Street Racing Kembali Booming! Begini Tren Modifikasi 2025

Setiap tahun, tren modifikasi mobil terus mengalami perubahan, mengikuti perkembangan teknologi dan selera para pecinta otomotif. Memasuki tahun 2025, bukan hanya mobil bermesin bensin yang menjadi sasaran modifikasi, tetapi kendaraan listrik juga mulai banyak dimodifikasi untuk meningkatkan tampilan dan estetika.

Meski sebagian besar modifikasi masih berfokus pada sektor eksterior, tanpa mengubah performa mesin secara signifikan, gaya yang diterapkan semakin beragam dan menarik perhatian. National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) mengungkapkan bahwa berbagai tren terbaru di dunia modifikasi akan terlihat dalam ajang Indonesia Modification & Lifestyle Expo (IMX) 2025, yang akan berlangsung di ICE BSD, Tangerang, pada Oktober mendatang.

Gaya Street Racing Jadi Tren Favorit di 2025

Menurut Andre Mulyadi, Founder NMAA sekaligus Project Director IMX, modifikasi bertema street racing menjadi salah satu tren yang sedang naik daun di kalangan modifikator Tanah Air, khususnya untuk mobil-mobil JDM (Japanese Domestic Market).

“Kalau kita melihat tren yang sedang populer saat ini, gaya street racing sedang sangat diminati oleh para modifikator di Indonesia,” ungkap Andre dalam wawancara dengan KatadataOTO.

Salah satu daya tarik dari gaya street racing adalah konsepnya yang tetap mempertahankan kenyamanan dan fungsionalitas kendaraan untuk keperluan sehari-hari.

“Mobil dengan modifikasi street racing masih sangat nyaman digunakan untuk aktivitas harian, seperti dipakai saat morning run,” tambahnya.

Modifikasi dengan gaya street racing umumnya menonjolkan kesan sporti. Hal ini dapat diwujudkan dengan penambahan stiker khas balap, wing spoiler, pelek racing, serta beberapa ubahan ringan pada tampilan eksterior.

Tidak hanya bagian luar, beberapa pemilik kendaraan juga kerap melakukan personalisasi pada interior, seperti mengganti setir bergaya balap, menambahkan material serat karbon, atau mengganti jok dengan model bucket seat yang lebih sporty.

Beragam Aliran Modifikasi Hadir di IMX 2025

Selain street racing, NMAA memastikan bahwa IMX 2025 akan menghadirkan berbagai aliran modifikasi lainnya yang sedang digemari oleh para pecinta otomotif.

“Di IMX, kurator akan memilih berbagai jenis modifikasi dari beragam kategori mobil. Mulai dari off-road, street racing, elegant style, hingga konsep lain yang memiliki karakter kuat,” jelas Andre.

IMX 2025 tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan mobil-mobil modifikasi terbaik, tetapi juga sebagai sumber inspirasi bagi para pecinta otomotif yang ingin mengubah tampilan kendaraannya.

Bagi yang tertarik untuk melihat langsung tren terbaru dalam dunia modifikasi, Indonesia Modification & Lifestyle Expo 2025 akan berlangsung pada 10-12 Oktober 2025 di ICE BSD, Tangerang. Acara ini juga akan menghadirkan berbagai program menarik, termasuk kesempatan untuk mendapatkan hadiah dalam sesi Super Giveaway.

Dengan semakin berkembangnya dunia modifikasi, para pecinta otomotif memiliki lebih banyak pilihan untuk mengekspresikan kreativitasnya. Apakah Anda siap untuk menjadi bagian dari tren modifikasi mobil di tahun 2025? 🚗🔥

Trendy & Unik! Yamaha Fazzio White Canvas Bikin Makin Kece

Yamaha Fazzio Hybrid Neo, skuter matik yang dikenal dengan desain retro modern, kini semakin populer sebagai bahan modifikasi. Salah satunya adalah Fazzio ‘White Canvas’ yang dimodifikasi dengan sentuhan bergaya kalcer milik Kharisma, seorang pria asal Bandung.

Kharisma mengaku bahwa Fazzio Hybrid Neo telah menarik perhatian banyak orang berkat desainnya yang sudah cukup stylish dan unik, bahkan tanpa modifikasi apapun. “Motor ini punya desain yang sangat compact dengan kesan retro yang tetap modern. Daya tariknya berbeda dibandingkan dengan skuter lainnya di kelasnya,” ujarnya. Fazzio memang dikenal dengan tampilan yang eye-catching, dan bagi Kharisma, itu adalah daya tarik utama yang membuatnya jatuh hati pada motor ini.

