Mengapa Mematikan AC Sebelum Mesin Bisa Bikin Mobil Lebih Tahan Lama?

Banyak pemilik kendaraan yang seringkali langsung mematikan mesin tanpa mematikan AC terlebih dahulu. Meskipun tampak sepele, kebiasaan ini ternyata bisa memberikan dampak negatif pada beberapa komponen mobil. Lalu, apakah mematikan AC sebelum mesin mobil berhenti dapat meningkatkan ketahanan kendaraan?

Dampak Negatif pada Kompresor AC
Menurut Dokter Mobil, ketika mesin dimatikan sementara AC masih dalam keadaan menyala, kompresor AC yang berfungsi mendinginkan kabin dapat mengalami tekanan yang berlebihan. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja AC, sebab saat mobil dinyalakan kembali, sistem AC akan segera aktif dan memberikan beban tambahan pada mesin yang masih dalam tahap pemanasan. Akibatnya, usia kompresor AC bisa berkurang dan kinerjanya menjadi kurang optimal.

Beban Berlebih pada Aki
Aki pada mobil berfungsi untuk mendukung sistem kelistrikan, termasuk menyalakan AC. Jika AC dibiarkan menyala saat mesin dimatikan, aki harus bekerja lebih keras untuk menyalakan motor blower sebelum mendapat pasokan listrik dari alternator. Akibatnya, aki bisa cepat terkuras, yang berisiko menyebabkan kesulitan saat menyalakan mobil.

Efek pada Mesin dan Konsumsi Bahan Bakar
Pada mobil dengan sistem karburator atau injeksi modern, kompresor AC langsung mengambil tenaga dari mesin. Jika AC tetap menyala saat mesin baru dihidupkan, beban pada mesin akan meningkat, yang bisa membuat konsumsi bahan bakar jadi lebih boros dan efisiensi mesin menurun dalam jangka panjang.

Kesimpulan
Dokter Mobil menyarankan agar mematikan AC sebelum mematikan mesin. Kebiasaan ini tidak hanya baik untuk memperpanjang usia kompresor AC, tetapi juga dapat menghemat energi aki dan mengurangi beban pada mesin. Jadi, untuk menjaga mobil tetap awet dan kinerjanya tetap optimal, pastikan untuk mematikan AC terlebih dahulu sebelum mematikan mesin.

Pastikan Aman! 4 Komponen Mobil Ini Wajib Dicek Sebelum Mudik

Mudik Lebaran menjadi momen istimewa bagi banyak orang. Namun, perjalanan jauh dapat menjadi tantangan jika kendaraan tidak dalam kondisi prima. Agar perjalanan lebih nyaman dan aman, penting untuk memastikan kendaraan dalam keadaan optimal dengan melakukan servis dan pengecekan beberapa komponen utama sebelum berangkat. Lantas, apa saja bagian mobil yang harus diperiksa sebelum perjalanan jauh?

Menurut Product Manager PT Denso Sales Indonesia (DSIA), Ivana Stella, terdapat empat komponen mobil yang perlu diperiksa sebelum mudik, yakni busi, AC, wiper, dan klakson.

1. Busi

Performa mesin sangat bergantung pada kondisi busi. Busi yang baik akan memastikan pembakaran bahan bakar berjalan sempurna, menjaga efisiensi konsumsi BBM, serta membuat akselerasi lebih responsif. Dengan busi berkualitas, kendaraan akan lebih bertenaga dan hemat bahan bakar, sehingga perjalanan jauh terasa lebih lancar tanpa hambatan.

2. Filter AC

Kenyamanan dalam perjalanan mudik juga dipengaruhi oleh kualitas udara di dalam kabin. Filter AC yang bersih berperan penting dalam menyaring debu, polutan, serta bakteri, sehingga udara tetap segar dan sehat. Mengganti filter AC sebelum perjalanan jauh dapat membantu mengurangi rasa lelah selama perjalanan, terutama bagi anak-anak dan lansia yang lebih sensitif terhadap udara kotor.

3. Wiper

Visibilitas yang baik saat berkendara sangat penting, terutama saat menghadapi hujan di perjalanan. Wiper yang sudah aus atau kurang optimal dapat mengurangi pandangan dan meningkatkan risiko kecelakaan. Pastikan wiper bekerja dengan baik dan cairan washer tersedia agar kaca depan tetap bersih saat melintasi daerah berdebu atau saat hujan turun tiba-tiba.

4. Klakson

Klakson menjadi alat komunikasi utama di jalan raya, terutama saat kondisi lalu lintas padat selama musim mudik. Klakson yang jernih dan responsif sangat membantu dalam memberi tanda kepada pengendara lain, baik saat menyalip maupun saat berada di jalan sempit. Pastikan klakson berfungsi dengan baik agar perjalanan lebih aman dan nyaman.

Untuk memastikan kendaraan dalam kondisi terbaik sebelum mudik, disarankan melakukan servis di bengkel resmi. Teknisi profesional dan penggunaan suku cadang asli akan membantu menjaga performa kendaraan tetap optimal. Saat ini, DSIA memiliki jaringan layanan yang luas, termasuk 115 dealer dan bengkel resmi, 21 jaringan dealer sparepart, serta 33 pusat servis diesel di seluruh Indonesia.

Cara Aman Jumper Aki Mobil dalam Situasi Darurat

Liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 adalah waktu yang dinantikan oleh banyak orang, namun juga bisa menimbulkan masalah tak terduga, termasuk soal aki mobil yang mendadak mati. Masalah ini bisa muncul karena berbagai sebab, seperti jarang menggunakan mobil atau adanya kerusakan pada komponen tertentu yang sudah tua. Namun, pengemudi tidak perlu cemas karena aki yang tekor bisa diperbaiki dengan cara jumper menggunakan mobil lain yang masih berfungsi dengan baik.

Raymond Muldhany, Aftersales Manager Hyundai Gowa, mengingatkan agar pengemudi tetap tenang dalam menghadapi situasi ini. “Langkah pertama adalah memastikan posisi kedua kendaraan cukup dekat sehingga kabel jumper bisa terhubung dengan mudah, namun pastikan keduanya tidak saling bersentuhan,” ujarnya.

Untuk menghindari masalah lebih lanjut, Raymond menyarankan agar pengemudi menggunakan kabel jumper yang berkualitas tinggi dan memiliki ketebalan yang memadai. Kabel tersebut harus dapat menahan aliran listrik yang besar, mengingat proses menghidupkan kembali dinamo starter mobil membutuhkan arus yang cukup besar. Selain itu, sangat penting untuk mematikan semua perangkat elektronik di mobil yang mati aki sebelum melakukan proses jumper. Tujuannya adalah untuk mengurangi beban listrik dan membuat proses penghubungan arus lebih efektif.

Setelah itu, pengemudi bisa mulai proses jumper dengan menyambungkan kabel positif (biasanya berwarna merah) ke kutub positif aki kedua kendaraan. Kabel negatif (hitam) kemudian dipasang ke kutub negatif aki kendaraan yang masih berfungsi, dan ujung kabel lainnya dijepitkan pada bagian logam tubuh atau sasis kendaraan yang aki-nya bermasalah.

Dengan mengikuti prosedur yang tepat, aki yang mati bisa dihidupkan kembali secara aman, dan perjalanan bisa dilanjutkan meskipun dalam situasi darurat. Dalam kondisi seperti ini, penting untuk tetap tenang dan mengikuti langkah-langkah yang benar agar kendaraan bisa kembali berfungsi tanpa masalah.