Audi Tahan Pengiriman ke AS, Efek Tarif Trump Guncang Industri Otomotif Eropa

Audi menghentikan sementara pengiriman kendaraan ke Amerika Serikat karena ketidakpastian terkait kebijakan tarif impor dari pemerintahan Donald Trump. Merek mobil asal Jerman ini diketahui tidak memproduksi mobil di Amerika Serikat, melainkan mengimpor seluruh unitnya dari Eropa dan Meksiko, termasuk model terlarisnya, SUV Audi Q5. Sejak diberlakukannya tarif impor sebesar 25 persen pada 3 April, perusahaan mengambil langkah menahan distribusi ke AS. Sementara stok kendaraan di diler masih cukup untuk 60 hari ke depan, langkah ini membuat Audi mengikuti jejak Volkswagen serta Jaguar Land Rover (JLR) yang juga menghentikan pengiriman unit karena dikenakan tarif. JLR diketahui memproduksi mobil di Inggris, Eropa, India, Tiongkok, dan Brasil, namun tidak di Amerika Utara, membuatnya terdampak langsung oleh kebijakan baru tersebut. Penjualan Audi secara global mengalami penurunan pada 2024, termasuk penurunan 14 persen di pasar AS. Sebaliknya, JLR mencatat peningkatan penjualan 23 persen di Amerika Utara, sementara Mercedes-Benz tumbuh 8 persen dan BMW mencatat rekor baru dengan peningkatan 2,5 persen. Dalam situasi ini, Audi sedang melakukan perombakan lini produk karena usianya yang menua, seiring pembatalan rencana untuk beralih sepenuhnya ke kendaraan listrik pada 2032. Sebagai gantinya, mereka akan memperluas jajaran mobil hibrida dengan 20 model baru atau pembaruan yang dijadwalkan hadir sebelum awal 2026, termasuk kemungkinan peluncuran Audi Q5 generasi terbaru.