Namun, Kharisma tidak berhenti begitu saja. Ia memilih untuk menambahkan beberapa sentuhan modifikasi agar tampilannya semakin mencolok saat berkendara. Ia memilih warna putih sebagai dasar karena lebih mudah dipadupadankan dengan warna lain. Pilihan warna merah pun dipilih sebagai aksen yang memberikan kesan lebih segar dan bold.

Modifikasi selanjutnya meliputi penambahan berbagai aksesoris, seperti handguard, cover disc brake, backrack, front rack, serta sebuah box merah di bagian belakang. Kharisma menjelaskan bahwa aksesoris modifikasi ini dapat dengan mudah ditemukan melalui platform e-commerce atau media sosial, dan pemasangannya pun cukup sederhana.

“Modifikasi ini membuat Fazzio saya terlihat seperti motor dengan gaya kalcer ala cargo bike, yang jadi lebih khas dan sesuai dengan gaya saya,” tambah Kharisma. Gaya kalcer yang kini menjadi tren di kalangan Gen Z sangat kental dengan tampilan yang unik dan penuh karakter, sehingga cocok dengan konsep modifikasi motor ini.

Selain tampilannya yang menarik, Fazzio Hybrid Neo juga memiliki performa yang cukup tangguh. Motor ini dibekali mesin 124,86 cc yang menghasilkan tenaga sebesar 8,3 daya kuda pada 6.500 rpm dan torsi 10,6 Nm pada 4.500 rpm. Dalam uji coba keiritan yang dilakukan oleh tim Medcom.id, motor ini terbukti memiliki konsumsi bahan bakar yang sangat efisien, yaitu mencapai 94,7 km per liter.

Harga Yamaha Fazzio Hybrid Neo saat ini dibanderol sekitar Rp 23.705.000 (on the road DKI Jakarta). Dengan harga yang terjangkau dan potensi modifikasi yang menarik, Fazzio Hybrid Neo menjadi pilihan yang sangat populer bagi mereka yang ingin tampil beda di jalanan.

Apakah Anda tertarik untuk membuat motor Anda tampil seperti Fazzio ‘White Canvas’ milik Kharisma?

Jarak 1.000 Km, Begini Performa Konsumsi BBM Yamaha Nmax Neo!

Yamaha Nmax Neo S kembali menarik perhatian setelah menjalani uji coba touring jarak jauh yang mengesankan. Setelah sebelumnya, detikOto menguji Yamaha Nmax Turbo dalam perjalanan panjang dengan hasil konsumsi bahan bakar yang cukup memuaskan, kali ini giliran Yamaha Nmax Neo S yang menunjukkan performanya di rute yang sama.

Perjalanan dimulai dari Jakarta, menuju Kendal, Magelang, Purwokerto, dan kembali ke Jakarta, dengan total jarak yang ditempuh mencapai 1.083,7 kilometer. Rute yang dilalui sebagian besar adalah jalur pantura (Pantai Utara Jawa) yang didominasi jalanan lurus dan permukaan beton, memberikan tantangan tersendiri bagi mesin Yamaha Nmax Neo S.

Sebagai informasi, Yamaha Nmax Neo S dibekali mesin 155 cc dengan teknologi VVA (Variable Valve Actuation), yang menghasilkan tenaga maksimal 15,1 daya kuda pada 8.000 rpm dan torsi puncak 14,2 Nm pada 6.500 rpm. Mesin yang sama juga digunakan oleh Nmax Turbo, namun tanpa fitur YECVT dan turbo yang dimiliki oleh versi turbo. Meskipun demikian, performa mesin Neo S terbilang mumpuni untuk menaklukkan berbagai medan di perjalanan jauh ini.

Selama perjalanan, kecepatan motor dipacu antara 60 km/jam hingga 90 km/jam, tanpa memperhatikan prinsip eco riding dan fitur Start-Stop System (SSS) dimatikan. Hasilnya, Yamaha Nmax Neo S berhasil mencatatkan angka konsumsi bahan bakar rata-rata sebesar 47,6 km/liter, angka yang cukup mengesankan. Bahkan, saat mencapai daerah Batang, motor ini sempat mencatatkan angka konsumsi mencapai 50 km/liter.

