dilanjutkan penjualannya.
“Kami berencana menghadirkan dua model baru untuk melengkapi portofolio kami, yakni De Sultan dan dua model lainnya. Masing-masing model akan memiliki desain yang berbeda, seperti yang lebih fokus untuk perjalanan jarak jauh atau yang dirancang untuk penggunaan lebih berat,” ungkap Irwan.
Motor listrik Smoot Zuzu dan De Sultan hadir dengan desain retro futuristik, dilengkapi dek kaki yang luas dan ban aerodinamis, memberikan pengalaman berkendara yang nyaman dan penuh gaya. Smoot Zuzu mampu menempuh jarak hingga 80 km, sementara De Sultan sedikit lebih rendah, yaitu 70 km. Wilayah Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) menjadi pasar terbesar, dengan sekitar 75 persen dari penjualan Smoot di Indonesia.
Namun, tantangan baru menghadang industri otomotif, termasuk motor listrik, seiring dengan kebijakan pemerintah yang berencana menaikkan tarif PPN dari 11 persen menjadi 12 persen pada tahun depan. Kenaikan pajak ini diperkirakan akan berpengaruh pada harga jual kendaraan, termasuk motor listrik.
Meski demikian, Irwan menjamin bahwa harga motor listrik Smoot Zuzu dan De Sultan tidak akan naik, meskipun tarif PPN mengalami kenaikan. “Kami berencana untuk menyerap kenaikan PPN ini, agar harga tetap terjaga,” katanya. Smoot Motor Indonesia pun menyatakan bahwa mereka akan berusaha mempertahankan harga dengan berbagai strategi, meskipun hal ini juga bergantung pada kondisi ekonomi ke depan.
Saat ini, motor listrik Smoot Zuzu dibanderol dengan harga Rp 19,9 juta, sementara De Sultan dijual seharga Rp 24,9 juta. Meskipun harga tetap stabil, Irwan mengungkapkan bahwa keputusan untuk menahan harga tersebut akan terus dipantau, bergantung pada dinamika pasar dan ekonomi.
Smoot Motor Indonesia juga telah memiliki lebih dari 180 dealer yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, termasuk empat dealer di Yogyakarta. Setiap dealer tidak hanya menyediakan produk Smoot, tetapi juga layanan Swap Station dan teknisi untuk memastikan kenyamanan konsumen dalam mengoperasikan motor listrik mereka.
Dengan semakin berkembangnya industri motor listrik di Indonesia, Smoot Motor Indonesia berharap dapat terus berinovasi dan memberikan pilihan kendaraan ramah lingkungan dengan harga yang terjangkau, meskipun tantangan baru seperti kenaikan PPN semakin mendekat.