Mobil listrik Honri Boma EV, yang kini akan dipasarkan di Indonesia melalui Utomocorp, memiliki desain yang mengingatkan pada Toyota Alphard. Di pasar China, Boma EV dibanderol dengan harga terjangkau, yakni mulai dari 39.900 yuan (sekitar Rp 89 juta) hingga 51.900 yuan (sekitar Rp 115 juta). Di Indonesia, varian dengan jarak tempuh 200 km akan dipasarkan, dengan harga yang diperkirakan berada di bawah Rp 200 juta.
Boma EV hadir dengan ukuran kompak, panjang 3.517 mm, lebar 1.495 mm, tinggi 1.660 mm, dan jarak sumbu roda 2.495 mm. Mobil listrik ini memiliki konfigurasi tempat duduk untuk empat penumpang, cukup cocok untuk keperluan perkotaan. Tenaga penggerak Boma EV berasal dari motor listrik 41 PS (40 hp) yang mampu melaju hingga 100 km/jam, dengan torsi 84 Nm. Untuk pilihan baterai, terdapat dua varian dengan kapasitas yang berbeda, yakni 11,9 kWh yang menawarkan jarak tempuh hingga 130 km berdasarkan pengujian CLTC.
Sebelumnya, Boma EV sudah dipasarkan di Thailand dengan varian yang memiliki jangkauan lebih panjang, yaitu 200 km. Mobil ini juga dilengkapi dengan garansi kendaraan selama tiga tahun atau 100.000 km dan garansi baterai hingga delapan tahun atau 120.000 km. Untuk desain, Boma EV menawarkan pilihan gril depan yang lebih tertutup, bagi konsumen yang tidak menyukai tampilan mirip Alphard.
Meskipun statusnya saat ini adalah CBU (Completely Built Up) dari China dan belum mendapatkan insentif dari pemerintah Indonesia, CEO Utomocorp Denny Utomo memastikan bahwa Boma EV dengan jangkauan 200 km akan segera hadir di Indonesia. Meskipun harga mobil listrik ini tidak akan mencapai Rp 100 juta di Indonesia, harga yang lebih terjangkau, di bawah Rp 200 juta, tetap menjadi daya tarik, mengingat harga Toyota Alphard yang jauh lebih tinggi.
Utomocorp juga berencana merakit mobil ini dengan sistem CKD (Completely Knocked Down) di pabrik mereka, yang juga sudah berpengalaman dalam merakit sepeda motor. Dengan fasilitas yang sudah ada, Utomocorp akan merakit Boma EV di Indonesia, sehingga bisa menghadirkan mobil listrik yang lebih terjangkau untuk pasar domestik.