Banyak orang mungkin masih beranggapan bahwa mobil terbang adalah konsep yang hanya ada dalam imajinasi masa depan. Namun, kenyataannya kini mobil terbang tidak lagi sekadar khayalan. Bahkan, mobil terbang siap untuk meluncur ke udara pada tahun depan.
Xpeng, produsen mobil listrik asal China, sedang mempersiapkan untuk menjual mobil terbang secara massal. Melalui anak perusahaan Xpeng AeroHT, mereka telah mengembangkan teknologi mobil terbang yang siap mengudara pada tahun 2026, dengan model yang dinamakan Land Aircraft Carrier.
“Di China, kami telah memulai pra-penjualan dan rencananya akan dikirimkan kepada konsumen pertama pada tahun 2026,” ungkap Wang Tan, Co-Founder & Vice President Xpeng AeroHT, pada acara Xpeng Global Experience Day di Hong Kong, Selasa (15/4/2025).
Wang Tan juga menambahkan bahwa Xpeng tidak hanya berencana untuk menjual mobil terbang ini di China saja. Negara-negara lain, termasuk Indonesia, juga berpotensi menjadi pasar bagi teknologi ini.
“Kami mungkin akan meluncurkan mobil terbang pertama kali di China Daratan. Selanjutnya, pasar Timur Tengah akan menjadi fokus kami. Secara bertahap, kami akan memperluas distribusinya ke seluruh dunia, termasuk Indonesia, Korea, Jepang, dan negara-negara lainnya. Semua konsumen global tentu menginginkan teknologi terbaru,” tambah Wang Tan.
Di China, mobil terbang ini sudah bisa dipesan dengan harga yang diperkirakan kurang dari 300.000 dolar AS atau sekitar Rp 5 miliaran. Ketika tidak digunakan, mobil terbang ini akan disimpan di dalam kendaraan darat roda enam yang juga berfungsi sebagai pengisi daya.
Untuk mengoperasikannya, terdapat mekanisme otomatis yang memungkinkan mobil terbang terlepas dari kendaraan darat hanya dalam waktu 5 menit dengan cukup menekan satu tombol. Dalam kondisi baterai penuh, kendaraan darat ini mampu mengisi daya mobil terbang hingga enam kali penerbangan. Saat terbang, mobil terbang dapat menempuh jarak sekitar 20 km dalam waktu 15 hingga 20 menit.
“Di masa depan, saya berharap mobil terbang ini dapat terbang lebih jauh,” kata Wang Tan.