Meski digunakan untuk melibas tanjakan dan turunan, terutama di daerah Temanggung dan Magelang, Yamaha Nmax Neo S tetap menunjukkan performa yang andal, tanpa kendala berarti. Teknologi VVA pada mesin menjaga tenaga motor tetap stabil di berbagai kecepatan dan kondisi jalan, baik itu di kecepatan tinggi maupun saat melintasi jalanan menanjak.

Dari sisi kenyamanan, meskipun motor ini dilengkapi dengan bagasi jok dan top box yang cukup penuh, Nmax Neo S tetap nyaman digunakan berkat suspensi yang cukup empuk dan handling yang responsif. Motor ini masih sangat lincah dan mudah untuk bermanuver meski membawa beban berat.

Dengan hasil konsumsi bahan bakar yang sangat irit dan performa yang stabil, Yamaha Nmax Neo S membuktikan bahwa motor ini adalah pilihan tepat untuk perjalanan jauh, dengan keunggulan tidak hanya dalam hal efisiensi bahan bakar, tetapi juga kenyamanan dan pengendalian yang menyenangkan.

Comeback ke Indonesia, Geely Langsung Buka Dealer di Jakarta

Geely resmi kembali meramaikan pasar otomotif Indonesia setelah sempat menghilang beberapa tahun terakhir. Produsen otomotif asal Tiongkok ini langsung bergerak cepat dengan membuka dealer pertamanya di La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Keberadaan dealer ini menandai langkah awal Geely dalam membangun jaringan distribusi dan layanan purna jual di Tanah Air.

Dealer Pertama, Langkah Awal Ekspansi Geely di Indonesia

Dalam upaya memperluas kehadirannya di Indonesia, Geely menggandeng SM Group sebagai mitra strategis yang bertanggung jawab dalam pengembangan jaringan dealer. SM Group menargetkan untuk membangun jaringan dealer Geely terbesar di Indonesia, sekaligus membawa pengalaman otomotif yang berbeda bagi konsumen.

“Dealer ini merupakan langkah awal dari rencana besar kami untuk membangun jaringan dealer Geely terbesar di Indonesia. Kami tidak hanya menawarkan kendaraan listrik, tetapi juga produk berkualitas tinggi dengan teknologi canggih dari salah satu pemimpin industri otomotif dunia,” ujar CEO SM Group, Junianto Naibaho, dalam keterangan resmi.

Yang menarik, dealer ini menjadi showroom mobil permanen pertama yang berada di dalam pusat perbelanjaan Summarecon Group, menggabungkan kenyamanan belanja dengan pengalaman membeli kendaraan. Dengan konsep inovatif ini, konsumen bisa dengan mudah menjelajahi teknologi dan produk terbaru Geely di lokasi yang strategis.

Fokus pada Mobilitas Hijau dan Gaya Hidup Modern

Mengusung konsep mobilitas hijau, dealer Geely di La Piazza Kelapa Gading diharapkan menjadi pionir dalam mendorong transformasi industri otomotif nasional menuju kendaraan ramah lingkungan.

Managing Director SM Group, Sam Sumantri, menambahkan bahwa dealer ini tidak sekadar menjadi tempat penjualan mobil, tetapi juga menghadirkan konsep baru dalam dunia otomotif.

“Dealer Geely ini menghadirkan pengalaman berbeda bagi konsumen, yaitu perpaduan inovatif antara otomotif dan gaya hidup modern,” jelasnya.

Dengan kehadiran di pusat perbelanjaan, calon pembeli dapat dengan mudah mengeksplorasi berbagai model kendaraan, melakukan test drive, hingga mendapatkan informasi lengkap mengenai teknologi yang diusung oleh Geely tanpa harus datang ke showroom konvensional.

Geely Berencana Merakit Mobil di Indonesia

Tak hanya membangun jaringan dealer, Geely juga memiliki rencana besar untuk merakit kendaraan di Indonesia. Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam memperkuat eksistensinya di pasar nasional.

Untuk tahap awal, perakitan akan dilakukan melalui PT Handal Indonesia Motor (HIM), dengan model pertama yang dirakit adalah Geely EX5. Jika permintaan pasar terus meningkat, tidak menutup kemungkinan Geely akan membangun fasilitas manufaktur sendiri di Indonesia.

Kementerian Investasi/BKPM pun mendukung penuh langkah ini. Cahyo Purnomo, Direktur Promosi Wilayah Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika di Kementerian Investasi, menyebutkan bahwa pendirian pabrik lokal akan memberikan banyak keuntungan bagi konsumen, terutama dalam ketersediaan suku cadang dan layanan purna jual.

