Jakarta – Hyundai Motor Indonesia mengungkapkan harapannya agar pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak terjadi di industri otomotif meskipun ada lonjakan signifikan pada upah minimum provinsi (UMP) yang akan berlaku di beberapa daerah pada akhir tahun 2024. Kenaikan UMP ini diperkirakan akan menjadi tantangan bagi banyak perusahaan, termasuk produsen otomotif, dalam mengelola biaya tenaga kerja mereka.
Dengan adanya kenaikan UMP di berbagai daerah, termasuk yang berlokasi di kawasan industri otomotif, perusahaan-perusahaan otomotif, yang sudah terbebani dengan biaya operasional tinggi, akan merasakan tekanan lebih lanjut. Hyundai menyatakan meskipun kenaikan biaya ini berpotensi meningkatkan biaya produksi, mereka berharap dapat mengelola dampaknya secara efektif tanpa perlu mengurangi jumlah tenaga kerja. “Kami berharap sektor otomotif tidak perlu melakukan pengurangan karyawan, karena kami percaya sektor ini masih memiliki potensi besar untuk terus tumbuh,” ujar Woo Hyun Lee, Presiden Direktur Hyundai Motor Indonesia.
Dalam menghadapi tantangan ini, Hyundai Indonesia berencana untuk meningkatkan efisiensi proses produksi dan terus berinovasi dalam teknologi manufaktur. Selain itu, perusahaan ini juga akan fokus pada pengembangan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar, seperti kendaraan listrik dan model yang lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar, yang diharapkan dapat membantu menekan biaya operasional dalam jangka panjang. Dengan strategi ini, Hyundai berusaha menjaga tingkat produksi yang stabil tanpa mengurangi tenaga kerja.
Hyundai juga berharap ada dukungan dari pemerintah dan asosiasi industri dalam menciptakan kebijakan yang mampu menjaga kelangsungan sektor otomotif tanpa merugikan kesejahteraan pekerja. Pemerintah diharapkan mempertimbangkan kebijakan yang memberikan fleksibilitas bagi industri otomotif agar tetap dapat bersaing meski biaya operasional meningkat.
Walaupun menghadapi tantangan, Hyundai tetap optimistis terhadap prospek masa depan industri otomotif di Indonesia. Dengan pasar yang terus berkembang dan kemajuan teknologi di sektor otomotif, mereka yakin industri ini masih memiliki banyak peluang untuk berkembang. “Kami akan terus berinovasi dan mencari solusi untuk menghadapi berbagai tantangan, sekaligus berkontribusi positif bagi perekonomian dan kesejahteraan tenaga kerja Indonesia,” tutup Woo Hyun Lee.