Tesla Uji Coba Robotaxi Cybercab, Mobil Swakemudi Siap Meluncur dari Ponsel

Tesla kini mengembangkan lebih lanjut pengujian pada kendaraan otonom Cybercab dengan melibatkan para pegawai di Austin, Texas. Dalam uji coba ini, pengguna semua dapat memanggil kendaraan melalui aplikasi ponsel khusus yang telah di sediakan. Meskipun disebut kendaraan swakemudi, pengemudi pengaman masih terlihat duduk di kursi depan, menandakan bahwa pengawasan manusia masih diperlukan dalam tahap pengujian ini.

Elon Musk, CEO Tesla, berbagi video tentang aplikasi tersebut melalui akun X miliknya, menunjukkan bagaimana mobil dapat dipanggil dan menyatakan bahwa kendaraan Tesla memiliki potensi untuk menghasilkan uang bagi pemiliknya. Inisiatif ini adalah bagian dari rencana Tesla untuk meluncurkan layanan berbagi tumpangan berbasis teknologi otonom yang dinamakan “Robotaxi.” Menurut laporan dari South China Morning Post, Robotaxi direncanakan akan diluncurkan pada musim panas ini dimulai dari Austin, Texas.

Pada fase awal, sekitar 10 hingga 20 unit Tesla Model Y akan digunakan untuk uji coba, dengan rencana ekspansi ke kota-kota lain menggunakan model Tesla lainnya. Sejauh ini, uji coba telah mencatatkan lebih dari 1.500 perjalanan dengan total jarak sekitar 24.140 kilometer. Sebelumnya, Tesla juga melakukan uji coba serupa di Bay Area, California. Elon Musk menyebutkan bahwa regulasi di Texas lebih mendukung untuk memperoleh izin operasional layanan otonom ini dibandingkan di California, yang lebih ketat dalam pengaturan teknologi baru.

Beijing Percepat Transformasi Transportasi Umum Otonom demi Mobilitas Efisien

Pada 2 Januari 2025, otoritas Beijing mengumumkan rencana besar untuk mempercepat adopsi transportasi umum berbasis teknologi otonom di ibu kota Tiongkok. Langkah ini dirancang untuk mengoptimalkan sistem transportasi perkotaan sekaligus mengurangi tingkat kemacetan yang menjadi persoalan utama di kota besar tersebut.

Beijing telah mengalokasikan sumber daya yang signifikan untuk mengembangkan kendaraan tanpa pengemudi, termasuk bus dan taksi otonom. Melalui pelaksanaan program uji coba, pemerintah bertujuan menyediakan alternatif transportasi yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi. Teknologi ini akan diterapkan di jalur-jalur tertentu guna mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.

Masyarakat diharapkan dapat merasakan sejumlah manfaat, seperti perjalanan yang lebih singkat dan nyaman. Penggunaan kendaraan berbasis listrik dalam armada ini juga mendukung pengurangan polusi udara serta emisi karbon. Langkah ini menjadi bagian dari inisiatif untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Pemerintah Beijing menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan teknologi terkemuka, seperti Baidu dan Didi Chuxing, guna memastikan keberhasilan proyek ini. Dengan menggabungkan keahlian dari berbagai pihak, sistem transportasi otonom diharapkan memenuhi standar keselamatan yang ketat dan menjadi solusi mobilitas masa depan.

Namun, penerapan teknologi ini juga dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti perlunya regulasi khusus, mitigasi risiko keamanan siber, dan edukasi masyarakat terkait penggunaan kendaraan otonom. Untuk itu, pemerintah berkomitmen menjalankan sosialisasi dan mengembangkan kebijakan yang mendukung inovasi tersebut.

Melalui strategi ini, Beijing menunjukkan ambisinya menjadi pionir dalam teknologi transportasi modern. Tahun 2025 diproyeksikan sebagai tonggak penting bagi perkembangan mobilitas perkotaan, di mana warga Beijing akan menikmati manfaat langsung dari teknologi canggih yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.