“Kami mendorong agar Geely segera membangun pabrik di Indonesia, karena ini akan memberikan rasa aman bagi konsumen. Jika ada kebutuhan suku cadang atau perbaikan, penanganannya bisa lebih cepat tanpa harus menunggu impor dari luar negeri,” jelas Cahyo.

Geely Siap Bersaing di Pasar Otomotif Indonesia

Kembalinya Geely ke Indonesia menambah daftar panjang produsen otomotif asal Tiongkok yang mulai ekspansi ke Tanah Air. Dengan inovasi teknologi, jaringan dealer yang terus berkembang, serta rencana investasi jangka panjang, Geely berambisi untuk bersaing dengan merek-merek yang sudah lebih dulu menguasai pasar.

Jika strategi ini berjalan sesuai rencana, bukan tidak mungkin Geely akan menjadi salah satu pemain utama dalam industri otomotif Indonesia, terutama di segmen kendaraan listrik yang semakin berkembang.

Mobil China Makin Laris di Indonesia, Imlek Jadi Momentum Kemenangan?

Merek mobil asal China semakin menunjukkan eksistensinya di pasar Indonesia. Tidak hanya sekedar menjadi alternatif, mobil-mobil China kini menduduki posisi penting dan bahkan sering masuk dalam daftar kendaraan terlaris di Indonesia. Ini menjadi bukti bahwa mobil China semakin diterima baik oleh masyarakat Tanah Air.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara nasional pada tahun 2024 tercatat mencapai 865.723 unit. Dari jumlah tersebut, sekitar 6,2 persen atau sekitar 53.000 unit berasal dari mobil-mobil produksi China. Hal ini menunjukkan tren positif terhadap kendaraan asal Tiongkok yang semakin diminati oleh konsumen Indonesia.

Sebanyak 12 merek mobil China kini bersaing ketat di pasar Indonesia, antara lain Wuling, BYD, Chery, Morris Garage (MG), DFSK, Seres, Neta, Tank, Baic, Haval, Ora, dan Aion. Di antara merek-merek tersebut, Wuling masih memimpin dengan penjualan terbanyak.

Wuling, yang pertama kali hadir di Indonesia pada 2017, berhasil mencatatkan penjualan wholesales (distribusi pabrik ke dealer) sebanyak 21.923 unit pada tahun 2024. Pencapaian ini menempatkannya dalam daftar 10 mobil terlaris di Indonesia. Sementara itu, penjualan retail sales (dari dealer ke konsumen) Wuling mencapai 25.067 unit, yang menempatkan merek ini di peringkat kedelapan.

Mengikuti Wuling, BYD yang baru memasuki pasar Indonesia sejak beberapa bulan lalu, juga berhasil mencuri perhatian masyarakat. Dengan distribusi sebanyak 15.429 unit secara wholesales dan 13.946 unit retail sales, BYD menunjukkan performa yang luar biasa mengingat perusahaan ini baru beroperasi di Indonesia kurang dari setahun. Kendaraan listrik BYD turut menjadi daya tarik utama, bersaing sengit dengan merek-merek besar lainnya.

Chery, yang merupakan pemain lama di pasar internasional, juga mencatatkan hasil yang cukup signifikan dengan distribusi sebanyak 9.191 unit secara wholesales dan 8.626 unit retail sales pada tahun 2024. Merek ini kini menempati posisi ketiga dalam daftar penjualan mobil China di Indonesia.

Morris Garage (MG), merek asal Inggris yang kini berada di bawah naungan Shanghai Automotive Industry Corporation (SAIC), menduduki peringkat keempat dengan total penjualan sebanyak 3.974 unit secara wholesales dan 4.123 unit secara retail sales.

Daftar penjualan mobil China lainnya menunjukkan beragamnya pilihan yang semakin diminati konsumen, dengan merek-merek seperti AION, DFSK, Tank, dan Neta perlahan-lahan memperluas jangkauan mereka di pasar Indonesia.

Data penjualan mobil China di Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan bahwa kendaraan dari Tiongkok semakin diterima dan memiliki tempat khusus di hati konsumen Indonesia. Dengan harga yang lebih terjangkau, fitur-fitur modern, serta kualitas yang terus meningkat, mobil China kini menjadi pilihan yang menarik di pasar otomotif Tanah Air.

Amankah Menyiram Rem Cakram Panas Saat Turun dari Gunung Telomoyo? Simak Penjelasannya!

