Pemerintah telah mengumumkan insentif untuk mobil hybrid, namun menurut Citroen, insentif tersebut tidak sebanding dengan insentif yang diberikan untuk mobil listrik. Insentif untuk mobil hybrid ditetapkan sebesar 3 persen, yang berarti tarif maksimum PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) menjadi 12 persen dari sebelumnya 15 persen. Sementara itu, untuk mobil listrik, PPnBM masih nol persen.
Tan Kim Piauw, Chief Executive Officer (CEO) PT Indomobil National Distributor, mengungkapkan bahwa Citroen juga memiliki model mobil hybrid. Namun, Citroen Indonesia saat ini lebih fokus memasarkan kendaraan berbasis Internal Combustion Engine (ICE) dan Electric Vehicle (EV).
“Kami sudah mengembangkan EV sejak tahun lalu. Kami melihat dukungan pemerintah terhadap EV sangat kuat,” kata Tan dalam wawancara di Jakarta baru-baru ini.
“Jika berbicara tentang hybrid dan EV, walaupun pemerintah sekarang memberikan perhatian terhadap hybrid, tapi maaf saja, insentifnya hanya 3 persen. Seberapa besar dampaknya?” tambah Tan.
Menurut Tan, EV mendapatkan insentif yang sangat besar. Tahun ini saja, pajaknya (PPN) hanya 1 persen. Selain itu, banyak insentif juga berlaku untuk kendaraan Completely Built Up (CBU).
“Luxury tax bisa menjadi nol persen. Kemudian, bea masuk juga bisa menjadi nol persen. Kalau semua itu dijumlahkan, insentif untuk EV jauh lebih besar dibandingkan yang didapatkan oleh hybrid,” jelasnya.
Beragam pilihan mobil hybrid kini tersedia, mirip dengan mobil listrik. Segmen ini banyak diisi oleh pabrikan Jepang seperti Toyota, Honda, dan Suzuki.
Citroen berharap pemerintah dapat memberikan insentif yang lebih seimbang bagi mobil hybrid agar lebih kompetitif di pasar. Dukungan yang seimbang ini diharapkan dapat mendorong adopsi teknologi ramah lingkungan yang lebih luas di Indonesia.
Dengan insentif yang lebih menarik, konsumen akan lebih tertarik untuk beralih ke kendaraan hybrid, yang dapat menjadi jembatan menuju adopsi penuh kendaraan listrik di masa depan. Sementara itu, pemerintah juga diharapkan terus mengkaji kebijakan insentif ini untuk memastikan bahwa semua jenis kendaraan ramah lingkungan mendapatkan dukungan yang memadai.