Gunung Telomoyo, Magelang, Jawa Tengah, menjadi salah satu destinasi favorit para pengendara motor. Uniknya, motor dapat digunakan untuk mencapai puncaknya, menawarkan pengalaman berbeda bagi pengunjung. Namun, setelah menikmati keindahan panorama di atas, perjalanan turun menjadi tantangan tersendiri bagi para pengendara. Turunan sepanjang 30 menit dari puncak ke bawah membuat rem kendaraan bekerja ekstra keras.

Untuk mengatasi panas berlebih pada rem, pengelola wisata menyediakan fasilitas penyiraman air. Namun, apakah cara ini aman untuk rem cakram kendaraan?

Menurut informasi dari laman Wahana Honda, menyiram rem cakram yang panas dengan air bersih secara langsung sebenarnya tidak disarankan. Proses tersebut dapat merusak komponen rem cakram. Sebagai alternatif, disarankan untuk menunggu beberapa saat hingga rem sedikit mendingin sebelum disiram dengan air bersih untuk mempercepat proses pendinginan.

“Kondisi rem cakram yang terlalu panas memang dapat memengaruhi performanya. Namun, jika langsung disiram air, risiko kerusakan akan meningkat. Sebaiknya tunggu dulu sampai suhu menurun, baru kemudian siram dengan air,” tulis Wahana Honda.

Pendapat serupa disampaikan oleh Adrianto S. Wiyono, Advisor di Karya Fajar Ultima, perusahaan konsultan keselamatan jalan. Ia menjelaskan bahwa menyiram rem cakram yang panas secara tiba-tiba dapat menyebabkan fenomena thermal shock.

“Dalam ilmu fisika, ketika benda panas, molekulnya akan bergetar dan menjauh. Saat terjadi perubahan suhu mendadak, seperti ketika disiram air, molekul-molekul itu akan merapat dengan cepat, menyebabkan pendinginan yang tidak merata,” jelas Adrianto.

Ia menambahkan, efek dari thermal shock tergantung pada toleransi suhu material rem. Jika material tidak mampu menahan perubahan suhu yang drastis, rem cakram bisa retak atau bahkan melengkung.

Untuk itu, pengendara yang turun dari Gunung Telomoyo diimbau agar lebih berhati-hati dalam menjaga suhu rem cakram. Selain menunggu rem dingin sebelum menyiramnya, pengendara juga disarankan menggunakan teknik pengereman yang tepat, seperti memanfaatkan rem mesin (engine brake), untuk mengurangi beban pada rem utama. Dengan langkah-langkah yang benar, pengalaman berkendara di Gunung Telomoyo tetap aman dan menyenangkan.

Kenapa Jalan Tol Cipali Berlubang? Ini Penyebabnya!

Baru-baru ini, media sosial ramai memperlihatkan video yang menunjukkan sejumlah mobil mengalami pecah ban di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Dalam rekaman tersebut, beberapa kendaraan tampak berhenti di bahu jalan untuk mengganti ban yang rusak akibat lubang di jalan. Kejadian ini diketahui terjadi di Kilometer 117 dan 123, yang menjadi titik rawan lubang di jalan tol tersebut.

Direktur Operasional ASTRA Infra Toll Road Cipali, Rinaldi, mengonfirmasi adanya banyak lubang di beberapa titik di Tol Cipali. Menurutnya, munculnya kerusakan tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh intensitas curah hujan yang tinggi beberapa waktu terakhir.

“Benar, ada beberapa titik jalan berlubang di beberapa ruas Tol Cipali. Salah satu faktor penyebabnya adalah curah hujan yang cukup tinggi,” jelas Rinaldi dalam keterangannya. Ia juga menambahkan bahwa pihak pengelola jalan tol sudah merencanakan perbaikan segera untuk menangani masalah ini.

Sebagai bentuk tanggung jawab, pengelola jalan tol juga menyampaikan bahwa pengendara yang mengalami kerusakan pada kendaraannya akibat jalan berlubang di Tol Cipali dapat mengajukan klaim. “Bagi pengguna jalan yang mengalami kerusakan kendaraan akibat lubang di Tol Cipali, dapat menghubungi kami di nomor 0853-1629-2905 untuk proses klaim. Kami akan mengganti kerugian yang ditimbulkan,” tambah Rinaldi.

Pecah Ban Berpotensi Memicu Kecelakaan

Pecah ban memang menjadi masalah serius bagi pengendara, apalagi jika terjadi di jalan tol yang memiliki kecepatan tinggi. Tidak hanya membahayakan pengemudi kendaraan yang mengalami pecah ban, tetapi juga dapat menimbulkan risiko kecelakaan bagi kendaraan lain yang melintas.

Dikutip dari laman Daihatsu Indonesia, jika pecah ban terjadi pada kecepatan 60 hingga 80 kilometer per jam, pengemudi disarankan untuk tetap tenang dan tidak panik. “Pastikan untuk memegang kemudi dengan erat dan pertahankan arah kendaraan. Jangan segera menginjak rem, karena itu bisa menyebabkan kendaraan kehilangan keseimbangan dan membuat mobil melintir,” jelas pihak Daihatsu.

Sangat penting bagi pengemudi untuk tidak mengurangi kecepatan secara mendadak atau langsung menekan pedal rem, karena hal tersebut dapat memperburuk situasi. Sebaliknya, pengemudi harus menjaga kestabilan kendaraan dengan mengangkat kaki dari pedal rem dan tetap mengarahkan kendaraan ke depan hingga berhasil menepi dengan aman.

Dengan adanya kejadian ini, pihak pengelola jalan tol Cipali berkomitmen untuk memperbaiki kondisi jalan agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Masyarakat juga dihimbau untuk tetap berhati-hati dan memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima sebelum melakukan perjalanan, terutama di jalan tol yang rawan kerusakan seperti ini.

Klub Moge Ingin Lewat Jalan Tol: Apa Dampaknya Bagi Pengendara Lain?

Isu terkait diperbolehkannya motor gede (moge) melintasi jalan tol kembali mencuat ke permukaan. Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, mengajukan usulan agar moge diizinkan masuk jalan tol. Menurutnya, motor berkapasitas besar ini memiliki potensi sebagai pengguna yang mendatangkan pendapatan tambahan bagi pengelola jalan tol.

Andi menilai, moge bukan hanya digunakan untuk kepentingan pribadi, tetapi juga sering digunakan untuk kegiatan pengawalan. Oleh karena itu, ia optimis bahwa motor gede dapat berkontribusi pada pemasukan negara jika diizinkan melintasi jalan tol.

“Selama ini, moge yang digunakan untuk pengawalan bisa masuk jalan tol. Tidak ada bedanya dengan moge lainnya, hanya tinggal diatur bagaimana cara berkendaranya agar tetap tertib,” ujar Andi saat diwawancarai pada Sabtu (25/1/2025).

Ia juga menekankan bahwa moge tidak akan merusak struktur jalan tol karena bobotnya jauh lebih ringan dibanding kendaraan logistik. “Motor gede ini tidak terlalu berat, berbeda dengan kendaraan besar. Ini hanya soal membuat aturan yang jelas agar tetap aman dan tertib,” tambah Andi.

Peluang Menambah Pendapatan dan Keamanan Berkendara

Andi juga melihat adanya potensi besar dari sisi ekonomi jika moge diizinkan masuk jalan tol. Ia memperkirakan jumlah moge di Indonesia cukup banyak, sehingga pendapatan dari kendaraan ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengelolaan jalan tol.

“Dengan moge menggunakan jalan tol, penghasilan bukan hanya berasal dari kendaraan roda empat. Hal ini bisa menjadi salah satu potensi pendapatan tambahan yang menguntungkan negara,” ujarnya.

Selain itu, ia menyoroti aspek keamanan. Menurut Andi, pengendara moge akan lebih aman di jalan tol dibandingkan di jalan arteri yang sering kali penuh dengan lalu lintas padat dan pengguna jalan lain yang kurang mematuhi aturan. “Di jalan tol, laju moge lebih terkontrol dan aman dibandingkan jalan biasa,” tegasnya.

Dukungan Motor Besar Club Indonesia

Presiden Motor Besar Club Indonesia (MBCI), Irianto Ibrahim, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan agar moge diizinkan melintasi tol, namun hanya pada ruas tertentu dan waktu tertentu, seperti akhir pekan.

“Kami tidak meminta akses ke seluruh ruas tol, cukup di beberapa titik strategis seperti Karawang-Cikampek atau Ciawi-Bogor. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi langsung dengan masyarakat yang bisa terganggu dengan keberadaan moge dalam jumlah besar,” jelasnya.

Irianto juga menyebutkan bahwa moge tidak ideal melintasi jalan tol terlalu jauh karena bisa menyebabkan kelelahan pada pengendara. “Kalau jaraknya terlalu jauh, misalnya 600 kilometer, itu malah membahayakan. Pengalaman kami di Route 66 Amerika Serikat, jalan panjang tanpa henti itu bisa bikin ngantuk,” tambahnya.

Perlu Regulasi Khusus

Meski wacana ini terus bergulir, izin moge untuk masuk tol belum terealisasi sepenuhnya. Saat ini, di Indonesia hanya ada tiga ruas tol yang mengizinkan motor masuk, yakni Tol Suramadu, Tol Bali Mandara, dan Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara. Namun, ketiga ruas tol tersebut menyediakan jalur khusus untuk kendaraan roda dua, yang terpisah dari kendaraan roda empat.

Andi berharap, jika regulasi moge masuk tol dirumuskan dengan baik, hal ini dapat memberikan manfaat ekonomi sekaligus meningkatkan keselamatan berkendara di jalan raya. “Dengan aturan yang jelas, moge bisa menjadi contoh bagaimana cara berkendara yang aman dan tertib,” pungkasnya.

Malam di Alas Roban: Cerita Perjalanan yang Mengingatkan pada Mudik Lalu

Alas Roban, sebuah nama yang membawa kenangan mendalam bagi banyak orang yang pernah melintasinya sebelum Tol Trans Jawa beroperasi penuh. Jalan legendaris ini menjadi saksi bisu perjalanan para pemudik yang dahulu menjadikannya rute utama menuju kampung halaman. Kini, kenangan itu tetap hidup saat kembali menyusuri jalur yang pernah dikenal penuh cerita ini.

Tiga Jalur Alas Roban yang Dikenal Saat Ini

Saat ini, Alas Roban memiliki tiga jalur utama yang bisa dilalui. Jalur Poncowati, yang merupakan jalan lama, menjadi saksi sejarah perjalanan panjang kawasan ini. Selain itu, ada Jalan Lingkar Selatan dan Jalan Pantura, dua jalur yang dibuat untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas pada masa lalu.

Pembangunan dua jalur baru di sisi utara dan selatan jalan lama dimulai pada medio 1990-an hingga 2000-an. Untuk mewujudkan proyek ini, sekitar 19 hektar hutan jati Alas Roban ditebang. Jalan Pantura, salah satu jalur baru tersebut, kini menjadi pilihan utama bagi pengendara kendaraan kecil dan roda dua. Dengan jalan yang relatif landai, jalur ini dianggap lebih aman dan nyaman.

Cerita Para Pemudik di Masa Lalu

Sebelum hadirnya Tol Trans Jawa, jalur Alas Roban sering kali menjadi momok bagi para pemudik. Kemacetan panjang menjadi pemandangan yang biasa, terutama saat musim mudik Lebaran tiba. Kenangan tentang perjalanan panjang dan melelahkan itu masih membekas di benak banyak orang.

Ibrahim, salah satu pemudik, masih mengingat jelas pengalaman melintasi Jalan Lama atau Jalan Poncowati. Jalur sempit dengan kontur yang berkelok dan menanjak ini sering digunakan oleh kendaraan besar seperti bus dan truk. “Waktu mudik Lebaran, sore berangkat bisa sampai siang. Hampir 24 jam di jalan kalau musim mudik,” kenang Ibrahim yang kerap melakukan perjalanan dari Depok ke Tawangmangu, Jawa Tengah.

Wisnu, pemudik lainnya, juga memiliki kenangan serupa saat menempuh perjalanan dari Cileungsi menuju Pati dan Blitar menggunakan mobil pribadi. “Dulu pas mudik lewat sini, sering macet-macetan. Kadang istirahat di bawah pohon jati, gelar tikar sambil nunggu jalan lancar,” ungkapnya.

Kondisi Alas Roban Saat Ini

Pada Sabtu malam (25 Januari 2025), tim detikOto melintasi Alas Roban menggunakan sepeda motor. Suasana di Jalan Baru Alas Roban terlihat lengang, tetapi minimnya penerangan di sepanjang jalan tetap menjadi tantangan. Jalan yang gelap dan beberapa lubang yang tak terlihat membuat pengendara harus ekstra hati-hati.

Jejak Sejarah di Alas Roban

Mengutip buku Jalan Pos Daendels, sekitar dua abad yang lalu, Alas Roban adalah bagian dari Jalan Raya Pos yang dibangun oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels. Nama “Alas” sendiri berarti hutan, mencerminkan kondisi kawasan ini yang dulunya penuh dengan pohon jati. Jalur yang dibangun mengikuti kontur alam yang berkelok, membelah sebagian besar hutan jati di kawasan tersebut.

Kini, meski perannya tak lagi sebesar dulu, Alas Roban tetap menjadi bagian penting dari sejarah transportasi di Jawa. Jalur ini tidak hanya menjadi rute perjalanan, tetapi juga menyimpan sejuta cerita tentang nostalgia, perjuangan, dan kenangan para pemudik.

Generasi Terbaru Mitsubishi Pajero Sport Tertangkap Uji Jalan Lagi

Mitsubishi Pajero Sport, salah satu SUV andalan dari pabrikan Jepang, tengah bersiap meluncurkan generasi terbarunya dengan sejumlah pembaruan yang menarik. Sebuah uji jalan baru-baru ini mengungkapkan wujud terbaru Pajero Sport, meski tubuhnya dibalut stiker kamuflase yang membuat desain aslinya sulit dikenali.

Generasi terbaru dari Pajero Sport ini diprediksi akan meluncur di beberapa negara, seperti Australia, Asia, dan Amerika Selatan, setelah mendapatkan pembaruan di sektor eksterior, interior, serta penambahan berbagai fitur baru. Yang paling mencuri perhatian adalah sektor mesin, di mana Pajero Sport terbaru akan menggunakan mesin 4-silinder 2,4-liter turbodiesel dan twin-turbo diesel dengan kapasitas yang sama, yang juga digunakan pada Mitsubishi Triton terbaru yang baru saja dirilis di Indonesia.

Desain yang Lebih Segar dan Fungsional

Meskipun tertutup kamuflase, dari beberapa foto uji jalan yang beredar, tampak bahwa Pajero Sport terbaru tetap mempertahankan desain atletis yang sudah menjadi ciri khasnya. Bagian depan mobil terlihat mengadopsi desain serupa dengan Mitsubishi L200 dan All New Triton, dengan grille besar dan lampu Daytime Running Light yang terpasang di atas headlight. Desain tersebut memberikan kesan yang lebih modern dan agresif.

Meski ada yang menyebutkan bahwa bodi yang diuji masih menggunakan generasi lama, perubahan yang signifikan terlihat pada pembaruan desainnya. Meskipun demikian, banyak yang berpendapat bahwa perubahan eksterior ini masih tergolong moderat, dengan fokus pada memperbaharui tampilan tanpa mengubah banyak elemen yang sudah dikenal.

Pilihan Mesin dan Performa yang Tangguh

Pada generasi terbarunya, Pajero Sport akan menawarkan dua pilihan mesin diesel yang sangat bertenaga. Pilihan pertama adalah mesin 4-silinder 2.4-liter turbodiesel dengan tenaga maksimal 148 hp, sementara pilihan kedua adalah mesin 4-silinder 2.4-liter twin-turbo yang menghasilkan tenaga 201 hp. Kedua mesin tersebut akan dipadukan dengan pilihan transmisi manual 6-percepatan atau otomatis 6-percepatan yang lebih responsif, memungkinkan pengemudi untuk memilih varian yang sesuai dengan kebutuhan berkendara.

Pembaruan Interior dan Fitur Hiburan

Sementara itu, interior Pajero Sport juga diperkirakan mengalami pembaruan besar. Menurut informasi yang beredar, kabin Pajero Sport generasi terbaru akan menggunakan material kulit soft-touch yang lebih mewah. Selain itu, sistem hiburan terbaru akan hadir dalam bentuk layar 9 inci yang dapat dikendalikan melalui lingkar kemudi, dengan dukungan Apple CarPlay dan Android Auto untuk kemudahan koneksi nirkabel dengan smartphone.

Meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai pembaruan fitur keselamatan, diperkirakan Pajero Sport terbaru akan dilengkapi dengan teknologi keselamatan yang lebih canggih untuk bersaing dengan SUV serupa dari Tiongkok, seperti fitur Advanced Driver Assistance Systems (ADAS), auto hold, dan airbag yang sudah ada pada model sebelumnya.

Kehadiran Pajero Sport Baru yang Dinanti-nanti

Secara keseluruhan, meskipun generasi terbaru Pajero Sport ini masih dalam tahap pengujian, antusiasme terhadap mobil ini sangat tinggi. Dengan pilihan mesin yang lebih bertenaga, desain yang lebih segar, dan berbagai pembaruan pada fitur interior dan hiburan, Pajero Sport siap kembali memimpin pasar SUV dengan kemampuan dan kenyamanan yang lebih baik. Waktu peluncurannya yang semakin dekat menjadikan kehadirannya semakin dinanti-nanti oleh para pecinta otomotif dan calon konsumen setianya.